Libero.id - Tahun 2017 lalu tepatnya pada bulan Januari peminat bola sepak bola Asia terkaget dengan fakta seorang anak Malaysia memenangi anugerah paling bergengsi dalam sepak bola yaitu Anugerah Puskas atau Puskas Award. Ini adalah anugerah gol terindah dunia tahun itu.
Sepakan melengkung yang melawan hukum fisika ketika laga antara Pahang melawan Pulau Pinang dalam Liga Super 2016 berhasil memikat fans dan juri dan gol tersebut dinobatkan sebagai gol terbaik bagi tahun 2016.
Anugerah yang dimenangi oleh seorang pemain kelahiran Kedah bernama Mohammad Faiz Subri meletakkan dia sejajar dengan pemain handal dunia seperti pemain termahal dunia, Neymar, James Rodriguez, Zlatan Ibrahimovic serta pemain terbaik dunia Cristiano Ronaldo.
Namun, demikian kabar indah tak selamanya langgeng. Menurut laporan NST, Faiz yang beraksi dalam Liga Perdana (kasta kedua) bersama Pulau Pinang musim 2018 lalu kini berstatus bebas dan tidak beraksi bersama klub lain pada musim 2019.
Faiz mengambil keputusan untuk pulang ke kampung halaman di Jitra, Kedah dan berbisni minyak wangi. Faiz turut menjadi duta produk sebuah parfum yaitu Aspada Perfume.
Menurut seorang teman Faiz yang enggan namanya disebutkan pihak Pulau Pinang ada memanggil Faiz untuk bergabung tetapi Faiz menolak tawaran tersebut.
Selain menolak tawaran Pulau Pinang, Faiz turut menolak tawaran klub lain. Dia disebut ingin dekat dengan keluarga dan tiga anak kecilnya.
Setelah absen setahun lebih musim, kabar terbaru Faiz terdampar bersama klub Northern Lions atau NLFC-Mahsa asal Perlis yang tergabung Liga M3 Malaysia atau kasta ketiga di Malaysia.
Dia sempat mencetak gol di kualifikasi Piala FA Malaysia sebelum liga berhenti karena pandemi korona.
Opini