Sumbang 3 Emas SEA Games 2021, Angkat Besi Langsung Fokus Olimpiade 2024

"Angkat besi adalah salah satu cabang olahraga andalan Indonesia."

Analisis | 23 May 2022, 20:00
Sumbang 3 Emas SEA Games 2021, Angkat Besi Langsung Fokus Olimpiade 2024

Libero.id - Meski hanya menyumbang tiga medali emas dan berada di belakang Thailand yang mengumpulkan enam emas, Kontingen angkat besi Indonesia tetap optimistis menatap kualifikasi Olimpiade 2024. Targetnya, mengirim sebanyak mungkin atlet ke Paris.

Sudah banyak cabang olahraga di SEA Games 2021 yang menyelesaikan pertandingannya. Salah satunya angkat besi, yang mendapatkan tiga emas, tiga perak, dan empat perunggu.

Dengan peroleh yang lumayan, para atlet diharapkan bisa lebih berprestasi di kompetisi lain dengan level lebih tinggi, terutama Olimpiade 2024. Pasalnya, pasukan Merah-Putih punya tradisi yang cukup bagus di pesta olahraga paling akbar di bumi tersebut dengan selalu menyumbang medali.

Menurut Kepala bidang Pembinaan dan Prestasi PB PABSI, Hadi Wihardja, SEA Games 2021 akan dijadikan bahan evaluasi penting untuk mengikuti ajang olahraga tingkat dunia itu. Khususnya dalam hal pemilihan atlet untuk mengikuti nomor-nomor yang dilombakan.

"Kualifikasi Olimpiade dimulai Desember 2022. Kita lihat perhitungan seperti apa? Kalau B poin berarti per kelas. Kelas yang kita tuju kita targetkan minimal masuk the big ten, itu yang minimal kita siapkan," ujar Hadi, dilansir Antaranews.

Namun, untuk pemanasan, ada beberapa kompetisi yang bisa diikuti. Contohnya, Islamic Solidarity Games 2022, yang akan berlangsung Agustus mendatang di Turki. Ada juga Kejuaraan Asia.

Hadi mengatakan, SEA Games kali ini melombakan nomor-nomor yang baru, salah satunya kelas atas yang tidak terlalu dikuasai tim Merah-Putih. Karena itu, fokus ke kelas baru menjadi kunci. Hal itu sudah dilakukan pada Rizki Juniansyah yang biasanya turun di kelas 73 kg menjadi 81 kg.

Rizki naik ke kelas 81 kg karena ada aturan bahwa setiap negara hanya boleh mengirimkan satu lifter di setiap kelas perlombaan. Sementara di kelas 73 kg, Indonesia sudah menurunkan lifter lainnya, Rahmat Erwin Abdullah. Jadi, Rizki harus mengalah.

Uniknya, Rizki dapat membawa pulang medali perak dalam debut. Atlet berusia 19 tahun tersebut mampu mengimbangi lawan dari Thailand yang sudah berpengalaman.

Dengan kondisi seperti itu, Rizki harus bersaing dengan Rachmat dalam mengumpulkan poin untuk menjadi wakil Indonesia pada kelas 73 kg. Hal yang sama juga pernah terjadi pada Deni dan Triyanto yang turun di kelas 67kg. "Jadi mereka harus berpacu dengan poin kalau tidak mau berpisah. Tapi, kita akan lihat perkembangannya. Jadi, tetap fokus latihan," ungkap Hadi.

Indonesia harus menyesuaikan karena kebijakan dari Olimpiade mengubah kelas yang diperlombakan dengan selisih 16 kg. Misalnya, dari semula kelas 73-81 kg menjadi 73-89 kg.

"Sudah jelas kalau 89 kg pasti lebih berat. Tapi, kita fokus ke kelas 73 kg. Jadi, mungkin kita akan menciptakan juara Asia. Kita akan menciptakan juara dunia, juara Olimpiade," pungkas Hadi.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network