Pep Guardiola
Libero.id - Tidak diragukan lagi, Pep Guardiola adalah salah satu pelatih sepakbola terhebat di generasinya. Bahkan, bisa jadi dari generasi mana pun. Sejak pelatih asal Spanyol itu mengambil alih sebagai bos Manchester City pada 2016, dia telah mengawali era dominasi domestik yang sesungguhnya.
Guardiola memulai karier manajerial dengan tim Barcelona B di divisi empat Spanyol, tetapi direkrut sebagai pelatih kepala tim utama setelah hanya satu tahun dan sejak itu tak terhentikan.
Di Camp Nou, dia membentuk tim yang merevolusi sepakbola dengan gaya operan yang memukau dan memenangkan tiga gelar La Liga, dua Copa del Rey, dan tiga Liga Champions.
Setelah cuti panjang di New York, Guardiola kemudian pindah ke Bayern Muenchen. Meskipun dia tidak dapat mengulangi kesuksesan Eropa yang dia nikmati di Barcelona, timnya mendominasi Bundesliga, memenangkan tiga gelar berturut-turut dengan selisih 39 poin.
Kini, cerita di Jerman hampir sama di Manchester timur. Sejak tiba di sebuah proyek yang telah disesuaikan dengan keinginannya, Guardiola telah memenangkan empat gelar Liga Premier hanya dalam enam musim. Meski dia belum bisa membawa Man City menjuarai Liga Champions, tapi dia juga menyumbangkan lima Piala Liga dan Piala FA untuk Man City.
"Pep Guardiola can't cope, that shot there of him crying says it all" ?
Full-time scenes at the Etihad!! ?? pic.twitter.com/ah3F4fJIkW
— Sky Sports Premier League (@SkySportsPL) May 22, 2022
Atas prestasi itu, sejumlah pujian datang kepada Guardiola. Bahkan, pujian juga diberikan oleh rival terberatnya dan pakar paling kejam memberi tahu Anda semua yang perlu Anda ketahui tentang Guardiola sebagai pelatih sepakbola.
“(Man City) memiliki skuad yang luar biasa dan manajer terbaik di dunia dan itu menjadikannya resep yang bagus," pungkas ahli taktik asal Jerman, Juergen Klopp, pada 2021.
“Selalu menyenangkan bermain melawan mereka, karena ini adalah tantangan besar dari sudut pandang sepakbola. Anda bisa mengalahkan mereka, tetapi Anda harus berada di puncak mutlak untuk melakukannya.” tambahnya.
Roy Keane, mantan kapten Manchester United dan salah satu komentator bernada paling keras, telah melontarkan pujian untuk ahli taktik Catalunya tersebut.
“Saya ingat kami melakukan pertandingan tahun lalu. Saya tidak menghapus Man City, tetapi saya pikir saya mengatakan mereka kehilangan mojo mereka. Mereka kemudian memenangkan liga dan itu seperti sebuah doddle bagi mereka… Saya pikir Pep adalah orangnya, saya melihat semua manajer, saya pikir Pep adalah orangnya,” kata Keane pada Desember 2021.
Namun, seberapa dominan Man City di dalam negeri sejak Guardiola tiba?
Dengan meraih empat gelar Liga Premier, tetapi musim pertamanya tidak sebaik yang diharapkan dan Liverpool merebut gelar dari mereka pada 2020.
Kalau saja ada beberapa cara untuk mengukur kinerja liga selama periode waktu tertentu. Salah satunya adalah dengan melihat jumlah poin yang dikumpulkan setiap tim sejak Guardiola datang ke Liga Premier.
Pada catatan itu, mari kita lihat klasemen Liga Premier sejak Guardiola menjadi pelatih Man City. Peringkat ini akan menjadi berita yang cukup menyenangkan jika Anda adalah fans The Citizens.
Catatan: Kami hanya memasukkan 12 tim yang pernah bermain di Liga Inggris untuk masing-masing dari enam musim yang dijalani Guardiola. Dengan semua tim telah memainkan 228 pertandingan.
1. Manchester City – 536 poin
2. Liverpool – 508 poin
3. Chelsea – 442 poin
4. Tottenham Hotspur – 426 poin
5. Manchester United – 414 poin
6. Arsenal – 394 poin
7. Leicester – 323 poin
8. Everton – 311 poin
9. West Ham – 299 poin
10. Crystal Palace – 269 poin
11. Burnley – 262 poin
12. Southampton – 256 poin
(atmaja wijaya/yul)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini