Libero.id - Nottingham Forest mengakhiri penantian panjang sejak 1999 untuk selembar tiket promosi ke Liga Premier dengan kemenangan atas Hudderfield Town di play-off Championship Division, Senin (30/5/2022) dini hari WIB. Salah satu pahlawan The Forest adalah pemain pinjaman Manchester United, James Garner.
Lahir di Birkenhead, Gerner bergabung dengan Akademi Setan Merah sejak usia 8 tahun. Dia awalnya bermain sebagai bek tengah sampai usia 15 tahun. Lalu, beralih ke lini tengah.
Garner membuat penampilan pertama untuk MU U-18 pada akhir musim 2016/2017. Saat itu, dia tampil sebagai pemain pengganti dalam pertandingan melawan Arsenal dan Blackburn Rovers. Garner kemudian terlibat dengan tim utama MU pada tur klub musim panas 2018 di Amerika Serikat (AS).
Ketika MU menjalani pertandingan grup Liga Champions 2018/2019, Garner dimasukkan ke bangku cadangan untuk pertandingan terakhir melawan Valencia pada 12 Desember 2018. Tapi, dia tidak digunakan dalam pertandingan tersebut. Dia juga ditunjuk sebagai pemain pengganti untuk pertandingan Piala FA melawan Reading pada 5 Januari 2019. Tapi, sekali lagi, dia tidak dimainkan.
Pada 27 Februari 2019, Garner akhirnya melakukan debut tim utama saat menggantikan Fred pada menit 90 dalam kemenangan 3-1 di kandang Crystal Palace pada Liga Premier.
"Saya yakin dia punya kesempatan untuk memiliki masa depan yang hebat. Dia tahu kami percaya padanya. Kami sangat percaya padanya sebagai Michael Carrick berikutnya," ujar Ole Gunnar Solskjaer saat itu dengan penuh semangat, dilansir BBC Sport.
"Tapi, saya tahu dia masih muda dan saya tahu tidak adil bagi anak-anak untuk membandingkan pemain hebat seperti Michael. Tapi, dia memiliki pola yang sama. Dia memainkan umpan sederhana, bermain melalui garis," tambah pelatih yang pada akhirnya digantikan Ralf Rangnick.
Meski dipuji, pada akhirnya pemain Inggris U-21 itu justru harus menerima kenyataan disingkirkan Solskjaer dari Old Trafford. Pertama, ke Watford. Kemudian, Nottingham.
Peminjaman tidak membuat Garner patah arang. Dia membuktikan kualitas terbaiknya bersama Nottingham dalam 1,5 musim. Musim ini, ketika The Forest mendapatkan tiket promosi ke Liga Premier, Garner tampil luar biasa. Sang gelandang menorehkan 44 pertandingan dengan 4 gol dan 8 assist.
Perannya diluar statistik jauh lebih kelihatan. Di usia 21 tahun, penampilannya seperti pesepakbola yang sudah bertahun-tahun berkompetisi di Liga Champions. Dia sangat dewasa dengan bola di kaki. Pergerakan tanpa bolanya juga memuaskan rekan-rekannya, meski level Championship Division berbeda dengan Liga Premier.
Pertanyaan berikutnya, setelah sukses dengan Nottingham, apakah Garner akan kembali ke Old Trafford? Atau, ada pilihan di tempat lain?
Secara sah, Garner masih terikat kontrak dengan MU hingga 2024, dan dia sudah bermain dalam tujuh pertandingan di level senior. Jika dia kembali, layak dinantikan posisi Garner di skuad asuhan Erik ten Hag. Sebab, Nemanja Matic dipastikan pergi. Sementara Paul Pogba masih abu-abu.
Jika Garner kembali ke MU, bagaimana dengan pemain-pemain Belanda yang akan dipekerjakan Ten Hag seperti Donny van de Beek atau Frenkie de Jong yang masih dalam proses meninggalkan Barcelona.
Menurut laporan beberapa media lokal di Inggris, kabar baiknya adalah Ten Hag tertarik dengan cara bermain Garner. Eks pelatih Ajax Amsterdam itu saat ini sedang membangun komposisi tim yang solid di Old Trafford, dan salah satu pos yang sedang jadi perhatiannya adalah lini tengah.
Ini akan menarik untuk menyaksikan apakah Ten Hag akan memberi Garner posisi di lini tengah atau tidak. Ini juga akan menjadi pembuktian reputasi Ten Hag sebagai pelatih yang gemar menggunakan tenaga anak-anak muda.
(mochamad rahmatul haq/anda)
Tottenham Hotspur
Opini