Libero.id - Carlos Tevez tengah dalam suasana batin yang tak mudah, sosok yang paling berpengaruh dalam kariernya sebagai pesepakbola wafat. Tak lain adalah ayahnya sendiri.
Ayah Tevez tertular COVID-19 tahun lalu dan kemudian meninggal pada Februari 2021 karena komplikasi. Tevez, sekarang berusia 38 tahun dan telah mendapat tawaran untuk melanjutkan karier bermainnya setelah meninggalkan Boca Juniors setahun lalu menyusul tugas ketiganya bersama raksasa Buenos Aires.
Namun karena merasakan kesedihan yang mendalam sejak sepeninggal ayahnya, mantan striker Manchester United, Manchester City dan Juventus itu tidak dapat lagi menemukan energi untuk terus bermain dan telah memutuskan untuk gantung sepatu. Pensiun.
"Saya sudah pensiun, itu sudah dikonfirmasi," kata Tevez dalam wawancara TV emosional dengan acara bincang-bincang Animales Sueltos.
"Dejé de jugar porque perdí a mi fan número 1. A mi viejo. Tenía 8 años y el que me venía a ver era él. Decía para que más, para que seguir. Me levanté y dije no juego más, para nadie. Fue la única vez que pensé en mi"
Carlos Tevez ????♥️ pic.twitter.com/JdAd4Ahlax
— Pablo Giralt (@giraltpablo) June 4, 2022
"Saya mendapat tawaran dari banyak tempat, tetapi sebagai pemain saya sudah memberikan semua yang saya miliki.
“Tahun terakhir saya bermain [di Boca] sangat sulit karena dia [ayah Tevez] telah wafat. Suatu hari saya bangun dan memberi tahu Vane [istri Vanessa]: 'Saya tidak ingin bermain lagi'." ungkapnya
"Saya menelepon agen saya, Adrian, di sore hari dan mengatakan kepadanya: 'Dengar, saya tidak akan bermain lagi. Saya pensiun'.
Baik Tevez dan pewawancara sama-sama berlinang air mata saat Tevez mengonfirmasi bahwa kariernya telah berakhir. Baginya sosok ayah sangat berarti.
“Mereka bertanya kepada saya sepanjang waktu mengapa saya berhenti bermain sampai saya memberi tahu mereka: 'Saya berhenti bermain karena saya kehilangan penggemar nomor 1 saya'. Saya berusia delapan tahun dan dia adalah orang yang datang untuk menonton saya.
Tevez memulai dan menyelesaikan kariernya dengan Boca Junior, klub masa kecilnya, mencetak 94 gol secara keseluruhan.
Tapi dia adalah pemain yang akan selalu dikenang dalam sepak bola Inggris, Tevez menyelamatkan West Ham United dari degradasi musim 2006/07, ia kemudian memenangkan gelar Liga Premier berturut-turut dan satu Liga Champions dalam dua musim bersama Manchester United, sebelum membuat langkah mengejutkan dengan pindah ke klub rival, Manchester City dan memenangkan Piala FA dan Liga Premier.
Secara total, Tevez mencetak 84 gol dalam 202 penampilan Liga Premier dan berkembang pesat di Italia bersama Juventus, di mana ia mencetak 50 gol dalam 95 pertandingan.
Kemanakah Tevez akan melangkah? Apakah tak jauh-jauh dari sepakbola, dengan misalnya menjadi pelatih. Menarik untuk kita nantikan.
(gigih imanadi darma/gie)
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini