Kisah Penemuan Kartu Kuning dan Kartu Merah Dalam Sepakbola

"Saat itu wasit harus minta bantuan polisi untuk mengusir pemain yang tak mau keluar hanya dengan perintah mulut."

Feature | 09 June 2020, 08:21
Kisah Penemuan Kartu Kuning dan Kartu Merah Dalam Sepakbola

Libero.id - Kartu kuning dan merah sekarang menjadi bagian penting dari pertandingan sepak bola. Potongan-potongan kertas kecil persegi panjang yang ada di saku wasit telah mempengaruhi kompetisi, menentukan gelar, bahkan karier pemain bola. Bagaimana kedua kartu berwarna itu muncul dalam hidup sepakbola?

Kartu itu datang dari inspirasi yang didapatkan wasit Inggris Ken Aston.

Ceritanya, Ken Aston memimpin pertandingan yang terbukti sebagai salah satu yang paling brutal dalam sejarah sepakbola. Pertarungan antara Cile melawan Italia di Piala Dunia 1962 (Dikenal sebagai "The Battle of Santiago"). Ken Aston dipaksa untuk meniup pelanggaran pertama hanya 12 detik setelah kick off dan pada menit ke-12 memutuskan untuk mengusir pemain Italia, Giorgio Ferrini.

Saat itu pemain menolak meninggalkan lapangan, dan dia akhirnya pergi dengan bantuan dari polisi. Wasit terpaksa mengeluarkan satu pemain lagi dan Cile akhirnya menang dengan skor 2-0.

Pertandingan ini merupakan pelajaran bagi wasit, dan dia mengingatnya lagi empat tahun kemudian, di Piala Dunia di tanah kelahirannya.

Dalam pertandingan Inggris melawan Argentina, sebagai ketua komite arbitrase FIFA, dia ikut turun ke lapangan untuk membantu wasit Rudolf Kreitlein dalam mengusir Antonio Rattin keluar lapangan.

Pertandingan berakhir di tengah protes oleh pelatih Inggris, Alf Ramsey, meminta penjelasan dari wasit, tentang insiden dalam pertandingan.

Sekali lagi, Ken Aston menyadari perlunya sistem menghukum pemain agar sportif, karena sulit bagi wasit untuk mengusir pemain keluar hanya dengan kata-kata.

Pulang ke rumah melalui Kensington Avenue, matanya tertuju pada satu set lampu lalu lintas. Jadi, dia terinspirasi warna merah dan kuning.

"Ketika saya sedang mengemudi, lampu menjadi merah. Saya berpikir:" Kuning, peringatan. Merah, berhenti, keluar,” kenangnya, berpikir bahwa dua kartu dan warna akan menjadi kode yang jelas untuk pemain yang tidak berbicara bahasa yang sama.

Untuk pertama kalinya, kartu digunakan di Piala Dunia 1970, dan sejak tahun itu, kartu digunakan untuk semua pertandingan sepak bola.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network