Kisah Craig Napier, Wasit Pertama yang Mengaku Penyuka Sesama Jenis

"Ini terjadi di kompetisi sepakbola Skotlandia.."

Biografi | 07 June 2022, 21:18
Kisah Craig Napier, Wasit Pertama yang Mengaku Penyuka Sesama Jenis

Libero.id - Craig Napier bukan wasit sepakbola yang populer layaknya Mike Dean, Howard Webb, atau Michael Oliver. Tapi, belum lama ini, pengadil asal Skotlandia itu menggemparkan sepakbola Britania Raya dan Eropa. Bersama wasit lainnya, Lloyd Wilson, dia membuat pengumuman terbuka mengaku sebagai LGBT.

Napier ada Wilson adalan wasit yang sehari-hari memimpin pertandingan sepakbola di Skotlandia. Baik Liga Premier Skotlandia maupun Divisi I.

Keduanya belum memiliki lisensi FIFA sehingga tidak bisa memimpin pertandingan-pertandingan sepakbola internasional seperti Liga Champions atau FIFA matchday. Tapi, mereka cukup disegani di kompetisi dalam negeri Skotlandia karena sejumlah keputusan yang baik dan tegas.

Namun, pekan lalu keduanya mengejutkan fans sepakbola di negara itu. Bahkan, di sebuah wilayah yang LGBT dianggap legal dan dipromosikan secara terbuka masih saja ada pro kontra yang bermunculan.

"Respons yang kami terima luar biasa. Riaknya sudah berlaku. Jangkauannya sudah mendunia. Saya mendapat pesan dukungan dari sejauh Namibia dan Tajikistan. Di dalam negeri, dukungannya luar biasa," kata Napier kepada kepada BBC Scotland.

"Banyak rekan wasit saya sudah tahu, dan dukungan mereka yang berkelanjutan sangat bagus. Wasit biasanya panik ketika media sosial mereka penuh dengan penggemar. Tapi, semua pesannya positif. Ya, ada komentar negatif di sana-sini. Tapi, semua pesan yang saya terima positif," tambah Napier.

"Para pemain telah berhubungan, kepala eksekutif di seluruh negeri juga. Orang-orang ingin bekerja sama untuk membuat sepakbola menjadi ruang yang aman bagi semua orang," ucap Napier.

Dalam masyarakat seperti Skotlandia dan Eropa, pengakuan Napier dianggap biasa saja. Pasalnya, hal semacam ini sudah sering mereka jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Tapi, di sepakbola, tidak banyak orang yang berani secara jujur mengakui orientasi seksualnya. Mungkin karena sepakbola identik dengan maskulinisme.

"Saya memulai perjalanan untuk memberi tahu seseorang ketika saya berusia 18 tahun, dan saya membutuhkan waktu hingga 30 tahun untuk melakukan percakapan terbuka ini," kata Napier.

"Masyarakat telah bergerak cukup signifikan dalam 10 tahun terakhir. Saya ingat menjadi wasit muda dan berpikir bahwa sebaiknya saya tidak memberi tahu siapa pun atau saya tidak akan memiliki peluang untuk maju," tambah Napier.

"Saya berharap saya melakukannya lebih cepat. Tapi, sekarang terasa seperti waktu yang tepat untuk menambahkan suara-suara yang sudah keluar. Ini sangat penting dalam hal visibilitas. Selain pesan yang menghangatkan hati, ada juga beberapa pesan yang memilukan, orang-orang yang meninggalkan permainan atau wasit sejak usia muda karena mereka takut ketahuan," ungkap Napier.

Bagaimana dengan karier Napier sebagai wasit setelah pengakuan ini? Tampaknya, Asosiasi Sepakbola Skotlandia (SFA) tidak mempermasalahkannya. Mereka tetap mempekerjakan Napier sampai pensiun. 

"Saya ingin kita pergi ke suatu tempat ketika ini menjadi berita. Saya ingin itu menjadi proses organik. Pikirkan tentang perayaan akhir musim ketika para pemain membawa pacar, istri, dan anak-anak mereka ke lapangan. Saya ingin orang mengetahui seksualitas pemain karena mereka membawa serta suami atau pacar mereka, atau penggemar melihat pasangan bersama di media sosial," ungkap Napier.

"Tapi, sampai orang-orang ada di sana untuk dilihat, itu tidak akan terjadi. Jadi, saya akan meminta mereka yang mengatakan bahwa mereka tidak peduli dan bersabar serta memberi kami dukungan mereka sehingga orang lain merasa lebih nyaman," kata Napier.

Menarik untuk dinanti apakah Napier bisa mendapatkan lisensi FIFA agar memiliki kesempatan memimpin pertandingan internasional. Sebab, jika hal tersebut terjadi, ini akan menjadi sejarah baru di lapangan hijau UEFA atau FIFA.

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network