Libero.id - Masih ingat dengan kabar dari media Belgia, RTBF, bahwa PSSI memiliki utang milliaran kepada Target Eleven, perusahan Agensi asal Belgia di bidang olahraga, khususnya dalam hal pemasaran, dimana kedua belah pihak disebut sempat menjalin kerja sama pada 2013 lalu guna mengembangkan sepakbola bola di Indonesia.
Saat itu, Target Eleven ditugaskan guna untuk mewujudkan sepakbola yang profesional di pelbagai tingkat kompetisi di Indonesia.
Namun, usai menandatangi kontrak yang baru seumur jagung, PSSI harus dibekukan akibat adanya dualisme kepengurusan.
Sementara, Target Eleven yang dikabarkan tak tahu menahu dan tetap melaksanakan tugas sesuai kontrak.
Singkat cerita, kasus tersebut dibawa ke bawah ke ranah hukum dimana per 14 Maret Indonesia dinyatakan berhutang ke Target Eleven sekitar Rp. 672 miliar.
? BREAKING: Perusahaan asal Belgia, Target Eleven melaporkan PSSI ke CAS karena hutang sebesar $47 Juta (Rp672 Miliar) yang belum dibayar sejak tahun 2013!
Uang sebanyak itu sebelumnya direncanakan PSSI untuk digunakan sebagai pengelolaan liga (LPI) pada tahun 2013. pic.twitter.com/aYvUwDoVO3
— Extra Time Indonesia (@idextratime) March 17, 2022
Setelah sekian bulan berlalu, kabar baiknya PSSI dinyatakan menang oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) terkait gugatan yang dilayangkan oleh Target Eleven.
CAS memutuskan bahwa PSSI tak bersalah. Dalam putusannya, yang dinyatakan pemohon (Target Eleven) tidak mampu memenuhi persyaratan yang diminta. Target Eleven dilaporkan tak kunjung memberikan persyaratan tersebut dalam kurun waktu yang ditetapkan empat hari (3-4 Juni 2022).
"Mengingat hal di atas dan dengan tidak bisanya syarat yang ditentukan oleh CAS dipenuhi pemohon, Presiden Divisi Arbitrase Biasa CAS atau wakilnya akan memberikan perintah penghentian perkara sesuai dengan pasal R64.2 paragraf 2 dari Kode Arbitrase terkait Olahraga," ujar pengacara yang ditunjuk PSSI, Sophie Roud.
Lebih lanjut, PSSI juga mengungkap rasa syukurnya atas penyelesaian perkara memalukan tersebut. Anggota Komite Eksekutif PSSI, Ahmad Riyadh, mengatakan pihaknya sangat gembira mendengar keputusan CAS. Terlebih, pengurus PSSI periode ini tidak tahu menahu perihal urusan tersebut yang memang terjadi di era Djohar Arifin Husin.
"PSSI tentu sangat senang dengan kabar gembira ini. Kepengurusan PSSI saat ini tidak tahu menahu dengan apa yang dilakukan kepengurusan PSSI di tahun 2013. Sekarang semua sudah jelas setelah adanya keputusan dari CAS itu," tutup Ahmad dilansir dari laman resmi PSSI.
(gigih imanadi darma/gie)
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini