Libero.id - #5 Paul Dickov

Sebagai lulusan akademi Arsenal, Dickov jarang dilibatkan dalam permainan dan memutuskan untuk bergabung dengan Man City pada 1996 ketika klub berada di divisi kedua.

Dickov adalah bagian dari Man City yang terdegradasi ke kasta ketiga pada 1998. Tetapi, gol-golnya, termasuk gol penyama kedudukan di menit-menit terakhir di final play-off, membantu mereka bangkit dan menjadikannya pahlawan di Maine Road.

#6 Samir Nasri

Gelandang serang Prancis itu bermain cukup jenius di Arsenal, tetapi dipaksa pindah ke Man City pada 2011. Dia bergabung dengan Mancini dengan harga sekitar 25 juta pounds (Rp 455 miliar).

Nasri menghabiskan lima tahun di Man City, dan merupakan pemain penting dalam kemenangan gelar mereka pada 2012.

Dia mencetak 27 gol untuk kedua klub dan meninggalkan Manchester pada 2016 setelah diberitahu bahwa dia tidak memiliki masa depan setelah kedatangan Pep Guardiola.

Nasri jelas bukan karakter pemain yang cocok dengan ide-ide yang akan dibawa Guardiola. Dia kemudian menyatakan bahwa metodenya berkisar pada Lionel Messi.

“Dia berbicara kepada kami tentang (Lionel) Messi di awal musim 2016/2017 untuk menyampaikan pesan,” kata Nasri pada 2021.

“Dia memberi tahu kami bahwa dia akan menjadi teman kami, hingga matchday pertama musim ini, di mana dia harus membuat pilihan. Jadi, beberapa pemain kurang senang."

“Dia bertanya kepada kami di ruang ganti, 'Apakah Lionel Messi ada di sini?'. Jadi, kami semua saling memandang, dan berkata, tidak, dia tidak ada di sini. "Jadi, Anda tidak punya hak untuk berbicara, karena dia satu-satunya pemain yang tidak akan saya taruh di bangku cadangan, dia boleh merajuk."

.@SamNasri19’s six year stay at #ManCity has come to an end. He’s signed for Turkish side @Antalyaspor. https://t.co/SlLqTIkBV9

— Manchester City (@ManCity) August 21, 2017

#7 Gael Clichy

Bek kiri Prancis ini menjadi pilihan pertama di Arsenal selama delapan tahun hubungannya dengan klub, tetapi tidak terlalu dirindukan ketika dia pindah ke Man City pada 2011. Banyak yang menganggapnya sebagai bagian dari kesalahan pertahanan Arsenal yang terkenal lemah.

Clichy sukses di Man City, membuat lebih dari 200 penampilan dalam enam musim serta memenangkan dua gelar Liga Premier.

Bermain dengan Aleksander Kolarov, Clichy menjadi pemain yang dapat diandalkan dan cukup sering bermain dengan skuad Man City yang dipenuhi superstar selama waktunya di sana.