Libero.id - Beberapa fans yang menonton langsung di stadion kerap kali bersikap tidak disiplin dengan melanggar aturan yang berlaku. Salah satunya dengan turun ke lapangan, apalagi jika invasi itu dilakukan dengan jumlah yang tidak sedikit, tentu saja sangat berbahaya.
Seperti yang dilakukan para fans Manchester City, saat tim kebanggaan mereka dipastikan memenangkan Liga Premier setelah mengalahkan Aston Villa dengan skor 3-2 di Etihad Stadium, pada Minggu (22/5/2022).
Dalam pertandingan pekan terkahir Liga Premier yang penuh dramatis itu, para fans Man City melakukan invasi besar-besar turun ke lapangan. Mungkin itu menjadi puncak invasi para fans sepanjang musim 2022 di Liga Premier.
Ada banyak invasi lapangan pada musim lalu di seluruh Inggris, termasuk ketika seorang fans Everton bentrok dengan Pelatih Crystal Palace, Patrick Vieira, setelah The Toffees menghindari degradasi.
Melihat invasi para fans ke lapangan yang berulang kali terjadi, penyelenggara Liga Premier mencoba melakukan perbaikan dengan membuat aturan untuk mencegah insiden tersebut. Klub Liga Premier telah menyetujui langkah-langkah baru untuk mengatasi invasi lapangan serta rudal dan kembang api.
Hal ini demi terjaminnya keamanan bagi setiap orang yang hadir di pertandingan sepakbola. Untuk itu, dibutuhkan kerja sama semua pihak yang terlibat di dalamnya demi saling menjaga keamanan satu sama lain.
Bahkan, semua klub yang berkompetisi sepanjang musim. Sebagai langkah awal, klub tamu akan menyediakan pelayan untuk pertandingan tandang. Namun, penutupan pada bagian depan tribune sebagai hukuman bukanlah salah satu topik yang dibahas oleh 20 klub papan atas.
Kepala Eksekutif Liga Premier, Richard Masters, mengatakan: "Sangat penting bahwa semua orang merasa aman di pertandingan sepakbola.”
"Suporter harus diingatkan bahwa memasuki lapangan setiap saat adalah ilegal. Jelasnya, area ini jelas untuk sepakbola dan, dalam situasi apa pun pemain, manajer, ofisial pertandingan, atau staf tidak boleh takut akan keselamatan mereka - seperti halnya penggemar harus tetap berada di sana. Mereka dilindungi di tribune," pungkas Richard.
"Jenis insiden seperti ini harus dihentikan dan langkah-langkah baru untuk musim depan akan memperjelas hal itu - liga sepenuhnya mendukung larangan klub dan sepakbola bagi pelanggar.”
"Ini adalah minoritas yang berperilaku tidak dapat diterima dan mereka berisiko merusak pengalaman pertandingan bagi sebagian besar penggemar yang taat hukum.”
"Perilaku kerumunan adalah masalah yang kami dan klub kami tangani sebagai masalah yang mendesak, bekerja sama dengan mitra, dan otoritas terkait," tambahnya.
Selain invasi lapangan dari para fans Man City, ada beberapa insiden invasi lapangan tragis di play-off Liga Inggris, terutama ketika seorang fans Nottingham Forest menanduk kapten Sheffield United, Billy Sharp, yang membuat pelaku tersebut mendekam dipenjara.
(atmaja wijaya/yul)
Opini