Filippo Inzaghi
Libero.id - Filippo Inzaghi pernah menghiasi pemberitaan sepakbola dunia dengan kemampuan melepaskan diri dari kawalan bek-bek lawan. Kecerdikan dan kelicinan menjadi merek dagang pemain Italia itu. Tidak percaya? Rekaman video ini bisa jadi bukti.
Memulai dari Piacenza, Inzaghi menjadi fenomena saat membela Atalanta Bergamo. Dari situ, dua klub besar Italia datang menjemput, yaitu Juventus dan AC Milan. Penampilannya juga membuat pelatih-pelatih Gli Azzurri melayangkan surat panggilan.
Kelebihan utama Inzaghi pada pada kejayaan adalah kemampuan memanfaatkan kesalahan lawan. Dia mampu mengatur waktu setiap lari dengan sempurna dan memanipulasi tubuhnya untuk membuat para pemain bertahan lawan bingung.
Lihat saja pada 2003 saat Inzaghi menghadapi pemain-pemain bertahan Ajax Amsterdam pada leg kedua perempat final Liga Champions. Hasil imbang 0-0 di Amsterdam membuat Milan memiliki keunggulan sebagai tuan rumah leg kedua. Dan, saat pertandingan menyisakan 30 menit, Inzaghi muncul tanpa penjagaan untuk menyundul gol pembuka.
Jari Litmanen menyamakan kedudukan untuk raksasa Belanda di babak kedua. Tapi, Milan unggul lagi dan Inzaghi memainkan peran besar. "Super Pippo" menggulingkan pemain lawan dengan satu sentuhan dan mengoper bola ke atas untuk Andriy Shevchenko. Tanpa kesalahan, legenda Ukraina itu bikin gol.
Pemain muda Afrika Selatan, Steven Pienaar, menyamakan kedudukan lagi. Dan, patut diingat saat ini, Ajax sepertinya akan lolos dengan keunggulan gol tandang.
Tapi, Inzaghi tidak membiarkan hal tersebut terjadi. Dalam bara pertandingan yang semakin memanas, dia berhasil mengisolasi diri dari empat bek sebelum menaklukkan kiper asal Rumania, Bogdan Lobont, dengan sebuah bola chip. Jon Dahl Tomasson kemudian mencetak gol untuk I Rossoneri.
Filippo Inzaghi: How to turn your defender
He was amazing at it ??
Probably one of the most successful strikers with no advantage of physicality, or technique but he had the best positioning ever. pic.twitter.com/eJ0j98xpSN
— Jerry Mancini (@jmancini8) June 10, 2022
Milan pada akhirnya memenangkan Liga Champions. Itu sebagian besar berkat Inzaghi. Bahkan, ketika itu muncul istilah "Inzaghi offside sejak lahir". Ungkapan itu untuk menggambarkan cara Inzaghi bermain di pertandingan yang selalu berhasil memanipulasi jebakan offside.
"Lihat, sebenarnya dia (Inzaghi) tidak bisa bermain sepakbola sama sekali. Dia selalu berada di posisi yang tepat," kata legenda sepakbola Belanda, Johan Cruyff, saat itu, dikutip Sportbible.
? On this day, in 2007, AC Milan got their revenge for Istanbul as they secured a 2-1 win in the Champions League final over Liverpool. ???
Filippo Inzaghi scored both goals for the Rossoneri. ⚽⚽ pic.twitter.com/yTLucdo6XL
— Football Tweet ⚽ (@Football__Tweet) May 23, 2022
Inzaghi pensiun dari sebagai pemain pada 2012. Dia menggantungkan sepatunya dengan tiga gelar Serie A dan dua kemenangan Liga Champions. Inzaghi juga menjadi bagian dari Gli Azzurri yang memenangkan Piala Dunia 2006 dan menjadi pencetak gol ketujuh terbanyak untuk negaranya.
Dia kini beralih menekuni dunia kepelatihan dan terakhir melatih Brescia di Serie B. Inzaghi sempat gagal menukangi Milan. Tapi, dia juga dikenang karena membawa Venezia promosi ke Serie A.
?️ Filippo Inzaghi: "If you are not born a Ronaldo or a Kaká, you can still become a great player through commitment, serenity, perseverance and loving what you do."#TBT | #UCL pic.twitter.com/NBviN4nfG8
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) January 13, 2022
(diaz alvioriki/anda)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini