Paul Scholes
Libero.id - Kita mungkin tidak pernah melihat aksi terbaik dari Paul Scholes di panggung internasional bersama tim nasional Inggris.
Sebagian alasannya adalah karena posisi legenda Manchester United itu digeser melebar untuk memungkinkan Steven Gerrard dan Frank Lampard beroperasi sebagai duo di lini tengah.
Itu jelas tidak menguntungkan bagi seorang gelandang seperti Scholes, dan itu sebabnya dia hanya menghasilkan 66 caps selama tujuh tahun secara keseluruhan bersama The Three Lions.
Meski kita hanya bisa melihat sedikit dari kariernya yang panjang sebagai seorang maestro, Scholes masih mampu menghasilkan beberapa momen ajaib saat dia dengan sepenuh hati bermain untuk tim nasional Inggris.
Scholes terkenal mencetak kedua gol Inggris dalam kemenangan 2-0 atas Skotlandia di leg pertama play-off Euro 2000.
Dia juga menghasilkan assist yang layak digantung di museum sepakbola pada debut pertamanya untuk tim senior saat melawan Italia pada 1997. Dan, bagian itulah yang akan kita bahas.
Itu terjadi di Le Tournoi, turnamen mini yang menampilkan Italia, Prancis, dan Brasil, tetapi dimenangkan oleh tim Inggris asuhan Glenn Hoddle.
The Three Lions mengalahkan Italia 2-0 di pertandingan pertama mereka. Legenda Arsenal, Ian Wright, membuka skor setelah pertandingan berjalan 26 menit.
Itu adalah gol yang semuanya menggambarkan kejeniusan Scholes sebagai seorang pengumpan.
Dia mengambil bola di tengah lapangan dan kemudian memainkan umpan sempurna dari jarak 50 yard (45,7 meter) yang membelah bek legendaris Italia, Fabio Cannavaro dan Alessandro Costacurta.
Your yearly reminder of this ridiculous Paul Scholes pass to set up @IanWright0... ?#OnThisDay in 1997: the #ThreeLions beat Italy at Le Tournoi! pic.twitter.com/t08kqBhT7f
— England (@England) June 4, 2021
Apa yang membuat bola lambung itu menjadi lebih spesial adalah fakta bahwa bola tersebut mengarah tepat untuk posisi Wright yang sedang berlari, sehingga memudahkannya untuk melalukan tendangan voli rendah dan bola meluncur ke jaring tim nasional Italia.
Umpan jenius dari Scholes dikombinasikan dengan lari dan finishing dari Wright yang juga sangat bagus.
Andai saja Inggris menggunakan Scholes dengan benar saat dia berada di masa jayanya. Siapa tahu, 'Generasi Emas' yang ada dalam dongeng mungkin benar-benar memenangkan trofi utama, alih-alih jatuh di babak perempat final di setiap kesempatan turnamen internasional.
(mochamad rahmatul haq/yul)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini