Momen Gol Pembuka Piala Dunia 2010 Super Keren, Masih Ingat?

"Olahraga mana yang bisa menyatukan dunia selain sepakbola."

Analisis | 14 June 2022, 01:23
Momen Gol Pembuka Piala Dunia 2010 Super Keren, Masih Ingat?

Libero.id - Tidak ada yang meragukan bahwa sepakbola adalah olahraga paling populer di planet ini, dan ajang Piala Dunia selalu menjadi kompetisi paling bergengsi.

Sepanjang kompetisi ini digelar, banyak momen-momen hebat yang sudah tercipta. Salah satunya datang melalui gol-gol indah yang dicetak oleh para pemain. Pada catatan itu, mari kita lihat momen gol pembuka super keren pada Piala Dunia 2010.

Para fans sepakbola tentu masih ingat dengan betapa meriahnya perhelatan Piala Dunia 2010. Dengan Theme song Piala Dunia 2010 berjudul Waka Waka yang dinyanyikan Shakira masih tenar hingga hari ini.

Ajang Piala Dunia saat itu menunjuk Afrika Selatan sebagai tuan rumah. Usai pesta pembukaan, skuad tuan rumah pun tampil dalam laga pembuka melawan Meksiko di Stadion Soccer City, Johannesburg.

Pada babak pertama, kedua tim bermain imbang tanpa gol. Hingga memasuki babak kedua, para supporter tuan rumah dibuat bersorak kegirangan setelah Afrika Selatan mencetak gol pembuka pada menit ke-55.

Ini adalah salah satu gol pembuka yang luar biasa sepanjang sejarah. Gol itu dicetak oleh Siphiwe Tshabalala.  Sebuah permainan kombinasi yang indah di tengah lapangan ditunjukkan skuad tuan rumah.

Winger Afrika Selatan, Siphiwe Tshabalala, membuka penyerangan dengan apik. Dia dengan leluasa menerobos masuk ke area kotak penalti Meksiko. Dan, tanpa pikir panjang, Tshabalala melepaskan tendangan keras kaki kiri yang sukses menghasilkan gol.

Sungguh, itu adalah gol yang super keren. Membuat supporter tuan rumah bersorak gembira. Dengan Vuvuzelas, terompet khas negara itu, seketika meledak dibunyikan. Peter Drury sebagai komentator dalam laga itu juga menjalankan tugasnya dengan penuh emosional mengiringi serangan yang menakjubkan.

"TSHABALALAAAA!!!

"Gol BAFANA BAFANA!

"Gol UNTUK AFRIKA SELATAN!

"Gol UNTUK SELURUH AFRIKA!, BERSYUKUR!"

Siphiwe Tshabalala pun langsung disambut rekan-rekan setimnya dengan berlari ke pinggir lapangan, melakukan selebrasi gerakan menari yang sangat unik nan legendaris.

Namun, 10 menit sebelum laga usia, Meksiko berhasil menyamakan kedudukan melalui aksi Rafael Marquez. Tapi, bagaimanapun momen dibuat Tshabalala terus membuat merinding hingga hari ini.

Terutama bagi Drury, sosok pria yang memiliki kursi terbaik di kandang di Stadion Soccer City. Gol Tshabalala itu tetap menjadi salah satu momen favoritnya dalam sepakbola.

Dalam sebuah wawancaranya dengan SPORTbible yang menandai peringatan 10 tahun gol tersebut pada 2020. Drury mengatakan: “Itu hanya hari yang indah untuk olahraga dan kemanusiaan, melakukan sesuatu untuk dunia hari itu yang tidak pernah bisa dilakukan oleh politik. Di stadion di Johannesburg itu, dunia dipersatukan dan disamakan secara rasial."

"Semua orang bersama-sama. Lengan melingkari bahu, terlepas dari ras, warna kulit, dan keyakinan. Ada senyum universal di sekitar pertandingan itu dan kemudian seorang anak laki-laki bernama (Siphiwe) Tshabalala, yang dibesarkan di Soweto, mencetak gol yang indah," pungkas pria berusia 54 tahun itu.

"Simbolisme itu memukul saya pada saat itu dan terus memukul saya. Lucunya, musim panas ini selama penguncian, adalah ulang tahun kesepuluh dari gol itu dan saya pergi ke radio Afrika Selatan dan mereka memperbaiki saya dengan Tshabalala.”

"Itu adalah hal yang indah dan sejujurnya saya senang. Itu adalah pertandingan pertama Piala Dunia (2010), walau Afrika Selatan tidak memenangkannya dan Meksiko juga tidak. Tetapi, saya tidak berpikir ada permainan yang lebih simbolis dalam hal olahraga. Sepakbola dapat melakukan untuk dunia dari permainan itu dan tujuan itu. Saya beruntung berada di sana di kursi yang bagus untuk menontonnya," kenang Drury.

Gol pembuka Tshabalala saat Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan itu memang akan selalu istimewa. Tidak hanya untuk kecemerlangan teknis, tetapi untuk kegembiraan yang dihasilkan oleh gol tersebut.

“Orang-orang masih berbicara tentang seberapa besar dampak gol ini bagi mereka. Orang-orang di seluruh dunia masih memberi saya cinta. Saya hanya bersyukur bahwa saya telah menyentuh kehidupan melalui bakat yang diberikan Tuhan. Itu memberi orang harapan. Itu menyatukan bangsa. Itu adalah tujuan yang mengatur nada. Itu menyatukan semua orang. Semua orang bersukacita. Semua orang senang. Ada banyak pelukan dan ciuman di stadion. Sungguh menakjubkan," kenang Drury.

(atmaja wijaya/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network