Jose Arnoldo Amaya
Libero.id - Sepakbola di Amerika Tengah, khususnya El Salvador, baru saja berduka. Bayangkan, seorang wasit di kompetisi amatir harus menghembuskan napas akibat dikeroyok pemain dan suporter yang kecewa dengan keputusannya.
Jose Arnoldo Amaya harus menghadap Sang Maha Kuasa dalam usia 63 tahun dengan cara yang tidak pernah dipikirkan sebelumnya. Kepergiannya sangat tragis saat bertugas sebagai pengadil lapangan dalam sebuah pertandingan liga amatir di Miramonte, El Salvador.
Wasit yang berkarier 20 tahun itu jadi bulan-bulanan pemain dan suporter setelah memberi kartu kuning kedua kepada pemain yang dianggapnya bermain terlalu agresif. Sang wasit dipukuli oleh pemain itu, rekan satu timnya, dan para pendukung yang tidak mengerti peraturan sepakbola.
Amaya kemudian dilarikan ke rumah sakit di Zacamil untuk mendapatkan perawatan atas pendarahan yang dialami. Tapi, dia kemudian dinyatakan meninggal.
Federasi Sepakbola El Salvador (FSF) dengan cepat mengeluarkan pernyataan mengutuk tindakan kekerasan terhadap Amaya. Mereka telah meminta kepada aparat Kepolisian Nasional untuk menangkap semua yang terlibat dan memasukkannya ke penjara selama mungkin.
"Kami menolak semua tindakan kekerasan yang dilakukan di berbagai tempat olahraga di negara ini. Kami menolak apa yang terjadi pada wasit kami, Jose Arnoldo Amaya," kata Presiden FSF, Hugo Carillo, dalam sebuah pernyataan resmi di televisi nasional, dilansir El Tiki Taka.
"Dan, kami percaya bahwa pihak berwenang dapat menemukan mereka yang bertanggung jawab atas hilangnya nyawa Amaya. Ini tidak bisa dibiarkan. Nyawa manusia tidak sebanding dengan pertandingan sepakbola," tambah Carillo.
#ÚLTIMAHORA | La @PNCSV informa la captura de Juan Manuel Cruz Lorenzana, por el homicidio del árbitro José Arnoldo Amaya en colonia Miramonte, San Salvador.
Cruz, golpeó a la víctima y lo lesionó hasta causarle la muerte, el hecho ocurrió el pasado domingo en la cancha Toluca. pic.twitter.com/nbwqvH9t8z
— Miguel Vaquerano ?? (@MigueVaquerano) June 14, 2022
Seperti halnya di sepakbola Indonesia, kekerasan kepada wasit di Amerika Tengah dan Amerika Selatan sangat banyak. Pada Oktober 2021 comtohnya, seorang pemain di Brasil ditangkap karena melakukan percobaan pembunuhan setelah menyerang seorang wasit selama pertandingan.
Wasit itu, Rodrigo Crivellaro, tidak sadarkan diri setelah ditendang di kepalanya oleh pemain Sao Paulo RS, William Ribeiro, dalam pertandingan kasta keenam Brasil.
This weekend, 63-year-old referee José Arnoldo Amaya died after being attacked by players and supporters of a team in El Salvador. ?? He succumbed to his injuries moments after arriving at the hospital. May his soul rest in peace. ??
Via @SistaAfia_ pic.twitter.com/v8qGfvytFx
— Ēñøçk Købiñä Ëssël Sãrkøbìñä Mäkåvïlé (@Sarkobina) June 14, 2022
Kemudian, pada April 2022, pelatih klub lokal, Desportivo Ferroviaria, Rafael Soriano, dipecat setelah menanduk seorang hakim garis wanita dalam pertandingan di kompetisi kasta kelima Brasil. Soriano menyerang Marcielly Netto setelah mendapat kartu kuning saat memprotes keputusan wasit selama jeda babak pertama.
Di Indonesia, kejadian yang sama banyak dijumpai musim lalu. Paling banyak di Liga 3. Sebagian di Liga 2. Bahkan, meski dalam level yang berbeda, intimidasi kepada wasit juga terjadi di Liga 1.
El Salvador Futbol Federasyonu, maç sırasında saldırıya uğrayan hakem Jose Arnoldo Amaya’nın, aldığı darbeler nedeniyle iç kanama sonucu hayatını kaybettiğini açıkladı. pic.twitter.com/TCbZYQBpMW
— Ajansspor Plus (@AjanssporPlus) June 14, 2022
(diaz alvioriki/anda)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini