Libero.id - Gonjang-ganjing hubungan Gerrard Pique dengan Barcelona terus berlanjut. Kabarnya pemain yang bersangkutan bakal didepak, tetapi Pique bersikeras ingin tetap memperkuat Barcelona.
Pelatih Barcelona, yang juga merupakan rekan setimnya dulu, Xavi Hernandez, buka-bukaan soal masa depan bek tengah asal Spanyol tersebut. Pelatih 42 tahun itu mengatakan bahwa dirinya tak lagi membutuhkan Pique untuk mengawal lini belakang.
Pique telah melewatkan 31 pertandingan liga selama dua musim terakhir karena cedera – dan Pique berusia 35 tahun pada Februari – membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.
Keputusan itu bahkan telah dibicarakan langsung secara empat mata dengan Pique minggu lalu. Dalam pertemuan tersebut, Xavi menyinggung tentang kebugaran Pique dan kehidupannya di luar lapangan yang sedang kacau-balau dan khawatirnya akan berdampak buruk pada kariernya.
Di lain sisi, Xavi juga tengah menginginkan bek yang mempunyai daya juang tinggi serta bisa membangun kedalaman tim. Dan, nama yang jadi incaran adalah pemain belakang Sevilla, Jules Kounde, dan satu nama lainnya adalah Pau Torres.
Namun, tampaknya keinginan Xavi dan Barcelona untuk mencoret Pique dari klub Catalunya bakal susah terwujud lantaran yang bersangkutan masih terikat kontrak hingga 2024. Terlebih, ofisial juga masih punya sejumlah hutang kepada Pique sebesar 40 juta euro atau sekitar Rp 613 miliar dari gaji yang ditangguhkan selama dua musim terakhir.
Sejak didatangkan pada 2008 dari Manchester United, kesetiaan Pique memang sudah tidak perlu diragukan, dan sikap keras kepalanya itu dengan salah satunya cuek soal gaji bukanlah cerita lama. Itu hal istimewa dari seorang Pique.
Tanpa uang gaji dari Barcelona, Pique masih punya banyak uang untuk membiayai ongkos hidupnya. Bahkan, tanpa menjadi seorang pesepakbola sama sekali, Pique juga sudah terlahir dari keluarga kaya. Hidupnya terjamin alias makmur sentosa.
Pique merupakan putra kesayangan dari pasangan Joan dan Montserrat. Sang ayah, Joan, adalah seorang pengacara sekaligus pengusaha. Ibu Pique, Montserrat, adalah direktur sebuah rumah sakit di Barcelona. Sementara kakeknya, Amador Bernabeu, merupakan mantan direktur di Barcelona.
Lebih dari urusan uang, hubungan Pique dengan Barcelona adalah hubungan sejarah. Jika menilik latar belakang keluarga besar Pique, sulit membayangkan kalau dirinya sempat merasakan kesusahan saat kecil.
Di luar sepak bola, Pique juga mempertajam bakat dan tradisi bisnis dalam keluarganya dengan mendirikan perusahaan bernama Kosmos Holding, yang merupakan grup investasi media dan olahraga.
Itulah dia, the one and only, Gerrad Pique.
(mochamad rahmatul haq/yul)
Opini