Dalam 10 Tahun, 50 Suporter Sepakbola di Indonesia Meninggal

"Hampir setiap tahun ada korban, kecuali 3 tahun saat pandemi.."

Feature | 18 June 2022, 20:14
Dalam 10 Tahun, 50 Suporter Sepakbola di Indonesia Meninggal

Libero.id - Sepakbola Indonesia kembali berduka. Dua suporter meninggal dunia di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) saat Persib Bandung menghadapi Persebaya Surabaya pada Piala Presiden 2022, Jumat (18/6/2022) malam. Ini menambah panjang daftar korban sia-sia dalam kegiatan PSSI.

Manajemen Maung Bandung pada Sabtu (18/6/2022) pagi mengeluarkan pernyataan resmi tentang kejadian tersebut. "Terkait meninggalnya dua orang Bobotoh pada pertandingan Persib vs Persebaya, kami sangat menyayangkan hal tersebut dapat terjadi," tulis manajemen Persib di situs resminya.

Identitas dua korban meninggal kemudian diketahui setelah pemeriksaan. Mereka adalah Sopiana Yusup dari Bogor dan Ahmad Solihin dari Bandung. Keduanya terinjak-injak saat kekacauan terjadi ketika hendak stadion.

"Tentu saja kami berbelasungkawa dan turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya dua orang Bobotoh tersebut. Saat ini kami terus berkoordinasi secara intensif dengan pihak yang berwajib, agar permasalahan ini dapat terselesaikan dengan baik," tambah pernyataan itu.

Ini bukan kali pertama GBLA meminta tumbal. Hampir empat tahun lalu, korban meninggal terakhir di sepakbola Indonesia juga terjadi di stadion yang terletak di Gedebage tersebut.

Pada 23 September 2018, pendukung Persija Jakarta yang memberanikan diri datang ke GBLA, Haringga Sirila, harus merenggang nyawa sia-sia. Remaja asal Jakarta itu tertangkap tangan oleh sejumlah oknum Bobotoh, yang kemudian melakukan penganiayaan hingga meninggal.

Setahun sebelum Haringga, di tempat yang sama, Ricko Andrean jadi korban salah sasaran seusai dikeroyok saat Persib menjamu Persija, 22 Juli 2017. Ricko mengembuskan napas terakhir setelah tidak sadarkan diri sejak dibawa ke Rumah Sakit Santo Yusuf, Bandung. Beda dengan Haringga, Ricko sebenarnya merupakan pendukung Maung Bandung.

Lalu, sampai kapan nyawa anak bangsa harus sia-sia karena urusan sepakbola? Fakta menunjukkan, korban meninggal di sepakbola Indonesia sudah sangat banyak. Hampir setiap tahun ada yang merenggang nyawa di stadion.

Kematian pendukung sepakbola sempat terhenti selama pandemi Covid-19. Tidak adanya aktivitas sepakbola selama dua tahun benar-benar membuat media-media di Indonesia hening terhadap berita duka. Itu juga terjadi musim lalu saat Liga 1 dilanjutkan kembali tanpa penonton.


(andri ananto/anda)

Selanjutnya

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network