Cicinho
Libero.id - Kecanduan alkohol memang sangat berbahaya, terutama bagi olahragawan, termasuk pemain sepakbola. Tidak sedikit, pesepakbola yang hancur kariernya akibat kecanduan minum keras. Contohnya, Cicero Joao de Cezare alias Cicinho.
Bagi para pendukung Real Madrid, Cicinho pernah menjadi sosok fenomenal. Dianggap sebagai penerus Cafu di wing back kanan Brasil, dia datang ke Spanyol pada 2006 dari Sao Paulo. Saat itu, Vanderlei Luxemburgo melatih Los Blancos.
Cicinho menjadi pemain Brasil berikutnya yang dikumpulkan Madrid seteleh Ronaldo Luis Nazario de Lima, Roberto Carlos, Robinho, dan Julio Baptista. Dengan rekan-rekan senegara, seharusnya Cicinho akan benar-benar menjadi bintang seperti pujian banyak orang ketika itu, termasuk Sir Alex Ferguson.
Sayang, keinginan orang melihat Cicinho menjadi seperti Cafu tidak pernah terwujud. Dia gagal total. Dia hanya bertahan semusim sebelum pergi ke AS Roma pada 2007. Lalu, menghilang dan pensiun pada 2018 tanpa pernah mencapai level Cafu.
Setelah bertahun-tahun kemudian, pria yang kini berusia 41 tahun itu menceritakan bagaimana alkohol menggagalkan kariernya saat bermain di Estadio Santiago Bernabeu. Cicinho mengaku, level kecanduan terhadap minuman keras sudah pada level mengkhawatirkan.
Menurut Cicinho, saat itu dirinya menyebut harus mandi dengan parfum untuk menutupi bau alkohol di tubuhnya. Dia juga harus minum kopi yang banyak untuk menutupi bau mulutnya. Bahkan, dirinya sering datang ke tempat latihan Los Blancos dalam keadaan mabuk.
Dia mengatakan sangat mudah mendapatkan alkohol gratis karena statusnya sebagai bintang sepakbola. "Jika anda bertanya kepada saya apakah saya pernah datang ke latihan dalam keadaan mabuk? Ya!" kata Cicinho di acara EPTV Ressaca.
?| Cicinho: “At 13, I tried alcohol for the first time and then never stopped. I have been drunk to Real Madrid trainings, I drank coffee to take my breath away and bathed in perfume.” @marca pic.twitter.com/Acs0S8bqxb
— Madrid Zone (@theMadridZone) June 20, 2022
"Itu (alkohol) tentang profesi saya. Sebagai pemain sepakbola profesional yang cukup terkenal pada waktu itu, itu (mendapatkan minuman keras) sangat mudah. Saya tidak perlu uang untuk mendapatkannya. Orang-orang dengan senang hati memberi saya segalanya," tambah Cicinho.
Kebiasaan buruk itu berlanjut saat bermain di Roma, terutama setelah dia absen cukup lama karena cedera ligamen. "Mulai minum setelah latihan. Saya melakukan pekerjaan fisioterapi, pulang sekitar jam 2 siang. Setengah jam kemudian saya minum, dan baru berhenti jam 4 pagi," ujar Cicinho.
"Setiap kali saya tiba di (tempat latihan) Roma dalam keadaan mabuk, para pemimpin klub melihatnya dan itu membuat saya jatuh ke dalam keburukan," tambah Cicinho.
Cicinho menyebut, mulai minum alkohol di awal masa remajanya. Sejak itu, dia mulai kecanduan, dan tidak pernah bisa meninggalkan botol setan itu.
"Pada usia 13 tahun, ketika saya mencicipi alkohol untuk pertama kalinya, saya tidak pernah berhenti. Saya tinggal di pedesaan, di Pradopolis, dekat dengan Ribeirao Preto. Pada akhir pekan, kami mengumpulkan teman-teman dan pergi ke alun-alun kota," ujar Cicinho.
?⚫️⚪️ There are more birthdays today as former @SaoPauloFC_eng
player Cicinho turns 39!The full-back scored 4⃣ goals as the club won the #Libertadores title back in 2005, including this cracker of a strike!pic.twitter.com/MJDBeV9Vyd
— CONMEBOL Libertadores (@TheLibertadores) June 24, 2019
"Ada bar di dekat tempat itu. Karena saya masih di bawah umur, saya mencoba menyembunyikannya. Saya meminta siapa pun yang lebih tua untuk membelinya dan saya terus minum disembunyikan dari orang tua saya, dari polisi," beber Cicinho.
"Ayah dan saudara perempuan saya mengurus properti saya, dan mereka mencoba mengajukan permintaan intervensi atas properti saya. Saya tidak dapat mengelola apa pun yang saya miliki," ujar pemilik 15 caps dan 1 gol untuk Brasil dalam masa yang singkat pada 2005-2006 itu.
"Alkohol membuat anda dikelilingi oleh orang-orang yang menyukai gaya hidup itu. Orang-orang yang benar-benar mencintai anda akan dikucilkan. Itu karena mereka akan menempatkan anda di dinding, dan mengatakan bahwa hidup anda tidak keren. Tapi, anda tidak mau mendengarkan," pungkas Cicinho.
? Et si Zidane avait prolongé sa carrière au Real Madrid en 2006 ?
— beIN SPORTS (@beinsports_FR) April 26, 2020
? Une anecdote savoureuse racontée par Cicinho, son coéquipier à l'époque ! pic.twitter.com/5InADGD5PO
(atmaja wijaya/anda)
18-12-2023 | ||
Real Madrid CF | 4 - 1 | Villarreal CF |
09-12-2023 | ||
Real Betis Balompié | 1 - 1 | Real Madrid CF |
03-12-2023 | ||
Real Madrid CF | 2 - 0 | Granada CF |
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini