Libero.id - PSV Eindhoven adalah salah satu kekuatan besar Eropa. Siapa sangka pada Juni 1971, PSV pernah melakukan tur ke Asia Tenggara termasuk ke Indonesia.
Tur PSV ke Asia Tenggara seperti diberitakan kantor berita ANP April 1971 berlangsung selama dua pekan. Secara total, lima pertandingan dimainkan: satu di Malaysia, satu di Singapura dan tiga di Indonesia. Pertemuan pertama berlangsung pada hari Rabu 9 Juni di Koeala Loempoer melawan tim seleksi Malaysia.
PSV akan bertanding melawan Singapura Selection pada 12 Juni. Pada hari Senin 14 Juni PSV bertemu PSMS di Medan. Pada hari Kamis, 17 Juni, pertandingan akan berlangsung di Surabaya melawan Persebaya. Kemudian pada hari Minggu, 20 Juni, tur diakhiri dengan pertandingan di Jakarta melawan tim nasional Indonesia.
Menurut pemberitaan ANP dan De Tijd, PSV adalah klub sepak bola Belanda pertama dalam sejarah sepakbola profesional yang menginjakkan kaki di tanah Indonesia. Di Medan, tim asal Eindhoven menerima penyambutan mewah.
Parade tim mereka didahului oleh pengawalan polisi dan pengemudi skuter. Pesepakbola berkalung bunga disambut meriah dalam perjalanan dari bandara ke hotel 'Pardede International, di mana PSV tinggal sampai setelah laga dengan klub lokal PSMS. Kemudian perjalanan dilanjutkan melalui Yogyakarta ke Surabaya.
Dalam pemberitaan Limburgsch Dagblad, PSV sangat digdaya ketika memainkan pertandingan melawan Singapura Selection pada hari Minggu. PSV menang 13-0. Gol dicetak oleh Van der Kuylen dan Van Dungen (masing-masing empat gol), De Vrindt (dua kali), Hiddink, Van Stippent dan Mulders.
Pada saat itu PSMS adalah kekuatan terbaik sepakbola Indonesia. Mereka baru saja bermain dalam Asian Club Championship di Iran. Mereka diperkuat salah satu kiper legendaris Ronny Paslah.
Pemainnya antara lain Yuswardi, Tumsila, Tumpak Sihite, Sarman Panggabean dan Nobon. Dalam laporan majalah Tempo, PSMS adalah juara Indonesia tiga kali berturut-turut yaitu 1969, 1970, dan 1971.
Sumatra Utara ketika itu dipimpin gubernur yang sangat perhatian dengan sepakbola yaitu Marah Halim. Namanya diabadikan sebagai salah satu turnamen paling bergengsi di Asia Tenggara, Marah Halim Cup.
Pada laga dengan penuh penonton di Stadion Teladan, PSV menang dengan skor telak 4-0. Guus Hiddink dilaporkan turut mencetak satu gol.
Hiddink membela PSV pada 1970-1972. Dia lebih dikenal sebagai pelatih hebat yang membawa Korea Selatan ke semifinal Piala Dunia 2002. Pada 2007 dia mendapat lifetime achievement award dari KNVB. Hanya ada tiga orang meraih predikat ini: Rinus Michels, Johan Cruyff dan Guus Hiddink.
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini