Gabriel Paulista-Willian
Libero.id - Sejak dulu, Brasil dikenal sebagai negara paling banyak melahirkan para pesepakbola hebat di dunia. Maka, tidak heran jika negara tersebut memenangkan lima kali Piala Dunia bersama para pemain hebat dari generasi ke generasi.
Selain itu, klub-klub sepakbola di dunia, terutama di Eropa telah banyak mendatangkan para pemain dari negara pemenang Piala Dunia terbanyak itu.
Arsenal adalah salah satu klub yang telah lama menggunakan jasa para pemain Brasil dalam skuad mereka. Namun, tidak semua berakhir baik. Beberapa pemain Brasil di Arsenal justru tampil di bawah rata-rata.
Kini, Arsenal sedang mecoba memilah ulang para pemain Brasil, dengan sejumlah pemain dari negara tersebut ditandatangani oleh direktur teknis Brasil, Edu Gaspar.
Dilansir Goal Brasil, jimat Leeds United Raphinha bisa menjadi pemain berikutnya yang tiba di Emirates. Kemudian, penyerang Manchester City, Gabriel Jesus, juga sedang diincar The Gunners.
Arsenal sebelumnya berhasil memboyong wonderkid Marquinhos dari Paris Saint-Germain. Pemuda itu akan menjadi salah satu kekuatan penggerak Arsenal di bawah asuhan Mikel Arteta.
Namun, pemain baru Brasil yang bergabung dengan Arsenal generasi sekarang nampak dengan rekor beragam. Arsenal dan Brasil saat ini jauh dari tim mereka yang mendominasi awal 2000-an, dan beberapa pemain Brasil yang bergabung dengan The Gunners tidak benar-benar membawa tingkat keterampilan atau bakat seperti Ronaldo atau Ronaldinho.
Sejauh ini, setidaknya telah ada belasan lebih pemain Brasil menandatangani kontrak dengan Arsenal di era Liga Premier. Dan, tentu saja dengan karier yang berbeda.
Pada catatan itu, mari kita lihat peringkat 7 pemain Brasil yang terburuk di Arsenal. Kami tidak memasukkan rekrutan baru, Marquinhos, untuk saat ini.
7. Pedro Botelho
Meski Pedro Boetlho tidak pernah benar-benar memainkan permainan untuk Arsenal, tapi dia tatap masuk dalam daftar ini.
Botelho menandatangani kontrak dengan Arsenal saat berusia 17 tahun dari klub Brasil, Figueirense, pada 2007. Tetapi, dia langsung dipinjamkan ke klub Spanyol, Salamanca, karena dia tidak memiliki izin kerja untuk bermain di Inggris.
Setelah kembali ke klub pada akhir musim, dia masih terus dipinjamkan karena masalah yang sama. Akhirnya, pada 2012, klub menyerah pada mimpi untuk memberinya izin kerja dan mengizinkannya pergi untuk selamanya.
Sejak itu, dia menghabiskan karirnya di negara asalnya dengan berpindah-pindah klub, bahkan divisi.
6. Wellington Silva
Arsenal merekrut Wellington Silva pada 2010, dengan harapan dia bisa memenuhi syarat untuk bermain karena keputusan FA untuk memberinya "Visa Bakat Khusus".
Namun, kurang dari setahun kemudian, FA memutuskan untuk berubah pikiran, yang tampaknya cukup keras. Sehari kemudian, Wellington dilemparkan sebagai pemain pinjaman. Status itu dilaluinya selama lima tahun, bahkan dia menemukan dirinya di Bolton selama satu musim setelah memenuhi syarat untuk bermain di Inggris.
Namun, pada titik ini, Arsenal memutuskan mereka tidak lagi menyukai pria malang itu, dan dia dijual ke Fluminense. Dan, di sana dia masih sering dipinjamkan pihak klub.
5. Willian
Mungkin mengejutkan memasukkan pemain yang pernah dua kali juara Liga Premier dalam daftar ini, tetapi lihatlah betapa buruknya Willian di Arsenal.
Dia ditandatangani dengan status bebas transfer dari rival London, Chelsea. Arsenal mengira mereka mendapatkan pemain sayap Liga Premier berpengalaman yang bisa menyuntikkan beberapa gol ke tim pada 2020, tapi ternyata tidak.
Meski tidak membayar, Arsenal tetap merasa dirugikan dengan penampilan Willian. Dia hanya mencetak satu gol dalam 35 pertandingan untuk Arsenal. Performa buruknya membuat Arsenal gagal lolos ke Eropa untuk pertama kalinya dalam 20 tahun.
Willian menandatangani kontrak tiga tahun, tetapi memutuskan kontraknya setelah hanya satu tahun. Dia kembali ke Corinthians di negara asalnya, Brasil, dan mimpi buruk itu berakhir.
“Saya benar-benar banyak berpikir, bersama dengan keluarga dan orang-orang dekat saya. Sayangnya, waktu saya di Arsenal tidak bagus, saya tidak bahagia di klub,” kata Willian pada September 2021.
“Saya tidak perlu menjelaskan secara rinci, tetapi saya tidak senang dan saya pikir kembali ke Brasil adalah pilihan terbaik,” tambahnya.
On comes Willian...
? Willian
↩️ Chambers? 0-1 ? (83)#ARSEVE pic.twitter.com/joCJsRQtXR
— Arsenal (@Arsenal) April 23, 2021
4. Juan
Juan hanya memainkan dua pertandingan untuk Arsenal pada waktunya di klub.
Dia bergabung dengan The Gunners pada 2001 dan bermain sekali di Piala FA dan sekali di Piala Liga sebelum mengalami cedera ACL. Dia kemudian dipinjamkan ke Millwall.
Dia akhirnya memiliki karier yang solid di Brasil, bermain lebih dari 300 pertandingan, bahkan pernah memperkuat tim nasional.
3. Andre Santos
Bek sayap Brasil ini menghabiskan dua tahun di London utara setelah bergabung dari Fenerbache pada 2011. Dia berjuang untuk benar-benar memenangkan hati para fans.
Meskipun mencetak beberapa gol, termasuk yang penting melawan Chelsea dan West Brom, Santos sering membuat frustrasi para fans dengan kesalahan pertahanannya. Dia sering melakukan blunder dan pernah membuat fans marah ketika dia bertukar kaus dengan Robin van Persie menyusul penampilan buruk di babak pertama melawan Manchester United.
Dia terakhir terlihat bermain pada 2018, kembali ke negara asalnya untuk klub masa kecilnya, Figueirense.
2. Denilson
Ketika sang gelandang bergabung dengan klub dari Sao Paulo pada 2006, dia disebut-sebut bersama Cesc Fabregas dan Robin van Persie sebagai salah satu pemain muda paling menarik di klub. Tetapi, dia tidak pernah mencapai level yang sama.
Denilson tidak cukup baik secara teknis untuk menjadi playmaker dan secara fisik tidak mendukung untuk menang saat berduel dengan lawan. Di Arsenal, Denilson membuat awal yang menggembirakan sebelum kemudian dia berjuang agar bisa kembali dipercaya dalam skuad.
Fakta bahwa dia bermain lebih dari 100 pertandingan untuk The Gunners, itu kerena masalah cedera pemain lain daripada kemampuannya, tetapi Denilson tetap memainkannya dan cukup mampu sebagai opsi cadangan.
Dia sekarang berusia 34 tahun dan masih bermain di Brasil.
1. Gabriel Paulista
Fans Arsenal telah lama ingin melihat beberapa agresi dan semangat dalam tim mereka selama bertahun-tahun ketika Gabriel Paulista bergabung pada 2015, tetapi sang bek mungkin telah melangkah terlalu jauh.
Meskipun beberapa penampilan yang layak di awal, tapi yang paling diingat saat dia tidak mengendalikan amarahnya saat bermain melawan Chelsea pada 2015. Dia kemudian diberi label "kepala panas" oleh Wenger dan diturunkan ke bangku cadangan untuk sisa waktunya di Arsenal.
Dan, di usianya yang tidak lagi muda saat ini, kita masih bisa melihat dia menjadi seorang bek yang layak bermain untuk Valencia.
(atmaja wijaya/yul)
17-12-2023 | ||
Arsenal | 2 - 0 | Brighton & Hove Albion |
10-12-2023 | ||
Aston Villa | 1 - 0 | Arsenal |
06-12-2023 | ||
Luton Town | 3 - 4 | Arsenal |
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini