Sepp Blatter
Libero.id - Pernah sangat berkuasa, Sepp Blatter kini hilang begitu saja. Mantan Presiden FIFA itu sekarang lebih banyak sibuk dengan urusan pengadilan. Bersama mantan Presiden UEFA sekaligus legenda sepakbola Prancis, Michel Platini, pria asal Swiss itu bersiap menanti vonis terkait korupsi selama mengurus sepakbola.
Pada sebuah masa, Blatter memiliki kekuasaan yang lebih besar dari Sekjen PBB. Dia adalah orang yang memulai independensi FIFA. Itu diartikan sebagai "di atas pemerintahan sebuah negara". Itu membuat FIFA dan anggotanya, termasuk PSSI, tidak bisa dikontrol negara.
Awalnya, semua baik-baik saja. Kemudian, dengan kekuasaan berlebih dan tanpa pengawasan, Blatter tersandung dan jatuh sangat sakit. Skandal korupsi membuat dirinya menjadi pesakitan.
Blatter dan beberapa petinggi FIFA serta UEFA, termasuk Platini, harus diadili atas berbagai tuduhan penipuan, penggelapan, dan korupsi. Ada beberapa kasus yang menjerat, termasuk penunjukkan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 yang kontroversial.
Jaksa telah meminta hukuman penjara 20 bulan untuk dua sosok legendaris dalam sepakbola itu. Dan, vonis diharapkan segera diketuk pada awal Juli 2022.
Namun, seperti penjahat yang ada di muka pengadilan pada umumnya, Blatter juga menolak mengakui kesalahannya. Justru, dia balik mempertanyakan peran Presiden FIFA saat ini, Gianni Infantino, yang mencoba menghancurkan reputasinya.
"Saya ingin membersihkan kehormatan saya. Ketika saya tiba, kami (FIFA) bukan apa-apa. Dan, ketika saya pergi, kami adalah organisasi internasional, solid secara ekonomi, sosial, budaya, bahkan politik. Saya tidak tahu mengapa. Tapi, Infantino tidak menginginkan saya. Dia bahkan mencoba membuat kasus palsu terhadap saya," ujar Blatter kepada RTS.
Sepp Blatter has denied approving fraudulent payments to Michel Platini, saying that a 2011 transfer followed a "gentleman's agreement" between the pair.
More ⤵️ #BBCFootball
— BBC Sport (@BBCSport) June 9, 2022
"Dia ingin menjatuhkan saya. Saya harus mengatakan bahwa saya sangat tersentuh. Saya telah dituduh memiliki naluri kriminal. Saya telah dituduh sebagai pencuri. Ini tidak masuk akal. Saya tidak tahu mengapa saya menemukan diri saya di pengadilan. Saya yakin ribuan, belum lagi jutaan pesepakbola juga tidak memahaminya," ungkap Blatter.
Layaknya Blatter, Platini juga membantah sebagai koruptor. Mantan pemain Juventus tersebut menyebut ada konspirasi jahat yang melawan dirinya.
"Saya terlindung dari ketidakadilan. Ketika kami memainkan pertandingan sepakbola, kami kalah karena keputusan wasit. Kami sedikit mendapatkan perindungan. Ketidakadilan ini menyakiti orang yang anda cintai, keluarga anda, anak-anak anda, cucu anda. Mereka tidak siap untuk menjalani ini," ujar Platini.
"Saya akan bertarung, saya dalam pertarungan, dan itu adalah sesuatu yang selalu saya nikmati. Saya tidak menyerah, saya tidak akan menyerah, dan saya akan terus maju," beber Platini.
Sepp Blatter & Michel Platini stand accused of fraud over a 2011 payment of 2m Swiss francs (£1.7m).
Was it to settle a debt or a bid to keep Blatter as FIFA president? Did anyone tell the authorities where to look?@mjshrimper watched the men who used to run football in court
— The Athletic UK (@TheAthleticUK) June 27, 2022
(mochamad rahmatul haq/anda)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini