Mainkan Perang Psikologi, Shin Tae-yong Mengaku Buta Lawan Piala AFF U-19 2022

"Kita tunggu saja kejutan apa yang akan ditunjukkan Shin Tae-yong."

Analisis | 02 July 2022, 02:18
Mainkan Perang Psikologi, Shin Tae-yong Mengaku Buta Lawan Piala AFF U-19 2022

Libero.id - Seperti yang sudah sering dilakukan, Shin Tae-yong mulai memainkan perang psikologi saat akan memimpin anak-anak tim nasional Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 2022. Sebagai langkah awal, pelatih asal Korea Selatan tersebut mengaku buta kekuatan lawan-lawan Indonesia.

Piala AFF U-19 2022 akan dimulai Indonesia dengan pertandingan melawan Vietnam di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu (2/7/2022) pukul 20.00 WIB. Indonesia juga akan menghadapi Thailand, Filipina, Myanmar, dan Brunei Darussalam.

Untuk menghadapi kompetisi junior paling bergengsi di Asia Tenggara, Shin Tae-yong mengandalkan mayoritas pemain Toulon Tournament 2022.

Pemain-pemain tersebut kemudian dikumpulkan lagi untuk menjalani pemusatan latihan sejak 20 Juni 2022. Harapannya, menghasilkan gelar juara kedua setelah Piala AFF U-19 2013. "Jadi. mungkin sudah hampir 10 hari persiapan kami," kata Shin Tae-yong dalam sesi jumpa pers resmi, Jumat (1/7/2022).

Menariknya, seperti yang dilakukan di Piala AFF 2020, SEA Games 2021, atau Kualifikasi Piala Asia 2023, Shin Tae-yong tidak mau terlalu banyak melakukan analisis terhadap kelebihan dan kekuarang lawan. Dirinya juga tidak mau berbagi pemain-pemain Indonesia yang akan ditampilkan.

Sebaliknya, pelatih yang memimpin Son Heung-min di Piala Dunia 2018 tersebut memilih merendah. Bahkan, Shin Tae-yong mengaku tidak tahu kekuatan lawan-lawan Garuda Muda.

"Memang tidak ada informasi apapun (tentang) semua lawan kami. Tapi, dari para pemain sudah siap dan kami akan bekerja semaksimal mungkin di setiap pertandingan yang akan dilakukan untuk mendapat hasil terbaik," ujar Shin Tae-yong.

Lawan pertama Indonesia adalah Vietnam. Bagi keduanya, laga ini akan menjadi perjumpaan ketujuh di Piala AFF U-19. Dalam enam pertandingan sebelumnya, Indonesia mencatatkan empat kekalahan, satu imbang yang berakhir kemenangan adu penalti, dan sekali menang 90 menit.

"Target saya selalu juara. Itu sangat baik dan itu bisa menjadi hal yang positif," tambah mantan pemain Seongnam Ilhwa Chunma itu.

Merendah dan tidak mau membeberkan pemain-pemain yang akan ditampilkan adalah kebiasaan Shin Tae-yong sebagai pelatih. Contohnya di Piala AFF 2020. Saat itu, dia selalu mengubah starting line-up maupun cara bermain timnas. Begitu pula di SEA Games 2021 dan Kualifikasi Piala Asia 2023.

Hasilnya memang cukup bagus. Pasalnya, strategi Shin Tae-yong tidak bisa dibaca lawan. Meski gagal menjuarai Piala AFF 2020 maupun meraih medali emas, Shin Tae-yong sukses menempatkan Indonesia di Piala Asia 2023. 

"Kami punya pemain yang masih sangat muda. Setiap bulannya performa pemain kami bisa berubah. Usia-usia seperti ini jika terlalu banyak tekanan juga bisa jadi beban sehingga tidak bisa menunjukkan performa terbaik," pungkas Shin Tae-yong.

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network