Kisah Laga Aneh 95-0 dan 91-1 di Sierra Leone, Auto Diselidiki

"Sulit dicerna dengan akal sehat. Apa yang sebenarnya terjadi?"

Analisis | 06 July 2022, 17:22
Kisah Laga Aneh 95-0 dan 91-1 di Sierra Leone, Auto Diselidiki

Libero.id - Asosiasi Sepakbola Sierra Leone (SLFA) telah mengumumkan penyelidikan akan segera dilakukan terhadap dua pertandingan yang berakhir dengan skor super aneh, 95-0 dan 91-1!

Rekor yang luar biasa dari 187 gol itu dicatat di beberapa pertandingan kasta kedua yang melibatkan Kahunla Rangers dan Kono Gulf FC. Mereka masing-masing menghancurkan Lumbebu United dan Koquima Lebanon. Akibatnya, beberapa pertanyaan serius diajukan lantara babak pertama skornya normal, 2-0 dan 7-1.

SLFA menyadari bahwa ini adalah masalah manipulasi pertandingan yang serius. Itu membuat mereka tidak punya banyak pilihan selain mempelajari lebih dalam kasusnya.

"Kami tidak bisa berdiri dan melihat situasi memalukan seperti ini dibiarkan begitu saja. Kami akan segera melakukan penyelidikan dan membawa semua yang bertanggung jawab atas kejadian luar biasa ini," ujar Presiden SLFA, Thomas Daddy Brima, kepada BBC Africa.

"Semua yang terbukti bersalah akan diproses sesuai dengan undang-undang SLFA, dan juga akan diserahkan ke komisi antikorupsi negara," tambah Thomas Daddy Brima.

Kepala eksekutif Kahunla Rangers, Eric Kaitell, mengutuk tindakan lawan mereka. "Saya ingin memulai dengan meminta maaf kepada para penggemar sepakbola di negara ini atas hasil pertandingan aneh klub saya, Kahunla Rangers," kata Eric Kaitell dalam pernyataan resminya.

"Saya ingin menyatakan dengan tegas bahwa saya mengutuk keras perilaku tidak sportif yang ditunjukkan oleh tim saya, dan tim lain yang terlibat. Saya membentuk komite untuk menyelidiki seluruh tim termasuk staf teknis dan anggota eksekutif, dan siapa pun yang ditemukan bersalah akan ditangani sesuai aturan," ungkap Eric Kaitell.

Libero.id

Surat Asosiasi Sepakbola Sierra Leone.

Bantahan juga keluar dari mulut Pelatih Lumbebu, Mohamed Jan Saeid Jalloh. Dia mengatakan tidak mengetahui adanya manipulasi itu. "Saya tidak tahu. Tapi, saya tidak dapat menjamin orang lain," kata Mohamed Jan Saeid Jalloh.

"Kami kebobolan banyak gol di babak kedua. Saya frustrasi dan bahkan meninggalkan touchline dengan marah. Saya tidak berkonsentrasi setelah itu. Jadi, saya tidak tahu berapa banyak gol kami kebobolan secara keseluruhan. Saya tidak akan pernah menjadi bagian dari pengaturan pertandingan," ungkap Mohamed Jan Saeid Jalloh.

"Saya meminta otoritas sepakbola untuk menyelidiki kedua pertandingan itu dan membawa siapa pun yang ditemukan menginginkannya. Dan jika tidak ada yang dinyatakan bersalah atas kejahatan apa pun, maka jadilah itu," tambah Mohamed Jan Saeid Jalloh.

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network