Libero.id - 3. Lucas Moura

Harus diakui, Lucas sejauh ini mungkin salah satu yang terbaik dalam daftar ini. Dia secara konsisten jadi andalan di setiap musimnya sejak 2018/2019, sampai akhirnya harus berpisah dengan biaya 25 juta pounds / Rp 446 miliar, di mana PSG menjadi pelabuhan berikutnya.

Namun, hattrick di leg kedua semifinal Liga Champions melawan Ajax menjadi salah satu kenang-kenangan manis yang ditinggalkan Moura.

? We are Tottenham... We are TOTTENHAM... Super Tottenham... From the Lane! ? #COYS #PL pic.twitter.com/xLOPl4F06l

— Lucas Moura (@LucasMoura7) December 15, 2019

2. Heurelho Gomes

Gomes ditandatangani oleh Juande Ramos pada 2008, tetapi berjuang untuk beradaptasi dengan sepakbola Inggris selama musim debut yang sulit dan membuat serangkaian kesalahan.

Sang kiper membalikkan keadaan pada 2009/2010 dan membantu Tottenham lolos ke Liga Champions untuk pertama kalinya dengan menghasilkan beberapa penampilan brilian, paling tidak dalam kemenangan penting 1-0 mereka di Manchester City.

Setelah membuat 126 penampilan selama tiga musim pertamanya, Gomes digantikan oleh Brad Friedel pada 2011 dan hanya membuat empat penampilan lagi untuk klub sebelum bergabung dengan Watford pada 2014.

1. Sandro

Direkrut dari Internacional seharga 8 juta pounds / Rp 142 miliar pada 2010, Sandro dengan cepat memantapkan dirinya sebagai favorit di London Utara karena semangat dan gaya permainannya yang agresif.

Namun, gelandang bertahan itu juga bisa bersaing dengan yang terbaik dan menghasilkan dua penampilan ikonik untuk membantu Spurs menyingkirkan AC Milan dari Liga Champions pada 2011.

Dia melakukan lebih dari 100 pertandingan dengan seragam Spurs dan mencetak beberapa gol menakjubkan untuk klub, tetapi serangkaian masalah cedera akhirnya menghentikannya untuk memenuhi potensinya.

Sandro pergi ke QPR tepat ketika Pochettino tiba di Spurs pada 2014 dan pada 2020 mengatakan kepada Guardian: “Itu adalah penyesalan terbesar dalam karier saya, sepenuhnya. Saya berharap bisa bermain dengan Pochettino.”

“Dia meningkatkan para pemain. Dia membawa Tottenham ke level lain. Kami mengambil keputusan dalam hidup kami yang, jika kami tahu apa yang akan terjadi, kami tidak akan mengambilnya. Saya salah dan saya menyesalinya.”