Sol Campbell-Hakan Sukur
Libero.id - Pesepakbola cenderung akan menjadi seorang pelatih atau pundit ketika memutuskan untuk pensiun – tetapi sejumlah kecil mantan pesepakbola malah beralih ke politik.
Tapi, kalau dipikir-pikir lebih jauh, sebenarnya pesepakbola yang terjun ke dunia politik hampir menjadi hal yang biasa. Siapa saja mereka dan bagaimana karier masing-masing di dunia politik? berikut daftarnya:
1. Romario
Pemenang Piala Dunia 1994 ini terpilih menjadi seorang Deputi di Brasil pada 2010, lalu menjadi senator pada 2014 dan pada 2018 mencalonkan diri sebagai gubernur di negara bagian Rio de Janeiro. Dia kalah saing dan suaranya finis di tempat keempat.
Sebagai seorang politikus, banyak pekerjaan Romario telah difokuskannya pada korupsi dalam sepakbola – bahkan mantan penyerang itu sangat blak-blakan melancarkan kritik terhadap aliran dana Piala Dunia Brasil 2014.
2. Pele
Tak puas menjadi pemandu bakat Fulham, Pele juga pernah menjabat sebagai menteri olahraga luar biasa Brasil.
Dia bahkan membuat semacam undang-undang 'Hukum Pele', yang berusaha untuk mengurangi korupsi di sepakbola Brasil, tetapi Pele akhirnya meninggalkan jabatannya itu pada 2001 setelah dirinya sendiri terjebak dalam skandal korupsi. Dia juga bekerja untuk UNESCO dan PBB sejak pensiun.
3. Sol Campbell
Campbell menjelaskan dengan jelas bahwa dia adalah anggota Partai Konservatif Inggris.
Dia mempertimbangkan untuk mencalonkan diri pada 2014, sebelum akhirnya memutuskan untuk maju dalam pemilihan Walikota London - tetapi namanya belum begitu diperhitungkan.
Not for the first time, it appears Sol Campbell is having a Mayor.
— Gary Lineker ?? (@GaryLineker) June 8, 2015
4. Hakan Sukur
Dia adalah pencetak gol terbanyak sepanjang masa untuk Galatasaray dan Turki, tetapi pilihan politiknya membuat Sukur diasingkan ke AS. Dia tidak dapat kembali ke rumah.
Memilih untuk terjun ke politik ketika kariernya berakhir, Sukur menjadi anggota parlemen untuk partai yang berkuasa, berbagi hubungan dekat dengan pemimpinnya, Recep Tayyip Erdogan, dan ulama Fethullah Gulen – ketiganya berfoto bersama di pernikahan pertama Sukur.
Sukur memilih untuk meninggalkan partai itu, tetapi tetap menjadi anggota parlemen independen pada 2013, ketika ketegangan tumbuh antara 'Gulenis', yang ingin Turki menjadi negara yang lebih Islami, dan pemerintahan Erdogan.
Pada 2016, Gulen disalahkan atas kudeta yang gagal dan setiap pendukung atau orang yang ditemukan terkait dengannya ditangkap, dan Sukur melarikan diri ke Amerika.
Dia juga didakwa menghina presiden negara itu di Twitter, dan untuk semua tuduhannya - termasuk menjadi tersangka anggota kelompok teror bersenjata - bisa menghadapi hukuman mati jika dia kembali.
5. Roman Pavlyuchenko
Tidak puas dengan cara kerja pemerintah di Rusia, Pavlyuchenko, memutuskan untuk maju merebut kursi di dewan kota setempat.
Seorang komentator pesimis menyarankan itu hanya karena krisis keuangan pada saat itu mempengaruhi upahnya, tetapi Pavlyuchenko mengatakan: "Saya siap membantu dengan saran dan dengan kontribusi nyata untuk kemungkinan pengembangan olahraga dan hanya olahraga."
6. Gianni Rivera
Hanya tiga pemain yang tampil lebih banyak untuk AC Milan daripada Rivera, dan dia menjadi wakil presiden klub setelah pensiun.
Dia kemudian menjadi anggota parlemen, menjabat sebagai wakil menteri pertahanan dan menjadi anggota parlemen Eropa antara 2005 dan 2009.
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini