Libero.id - Pelatih asal Jerman ini memang punya reputasi sepakbola yang bagus, lahir di Dannenfels, Jerman Barat, pada 11 Maret 1965. Sebagai pemain Weiss sebetulnya tidak memiliki karier yang cemerlang tetapi dalam karier kepelatihannya, Weiss telah lama melanglang buana.
Ia pernah magang dengan beberapa klub-klub top seperti Real Madrid, Arsenal, dan juga River Plate.
Weiss tercatat pernah menjadi asisten pelatih di klub Jepang, Kyoto Purple Sanga (2001-2004) dan berlanjut ke Timnas U-20 China (2004-2006). Weiss juga bahkan sempat bekerja di sebagai Direktur Teknik Federasi Sepak Bola Asosiasi Rwanda dan melatih Timnas Rwanda U-20.
Pada Januari 2011, Weiss memulai petualangannya di Asia Tenggara dengan mengambil alih Timnas Filipina. Di bawah kepemimpinannya, The Azkals naik ke posisi tertinggi dalam sejarah peringkat FIFA mereka saat itu, yakni 127.
Pada Juni 2014, Hans Michael Weiss mencari tantangan baru dengan mengambil alih pelatih kepala klub mantan juara Liga Rumania, Oțelul Galați. Tapi ia dipecat hanya tiga bulan kemudian setelah tim hanya mencatatkan satu kemenangan dalam tujuh pertandingan.
Pada 18 Januari 2017, tak menyerah Weiss ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas Mongolia. Setelah tiga tahun, Weiss meninggalkan posisi kepelatihan tersebut, di mana ia mendapatkan rasa hormat atas peran dukungannya mengembangkan sepakbola Mongolia.
Dan akhirnya, pada awal 2022, Weiss ditunjuk untuk melatih Timnas Laos. Tugasny sama seperti Shin Tae-yong yang menangani Timnas Indonesia senior. Timnas U-23 dan U-19.
Dan debutnya di turnamen sudah terlihat manis. Laos U-19 sendiri belum pernah jadi juara Piala AFF U-19. Jika tim besutannya menang lagi melawan Malaysia, maka sejarah baru akan tercipta.
Opini