Kredit: nottinghamforest.co.uk
Libero.id - Roy Keane, nama yang sering muncul dalam list kapten terbaik Manchester United sepanjang massa. Orang Irlandia tersebut dianggap sebagai pemain yang tidak masuk akal dan sering menuntut yang terbaik dari orang-orang di lingkungannya.
Pemain jebolan Rockmount itu sendiri ternyata merasakan hal yang sebaliknya. Dia mengaku terkadang lembut kepada orang-orang tertentu dalam 17 tahun karirnya sebagai pesepakbola.
"Kadang-kadang saya terlalu keras. Kadang-kadang saya terlalu lembut," ujar Keane kepada Sunday Independent.
"Jika saya dianggap sebagai orang yang kritis, melihat kembali karir saya sendiri dan bagaimana saya berurusan dengan orang-orang, bahkan dalam manajemen - dan orang-orang mungkin tidak percaya ini - tetapi saya rasa kadang-kadang saya terlalu baik kepada orang-orang."
"Orang-orang menikamku tepat di dadaku dan itu karena aku terlalu baik kepada mereka."
Pria yang tidak pernah ragu untuk berbicara apa saja yang ada di kepalanya itu hingga sekarang disinyalir masih memiliki rasa dendam dengan kejadian saat dirinya diwawancarai oleh MUTV pada bulan November 2005. Wawancara tersebut mengakhiri karirnya di Old Trafford dan berseragam Celtic semusim berikutnya.
Adapun perilakunya yang ‘keras’ dalam berpendapat itu tidak hanya terjadi di ruang ganti Setan Merah, bahkan sebelum tahun 2005, kapten Irlandia itu melakukan sindiran terhadap fasilitas tempat latihan yang buruk yang harus diterima oleh timnas Irlandia di pulau Saipan jelang Piala Dunia 2002.
"Saya tidak keluar dari Saipan (yang kemudian membuatnya dipulangkan ke Manchester) dan berpikir, 'Saya tidak percaya itu terjadi."
Konflik yang melibatkan Keane dengan pelatih Irlandia saat itu, Mick McCarthy adalah yang cukup panas diperbincangkan di media Britania Raya. Keane sendiri sebenarnya hanya mengharapkan yang terbaik untuk timnya.
“Kesehatan saya lebih penting. Saya datang kemari untuk bermain bagus dan saya ingin orang-orang di sekitar saya juga begitu. Jika saja kami semua tak menginginkan hal yang sama, tak ada gunanya. Hal seperti ini telah berjalan cukup lama,” ujar Keane kepada BBC pada 2002 silam.
Sekarang, sudah hampir 15 tahun berlalu sejak peristiwa tersebut, Keane juga merasa apa yang terjadi pada dirinya di Manchester adalah hal yang sama ketika di pulau Saipan,
"Semua orang itu sama saja, begitu juga di Manchester United - yang sekarang sangat bagus di TV dan banyak berbicara dan sangat bagus di media. Namun harus ku katakan, setelah 15, 20 tahun berlalu, para pemimpim (kapten United) sekarang tidak ada yang berani untuk mengatakan sepatah kata pun kepada manajemen,” tutupnya.
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini