Libero.id - Pelatih Persis Solo, Jacksen Tiago, mengomentari insiden yang melibatkan pendukung Laskar Sambernyawa saat dalam perjalanan dari Solo menuju Magelang. Oknum dengan atribut klub promosi itu melakukan provokasi di pusat kota Yogyakarta dan kemudian bentrok dengan warga maupun pendukung PSIM Yogyakarta.
Berhubung Stadion Manahan, Solo, akan digunakan menggelar ASEAN Paragames 2022 pada 30 Juli hingga 6 Agustus 2022, pertandingan perdana Persis Solo di BRI Liga 1 2022/2023 melawan Dewa United, Senin (25/7/20220, digelar di Stadion Moch Soebroto, Magelang.
Situasi itu membuat para penggemar Persis Solo harus menempuh perjalanan melewati beberapa kota tetangga untuk mencapai lokasi pertandingan.
Sayang, di perjalanan beberapa oknum pendukung Persis Solo bertindak kurang baik. Berdasarkan rekaman video yang viral di berbagai platform media sosial, beberapa orang melakukan provokasi kepada suporter PSIM Yogyakarta, Brajamusti, maupun warga Yogyakarta.
Rekaman lain juga menunjukkan beberapa warga mengeroyok orang-orang yang diduga pendukung Laskar Sambernyawa. Ada lagi yang merusak beberapa fasititas umum.
Setelah pertandingan yang dimenangkan Dewa United 3-2, aparat Kepolisian meminta pendukung Persis Solo kembali ke Solo melewati rute lain. Mereka dilarang melawati Yogyakarta, melainkan harus memutar melalui Salatiga dan Boyolali yang lebih jauh.
Terkait hal tersebut, Jacksen Tiago, memberikan imbauan agar suporter bisa pulang dengan aman dengan mendapatkan kawalan dari Kepolisian.
"Tadi kita sudah dengar announcer (pengumuman di stadion) supaya teman-teman pulang dalam keadaan yang baik," kata Jacksen Tiago di sesi konferensi pers resmi setelah laga.
Pelatih asal Brasil tersebut menyayangkan insiden-insiden kurang sportif dan kekerasan yang melibatkan pendukung sepakbola. Jacksen Tiago menyebutkan permainan ini seharusnya membuat orang bersatu, bukan berselisih. Dia mengaku sedih jika ada kerusuhan di sepakbola.
"Sepakbola semoga menjadi olahraga yang menyatukan kita semua. Sepakbola bukan olahraga yang membuat kita ribut satu sama lain, hidup kita sudah cukup keras," pungkas mantan pelatih Persipura Jayapura tersebut.
(andri ananto/anda)
Opini