Libero.id - Eriksen mengungkapkan gaya sepak bola Erik ten Hag adalah faktor utama ia bersedia bergabung ke Manchester United, karena ia berusaha untuk mendapat satu tempat dalam skuad Denmark untuk berlaga Piala Dunia.
Eriksen tiba di United dengan kontrak tiga tahun, setelah tampil mengesankan selama periode jangka pendek di Brentford saat ia kembali dari serangan jantung di Kejuaraan Eropa pada Juni tahun lalu.
Beberapa pihak menyatakan minatnya Eriksen, termasuk klub lamanya, Tottenham. Tetapi, Eriksen memutuskan untuk bergabung dengan mantan pelatihnya di Ajax yang kini melatih United, Ten Hag.
United tampil mengesankan di pra-musim saat Ten Hag berusaha menerapkan gaya permainan yang lebih proaktif di skuad Setan Merah, dan sang playmaker akan menikmati prospek untuk bermain di bawah pelatih asal Belanda itu.
Ditanya seberapa berpengaruh Ten Hag dalam keputusannya untuk bergabung dengan United, Eriksen mengatakan kepada situs web klub "Sangat. Saya ingin datang ke sini untuk bermain sepak bola, saya tidak datang hanya untuk logo itu sendiri."
"Untuk berbicara dengan manajer, dan mendengar ide-idenya dan melakukan percakapan dengannya tentang sepak bola, sangat bagus bagi saya untuk mendapatkan kesempatan datang ke Manchester United," kata Eriksen.
"Saya pikir gaya permainan saya mudah-mudahan cocok dengan ide-idenya, dan mudah-mudahan itu sesuatu yang akan terhubung dengan cara yang baik dan positif. Jadi tentu saja, gaya sepak bola ini, saya pikir itu cocok untuk saya,"
"Ini adalah klub yang sangat sangat besar, dan jika bukan yang terbesar. Klub ini memiliki sejarah besar, dan merupakan perasaan yang menyenangkan untuk menjadi bagian dari sesuatu yang sebesar itu dalam sejarah,"
"Satu-satunya tujuan adalah untuk pergi setinggi mungkin dan melihat ke mana kami akan dibawa, tujuannya pasti untuk memenangkan sesuatu," pungkas Eriksen.
Eriksen mencetak satu gol dan empat assist dalam 11 penampilan Premier League bersama Brentford, menciptakan 30 peluang setelah melakukan debutnya di Bees.
Sementara itu, sejak Eriksen tampil di Liga Premier untuk Tottenham pada September 2013, hanya De Bruyne yang mampu cetak 85 assist yang lebih banyak dari 66 assist yang dicatatkan Eriksen.
Setelah meninggalkan Spurs untuk dan bergabung dengan raksasa Serie A pada Januari 2020, Eriksen ragu apakah dia akan bisa kembali ke Liga Premier atau tidak.
Akan tetapi, ia sangat beruntung bahwa Brentford bersedia untuk menerimanya dalam comeback-nya setelah pulih dari serangan jantung.
"Saya pikir dari jalur karier saya, sebelum insiden saya di Euro, saya tidak berencana untuk kembali ke Inggris sama sekali. Duduk di sini jelas merupakan sesuatu yang tidak saya harapkan," kata Eriksen.
"Saat itu, saya ingin mencoba sesuatu yang baru dan meninggalkan Spurs setelah lebih dari tujuh tahun. Saya pergi ke Italia dan itu dimulai dengan sulit tetapi akhirnya menjadi tempat yang sangat, sangat bagus," ujar Eriksen.
Ditanya tentang waktunya bersama Thomas Frank's Bees, Eriksen menambahkan "Saya selamanya berterima kasih atas apa yang mereka lakukan. Mereka menunjukkan bahwa mereka peduli sejak hari pertama, karena menginginkan saya kembali dan mampu memberi saya panggung untuk tampil."
Tim Kasper Hjulmand bersiap untuk Piala Dunia di Qatar akhir tahun ini, Eriksen mengatakan tampil di turnamen untuk ketiga kalinya tetap menjadi ambisinya.
"Sejak saya melakukan rehabilitasi tahun lalu, itulah tujuannya. Mimpinya jelas untuk kembali dan dalam kondisi untuk pergi ke Piala Dunia jika saya bisa," kata Eriksen.
"Itu adalah sesuatu yang saya pikir kita semua impikan, bermain di Piala Dunia. Itu adalah sesuatu yang Anda simpan selamanya," tegas Eriksen.
(wigih pambudi/wp)
Opini