Libero.id - Dalam 15 menit terakhir menuju perempat final Euro Wanita, Jerman membuktikan dominasi mereka di Eropa. Austria menyia-nyiakan peluang bagus satu lawan satu dan ada satu peluang gol yang membentur tiang.
Tak lama setelah mistar gawang mempertahankan skor, striker Austria, Nicole Billa, membawa bola di sayap kiri dalam posisi yang baik dan siap untuk memulai serangan baru.
Namun, Lena Oberdorf, gelandang bertahan Jerman berusia 20 tahun itu berhasil merebut bola dan membuat serangan balik.
Pada menit-menit berikutnya, Jerman mulai membalikkan keadaan dan Oberdorf menjadi kuncinya. Dia memenangkan beberapa tekel yang membuat timnya menyerang, melakukan pelanggaran cerdas untuk memperlambat permainan, dan menghalau serangan Austria.
Intervensi seperti itu tidak begitu menarik, tetapi mereka tampil luar biasa dan berperan sangat penting untuk kemenangan 2-0 Jerman.
“Saya senang dia bermain untuk Jerman,” kata pelatih kepala Jerman, Martina Voss-Tecklenburg, sesudah pertandingan.
“Saya pikir Obi selalu melawan saya,” tawa Sarah Zadrazil, gelandang Austria yang biasa dia hadapi di Bayern Muenchen saat bermain melawan Wolfsburg.
“Itu adalah pertempuran yang bagus. Dia pemain hebat dengan banyak kualitas dan dia masih muda, dia memainkan permainan yang luar biasa."
“Mudah-mudahan, Jerman bisa maju karena saya berteman sangat dekat dengan beberapa dari mereka. Hari ini, saya bukan penggemar mereka, tetapi saya akan berada di pertandingan mendatang.”
Kembali pada 2018, nama anak muda yang sangat berbakat ini mulai mendapatkan daya tarik.
Setelah bermain dengan tim putra di TSG Sprockhovel, dia bergabung dengan SGS Essen di Frauen-Bundesliga dan membuktikan dirinya sebagai pemain kunci di berbagai posisi, bek tengah, lini tengah, dan bahkan melebar sebagai pemain sayap.
Kedewasaan, keserbagunaan, dan kesadaran taktisnya semuanya bersinar sejak hari pertama. Itu membuatnya mendapatkan debut tim nasional di awal 2019 pada usia 17 tahun dan mendapatkan tempat di skuad Piala Dunia Voss-Tecklenburg musim panas itu.
Pada 2020, dia juga menjadi pilihan yang jelas untuk memenangkan penghargaan NXGN GOAL.
Sejak itu, dia menandatangani kontrak dengan klub besar untuk juara Eropa dua kali, Wolfsburg, dan perannya di klub ataupun untuk negaranya menjadi bagian integral.
Dimainkan di posisi tengah defensif, Anda akan kesulitan menemukan pemain yang melakukannya lebih baik daripada Oberdorf. Cara dia membaca permainan, memecah serangan, dan melindungi lini belakang melampaui usianya.
“Saya pikir semua orang melihat apa yang bisa dilakukan Lena Oberdorf,” kata pelatih tim nasionalnya setelah penampilannya yang dominan melawan Austria. “Dia menunjukkan kedewasaan, kegembiraan bermain, dia bertarung dengan bola, dan bekerja keras di belakang. Dia menular ke rekan satu timnya dan memiliki momen-momen hebat saat menyerang."
“Dia memainkan permainan yang luar biasa hebat dan saya sangat senang melihatnya. Dia masih berusia awal 20-an dan (memainkan) penampilan yang matang. Saya pikir dia telah membuktikan bahwa dia memiliki masa depan yang hebat.”
“Saya tidak menyadari bahwa saya berusia 20 tahun,” kata Oberdorf di awal turnamen, berbicara setelah dia tampil luar biasa dalam kemenangan 4-0 atas Denmark yang mengawali turnamen Jerman.
“Saya merasa seperti ketika saya berada di lapangan, semua orang melihat saya seperti pemain berusia 28 tahun."
“Saya melupakan usia saya, karena saya hanya ingin bermain dan bersenang-senang. Momen itu yang bisa saya lakukan.”
Untuk semua bintang di skuad Jerman saat ini, dari legenda seperti Alex Popp, yang menjadi pemain pertama yang mencetak gol dalam empat penampilan berturut-turut di Euro dalam satu edisi terakhir kali, hingga kiper Merle Frohms, yang menjadi salah satu kiper terbaik di dunia di turnamen ini, Oberdorf berada di atas mereka sebagai salah satu pemain paling penting bagi tim di semifinal melawan Prancis.
Pasukan Corinne Diacre menunjukkan bagaimana mereka bisa mendominasi permainan dengan kemenangan mereka atas juara bertahan Belanda di perempat final. Pergerakan dan dinamisme dalam permainan mereka menjadikannya tantangan bagi mereka yang berada di tengah lapangan melawan De Oranje.
Oberdorf memiliki pengalaman besar, bermain di final, pertandingan Liga Champions dengan taruhan tinggi, bahkan di Piala Dunia tiga tahun lalu. Momen ini akan menjadi pertandingan terbesar dalam kariernya.
Bagi sebagian orang, terutama mereka yang baru berusia 20 tahun, itu akan menakutkan. Namun, untuk bintang muda khusus ini, itu tidak mungkin.
Cara dia menyambut acara besar menjadi alasan lain mengapa dia menjadi salah satu talenta paling menarik di planet ini, dan mengapa dia menjadi salah satu pemain terbaik di Euro musim panas ini.
(diaz alvioriki/yul)
Opini