Unik! Kisah Aturan Off-side Berubah Gara-gara Kylian Mbappe

"Jika anda ingat, ini terkait pertandingan di UEFA Nations League.."

Analisis | 31 July 2022, 03:00
Unik! Kisah Aturan Off-side Berubah Gara-gara Kylian Mbappe

Libero.id - Pada Oktober 2021, ada kontroversi besar di final UEFA Nations League antara Spanyol melawan Prancis, khususnya saat gol kemenangan Kylian Mbappe. Akibat insiden tersebut, peraturan pertandingan, khususnya yang menyangkut off-side berubah. Unik!

Ketika itu, Kylian Mbappe mendapatkan umpan Theo Hernandez. Pemain Paris Saint-Germain (PSG) itu kemudian melakukan stepover sebelum menempatkan bola ke gawang Unai Simon. Sayangnya, eks pemain AS Monaco dinyatakan berada dalam posisi off-side, sehingga golnya dianggap tidak sah.

Anehnya, karena Eric Garcia melakukan manuver untuk merebut bola, dan sedikit menyentuhnya, tinjauan VAR menganggap tindakan tersebut telah menempatkan gol Kylian Mbappe sah.

Wasit yang memimpin pertandingan, Anthony Taylor, otomatis harus sepakat dengan VAR dengan membiarkan gol Kylian Mbappe sah. Itu membuat Prancis menang, dan Spanyol sangat marah. Bahkan, kapten mereka, Sergio Busquets, mengatakan keputusan itu tidak masuk akal.

Sama seperti Sergio Busquets, Eric Garcia juga benar-benar bingung dengan aturan tersebut. Jadi, Dewan Asosiasi Sepakbola Internsional (IFAB) memutuskan untuk meneliti kasus tersebut. Hasilnya, sebuah aturan off side baru diluncurkan untuk menyambut musim 2022/2023.

"Seorang pemain dalam posisi off side pada saat bola dimainkan atau disentuh oleh rekan satu timnya akan berlaku (off side) apabila pemain terlibat dalam permainan aktif, yang mana dirinya memperoleh keuntungan dengan memainkan bola, atau mengganggu lawan ketika bola itu memantul, atau dibelokkan dari tiang gawang, mistar gawang, ofisial pertandingan, atau lawan," bunyi aturan baru di Pasal 11.

"Seorang pemain dalam posisi off side menerima bola dari lawan yang dengan sengaja merubah arah bola, termasuk dengan handball yang disengaja, tidak dianggap memperoleh keuntungan, kecuali jika itu adalah penyelamatan yang disengaja oleh lawan mana pun," bunyi pasal lanjutannya.

Kemudian, dijelaskan juga terkait "deliberate play". Itu adalah situsai ketika seorang pemain menguasai bola dan berpotensi  memperoleh penguasaan, mengoper ke rekan setimnya, atau menetralkan serangan dengan menendang atau menyundul. Tidak masalah jika tindakan atau upaya clearance itu tidak berhasil. Mereka masih dianggap telah melakukan permainan yang disengaja.

Sejumlah poin penting telah dibuat untuk memberikan indikator permainan yang disengaja, sebagai berikut. Pertama, bola bergerak dari jarak jauh dan pemain memiliki pandangan yang jelas. Kedua, bola tidak bergerak cepat. Ketiga, arah bola tidak terduga. 

Kemudian, keempat, pemain memiliki waktu untuk mengkoordinasikan gerakan tubuh mereka, yaitu bukan kasus peregangan atau lompatan naluriah, atau gerakan yang mencapai kontak/kontrol terbatas. Dan, ketima, bola yang bergerak di tanah lebih mudah dimainkan daripada bola di udara.

Dalam kasus Eric Garcia, tindakannya adalah salah satu peregangan naluriah dan gol Kylian Mbappe akan dianulir. Tapi, gol Karim Benzema yang diberikan off-side di final Liga Champions memiliki kasus yang berbeda dan akan tetap disahkan.

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network