Pierre Njanka
Libero.id - Pierre Njanka bukan sosok asing bagi sepakbola Indonesia, khususnya suporter Arema FC dan Arema Indonesia. Bek asal Kamerun itu sempat memberikan Singo Edan asuhan Robert Alberts gelar juara Indonesia Super League (ISL) 2009/2010. Tapi, sebelum main di Indonesia, dia sempat cetak gol indah di Piala Dunia 1998.
Pierre Djaka Njanka-Beyaka lahir di Douala, 15 Maret 1975. Dia dikenal sebagai salah satu batu karang kokoh di lini belakang Kamerun pada Piala Dunia 1998 dan 2002, serta Piala Afrika 2004.
Memulai karier dari klub lokal di kampung halamannya, Tigre Douala dan Rail Douala, Pierre Njanka melebarkan sayap ke Eropa. Sempat bermain di Neuchatel Xamax di Swiss, dirinya kemudian lebih dikenal sebagai pemain RC Strasbourg, CS Sedan, dan FC Istres di Ligue 1 maupun Ligue 2.
Ketika membela RC Strasbourg, Pierre Njanka bermain di final Coupe de France 2000/2001. Mereka mengalahkan Amiens SC melalui adu penalti.
Pierre Njanka juga sempat menjalani uji coba dengan klub Liga Premier, Sunderland, pada musim panas 2000 dengan bermain dalam pertandingan pramusim melawan KV Mechelen. Dia juga bergabung dengan Portsmouth pada 2001. Tapi, cedera lutut mengakhiri kepindahannya sebelum waktunya.
Dari Eropa, karier Pierre Njanka berlanjut ke Stade Tunisien, Club Africain, dan Al-Wehda di Afrika Utara. Lalu, dia mencoba peruntungan di Indonesia. Hasilnya, membantu Arema menjuarai ISL 2009/2010.
Selama membela negara, Pierre Njanka bermain pada 47 pertandingan internasional FIFA. Meski berposisi sebagai bek tengah, pemain berpostur 181 cm tersebut juga membuat dua gol. Salah satu yang paling terkenal dan ikonik tercipta melawan Austria di piala Dunia 1998.
Ketika itu, Kamerun tergabung di Grup B bersama Italia, Chile, dan Austria. Kamerun gagal lolos ke babak berikutnya setelah kalah dua kali dan imbang sekali. Satu-satunya poin itu didapat saat menghadapi Austria. Skornya 1-1, dan Pierre Njanka mencetak salah satu gol paling keren dan Piala Dunia.
Pada menit 77 di Stade de Toulouse, 11 Juni 1998, Pierre Njanka melakukan manuver dari pertahanan Kamerun. Dia bergerak ke tengah, terus ke depan, dan akhirnya masuk kotak penalti Austria.
Dengan sedikit gerak tipu, Pierre Njanka memperdayai salah satu pemain belakang Austria. Kemudian, tanpa ampun menceploskan bola ke sudut kanan atas jala Michael Konsel. Kamerun memimpin 1-0, meski akhirnya harus bermain imbang 1-1 lewat gol Toni Polster menit 90+1.
"Dia menghancurkan jantung pertahanan Austria," kata komentator pertandingan di televisi saat itu.
Meski sudah lama berlalu, rekaman gol itu masih banyak dijumpai di media sosial. Bahkan, itu dianggap sebagai salah satu gol terbaik Piala Dunia 1998 selain gol voli keren Dennis Bergkamp dan gol solo run Michael Owen. Dua-duanya ke jala Argentina.
?? On this day at France ‘98…
Pierre Njanka of Cameroon picked up the ball well inside his own half, saw acres of space in front of him and just ran at the Austrian defence.
The outcome was one of the great forgotten World Cup goals… pic.twitter.com/NWRZuaEX0W
— ????? ??? ?????? ⏪ (@WorldCup_Rewind) June 11, 2022
(andri ananto/anda)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini