Pengertian Offside dalam Permainan Sepakbola, Sejarah, dan Aturannya

"Ternyata, offside bukan berasal dari sepakbola. Ini penjelasannya.."

Analisis | 16 August 2022, 15:30
Pengertian Offside dalam Permainan Sepakbola, Sejarah, dan Aturannya

Libero.id - Dalam permainan sepakbola, offside tidak jarang menjadi penentu hasil pertandingan. Aturan ini seperti memiliki dua mata sisi yang berbeda. Kadang bisa menolong sebuah tim A. Di sisi lainnya menggagalkan kesempatan mendapatkan gol.

Offside paling sering dilakukan oleh pemain yang berposisi sebagai penyerang. Itu karena mereka sering berada pada posisi lebih dekat ke gawang daripada pemain bertahan lawan sebelum bola diumpan oleh rekan satu timnya.

Secara umum, offside dapat diartikan sebagai suatu keadaan di mana posisi pemain sepakbola berada di area lawan ketika bola sedang dioper menuju ke arahnya. Itu terjadi bersamaan dengan keadaan tidak ada pemain lawan setelahnya selain penjaga gawang.

Hukuman yang diberikan kepada pemain bola yang terjebak offside adalah tendangan bebas atau freekick.

Lalu, bagaimana dengan istilah offside? Istilah offside memiliki sejarah yang cukup panjang dan mengalami beberapa perubahan sejak aturan permainan yang satu ini mulai diterapkan.

Sejarah Aturan offside

Pada mulanya, offside merupakan istilah dalam militer, yaitu "off the strength of your side" yang berarti pemain dibebastugaskan alias terlepas dari permainan. Merujuk situs resmi FIFA, asal usul offside dalam sepakbola mengacu pada olahraga rugby. Dengan konsepnya yang sama yaitu melarang seorang pemain hanya diam menunggu umpan di depan gawang musuh.

Dalam sejarah kompetisi sepakbola, tercatat offside sempat mengalami beberapa perubahan dikarenakan kurang jelasnya aturan itu sendiri.

1. Aturan tiga pemain di belakang

Pada akhir 1863, aturan offside pertama kali disesuaikan dalam permainan sepakbola. Seorang pemain akan dianggap offside jika ada tiga pemain (termasuk penjaga gawang) lawan di depannya.

2. Aturan dua pemain di belakang

Pada 1925, aturan offside mengalami perubahan. Saat itu, pemain akan dianggap offside jika ada dua pemain belakang lawan (termasuk kiper) yang berdiri di depannya.

3. Aturan satu pemain di belakang

Pada 1990, aturan offside kembali direvisi oleh FIFA dan otoritas yang menentukan aturan permainan sepakbola, IFAB.

Offside diberlakukan bagi pemain yang di hadapannya hanya ada satu pemain (biasanya kiper, tapi bisa juga pemain lain). Dan, pada 1995, setelah bongkar pasang aturan offside, FIFA dan IFAB memutuskan untuk merevisi. Revisi itu membuat aturan kini jadi lebih longgar, karena pemain bebas dari offside jika tidak terlibat dalam permainan.

Aturan Offside Sepakbola

Berikut ini aturan offside dalam sepakbola yang telah ditetapkan dalam Laws of the Game oleh International Football Association Board (IFAB):

1. Offside terjadi jika seorang pemain menyerang berada lebih dekat dengan garis gawang tim lawan daripada bola dan pemain kedua terakhir adalah lawan.

2. Pemain tidak dalam posisi offside jika berada pada daerah sendiri. Pemain sejajar dengan pemain kedua terakhir lawan. Pemain sejajar dengan dua pemain terakhir lawan. 

3. Bagian bawah ketiak digolongkan sebagai bagian tubuh dengan offside akan berlaku.

(atmaja wijaya/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network