Christian Vieri
Libero.id - Pada sebuah masa, Christian Vieri adalah penyerang paling ditakuti di sepakbola Italia. Dipanggil Bobo, dia mencapai kesuksesan saat membela Lazio, Inter Milan, dan Juventus. Itu membuatnya jadi langganan tim nasional Italia di berbagai ajang internasional bergengsi.
Christian Vieri adalah seorang globetrotter sejati. Dia pernah bermain di Atletico Madrid, AS Monaco, hingga Fiorentina.
Bersama Inter Milan, Christian Vieri mencetak 123 gol dalam 190 pertandingan pada 1999-2005 dan mempersembahkan Coppa Italia. Kemudian, Christian Vieri memenangkan Serie A bersama Juventus. Dia juga bagian dari Gli Azzurri di Piala Dunia 1998 dan Piala Dunia 2002.
Christian Vieri pensiun pada 2008 sebagai pemain Fiorentina. Kehidupannya menurun drastis setelah itu. Dia kehilangan banyak kekayaannya karena hobinya gonta-ganti kekasih. Dia juga menghabiskan banyak uang untuk bertaruh di meja judi maupun taruhan sepakbola.
Setelah mencapai titik terendah, Christian Vieri mengambil kursus kepelatihan dan berkolaborasi dengan mengomentari beberapa pertandingan sepakbola Italia. Dia memiliki saluran Twitch, dan di sanalah dia mendapatkan kembali penghasilannya.
Terlepas dari semua itu, Christian Vieri adalah sosok yang unik pada era itu. Lahir di Bologna, 12 Juli 1973, Christian Vieri beda dengan orang Italia kebanyakan. Dia menguasai Bahasa Inggris yang sangat lancar. Bahkan, Bahasa Inggris Christian Vieri jauh lebih bagus dari Bahasa Italia.
Penguasaan Christian Vieri terhadap Bahasa Inggris sempat membuat rekan-rekan Italianya terkejut. Pasalnya, seperti Prancis dan Spanyol, orang-orang Italia terkenal malas belajar bahasa asing, khususnya Inggris. Bahkan, ketiga negara itu cenderung chauvinis terkait bahasa.
Kemampuan Christian Vieri bicara Bahasa Inggris yang bagus bukan kebetulan. Dia juga tidak belajar di sekolah, melainkan dalam kehidupan sehari-hari. Pasalnya, Christian Vieri kecil mengikuti orang tuanya tinggal di Australia.
Budaya Australia tampaknya melekat pada Christian Vieri kecil. Di Negeri Kanguru, dia menyaksikan banyak pertandingan kriket. Dia juga bermain olahraga asal Inggris itu di sekolah maupun lingkungan tempat tinggalnya. Bahkan, cita-cita masa kecilnya adalah menjadi pemain kriket.
Italian football great Christian Vieri reckons he could've been the best batsman in the world if he played cricket ?⚽ pic.twitter.com/qYXbvm8KuB
— ESPNcricinfo (@ESPNcricinfo) February 11, 2021
Christian Vieri pernah mengaku kemampuannya bermain kriket pada saat itu memiliki nilai sembilan, sementara sepakbola hanya enam.
Tapi, semuanya berubah saat Christian Vieri kembali ke Italia saat remaja. Berhubung di Italia sangat sedikit yang bermain kriket, Christian Vieri bantir stir ke lapangan sepakbola.
Setelah sempat berlatih dengan klub sepakbola lokal di Sydney, Marconi Stallions, Christian Vieri bergabung dengan Santa Lucia di Italia. Kemudian, Prato Calcio, dan akhirnya ditemukan pemandu bakat Torino FC. Christian Vieri masuk Akademi Torino, dan menjalani debut senior tidak lama kemudian.
Namun, Christian Vieri tidak berhasil menetap di Torino FC. Jadi, dia melanjutkan karier di beberapa tim promosi Italia seperti Pisa, Ravenna, dan Venezia. Pada 1994, dia pindah ke Atalanta Bergamo. Di sanalah Christian Vieri mulai dikenal dunia.
Christian Vieri: The Best Batsman Australia Never Had??
Aged 5, Vieri moved to Sydney when dad Roberto signed for Marconi Stallions FC. And before calcio became his focus, a career in cricket was the dream?pic.twitter.com/8i8itHj7W2
— COPA90 (@Copa90) December 9, 2021
(diaz alvioriki/anda)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini