Libero.id - Wasit senior Spanyol Iturralde Gonzales menyebut kesalahan penerjemahan aturan membuat pelanggaran Sergio Ramos kepada Raul Garcia tidak dihukum penalti. Seharusnya pelanggaran itu adalah penalti.
Sergio Ramos mencetak gol Real Madrid melawan Athletic Bilbao dari titik penalti pada laga hari Minggu (5/7). Hanya beberapa menit kemudian, Ramos melanggar Raul Garcia. Wasit mengabaikan injakan Ramos karena bola berada di sayap kiri serangan saat pelanggaran itu terjadi. Padahal seharusnya itu penalti.
“(Pelanggaran Ramos) ini juga penalti, intensionalitas (kesengajaan) dalam sepakbola tidak berarti apa-apa. Jika masih memimpin pertandingan dulu, saya tidak akan meniup peluit tanda itu penalti. Tetapi, sesuai dengan aturan saat ini, itu seharusnya tendangan penalti.”
Iturralde melanjutkan, wasit yang bertugas dengan VAR Gil Manzano menyebut itu adalah bukan kesengajaan (tidak ada niat) dari Ramos untuk melanggar lawannya. Tetapi bukan itu masalahnya. “Aspek niat telah dihapus dari buku peraturan jadi ini juga merupakan tendangan penalti,” katanya.
Menurut Itturalde dalam tulisannya lebih panjang di As, kata 'voluntariedad' atau kesengajaan dihilangkan sejak lama dari peraturan pertandingan. Saat ini wasit kembali pada aturan apakah pemain bertindak (melanggar) tanpa upaya pencegahan atau tidak. Dalam versi Spanyol, apakah mereka bertindak tanpa pencegahan DAN apakah ada keterlibatan bola dalam insiden. Untuk penalti Marcelo, Dani Garcia dikatakan telah berusaha merebut bola dan untuk insiden Ramos, tidak ada keterlibatan bola dalam insiden.
Dalam aturan bahasa Inggris, bertindak tanpa upaya pencegahan cukup untuk membuat pemain dihukum. Dalam versi Spanyol, pemain bertindak tanpa kehati-hatian baru akan dihukum saat ada keterlibatan dengan bola.
Aturan yang dibuat IFAB juga menyiratkan betapa sulitnya terjemahan dan perbedaan potensial yang mungkin terjadi. Dalam kondisi ini "IFAB menerbitkan aturan pertandingan dalam bahasa Inggris, Prancis, Jerman dan Spanyol. Jika ada perbedaan dalam kata-kata, teks bahasa Inggris yang menjadi acuan.”
“Masalahnya muncul pada terjemahan konsep, menurut pendapat saya. Aturan asli ditulis dalam bahasa Inggris oleh IFAB dan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Spanyol dan saya meyakini bahwa tidak mungkin untuk menerjemahkan sesuai konsep asli dan pemikiran filosofis di baliknya,” tulis Iturralde.
“Dalam bahasa Spanyol, ada kurang perhatian terhadap detail. Dalam versi bahasa Inggris, dikatakan “Kekuranghati-hatian (ceroboh) adalah ketika seorang pemain menunjukkan kurangnya perhatian atau pertimbangan ketika membuat tindakan tanpa pencegahan" dan mereka tidak pernah menyebutkan apa pun tentang bola yang disengketakan. Namun dalam versi Spanyol, mereka telah menambahkan: 'disputar al balon' - berkaitan (dengan keberadaan) bola.”
“Dalam versi bahasa Inggris, mereka menyatakan bertindak tanpa upaya pencegahan tetapi dalam versi Spanyol, mereka menambahkan bola secara eksplisit dan itu membuat perbedaan besar pada konsep keseluruhan dan perbedaan potensi penafsiran hukum.”
Menurut Iturralde, kata-katanya sedikit tetapi maknanya besar. Sergio Ramos lolos dari hukuman penalti karena persoalan ini.
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini