Libero.id - Sebagai salah satu kompetisi terbesar di Eropa, Bundesliga tak pernah absen dalam menghasilkan banyak pemain hebat, baik pemain lokal Jerman seperti Mesut ozil dan Mats Hummels ataupun pemain asing seperti, Hasan Salihamidzic dan Franck Ribery.
Memasuki era industri 4.0, Bundesliga kian kompetitif dengan berbagai pemain yang memiliki kualitas hebat di posisinya masing-masing. Baru-baru ini, situs resmi Bundesliga memaparkan artikel pengetahuan tentang 11 posisi pemain di lapangan sepakbola. Posisi itu bisa berkembang menjadi 15 jenis. Berikut di antaranya:
Posisi: Penjaga gawang
- Posisi paling defensif dalam sepakbola
- Pekerjaan utama adalah menghentikan lawan mencetak gol
- Juga mengatur pertahanan dan membangun permainan dari belakang
- Mengenakan sarung tangan, dan jersey berwarna berbeda dari rekan setim
- Satu-satunya pemain yang dapat menggunakan tangan mereka di kotak penalti (kecuali saat menerima lemparan ke dalam!)
Contoh: Manuel Neuer
Dapat dikatakan, mantan kiper Schalke ini tidak hanya diakui hebat di Bundesliga, tetapi juga di dunia. Neuer yang kini menjadi kapten untuk Tim Bavaria tidak hanya bisa bermain sebagai kiper, tetapi bisa juga bermain sebagai sweeper.
Raihan gelar yang ia dapat pun sudah banyak, mulai dari raihan individu, klub hingga timnas Jerman. Neuer mendapatkan FIFA World Cup Golden Glove pada tahun 2014 serta dinobatkan sebaai kiper terbaik Eropa sebanyak 4 kali. Di level klub, pria 33 tahun itu berhasil membawa Die Roten meraih tujuh gelar Liga, empat Piala DFB dan satu Liga Champions. Sementara di level tim Pantzer Jerman, dirinya meraih gelar Piala Dunia 2014.
Posisi: Bek sayap (full back)
- Membangun garis sejajar di pertahanan
- Mengawal pemain sayap lawan
- Memberikan dukungan untuk gelandang yang bermain melebar di depan mereka
- Dapat overlap dan mengirim umpan silang ke kotak penalti lawan
- Sering mengambil lemparan ke dalam
- Tugas utamanya bertahan.
Contoh: Benjamin Pavard
Memulai karirnya sebagai bek tengah bersama Lille yang kemudian membawanya ke Jerman dengan bergabung bersama VfB Stuttgart pada tahun 2016, Pavard memiliki kemampuan dalam bertahan yang sangat bagus, bisa membaca permainan dan yang paling penting, bisa membantu penyerang dan masa transisi di saat yang bersamaan.
Di usianya yang baru 24 tahun, Pavard memiliki prospek yang cerah untuk mengklaim dirinya sebagai bek sayap terbaik di dunia. Bersama timnas Ayam Jantan, Pavard berhasil membawa pulang Piala Dunia 2018 ke Prancis usai menumbangkan Kroasia di final. Golnya saat bertemu Argentina di babak 16 besar dinobatkan sebagai gol terbaik turnamen paling prestisius tersebut.
Posisi: Wing-back
- Variasi modern dari full-back
- Bisa overlap dan mengirim umpan silang ke kotak penalti.
- Mengawal pemain sayap lawan saat dibutuhkan
- Diharapkan tetap pada garis mereka
- Salah satu posisi yang paling menuntut secara fisik
- Dituntut kuat menyerang dan bertahan. Sering dipakai pada formasi 3-5-2
Contoh: Joshua Kimmich
Mendapatkan pujian dari legenda Bayern, Philipp Lahm, nampaknya bukanlah hal yang berlebihan, mengingat di musim ini, Kimmich semakin matang secara permainan. Pemain berusia 25 tahun tersebut bisa ditempatkan dalam berbagai posisi bertahan. Hanya dengan tinggi badan 1,76 meter, dirinya pernah dipasang sebagai bek tengah oleh Pep Guardiola ketika krisis pemain dan itu berhasil.
Di musim 19/20, Kimmich membuat rekor dengan 3.369 sentuhan di liga dan menyelesaikan 91 persen umpannya - lebih banyak dari bek sayap lainnya - dan 13 assist-nya lebih baik daripada Jadon Sancho.
Posisi: Bek tengah (stopper)
- Menutup pergerakan penyerang lawan
- Dapat menggunakan strategi zona atau man marking
- Membawa bola keluar dari belakang
- Seringkali tinggi dan kuat secara fisik
- Keberanian dan kemampuan heading untuk digunakan di kedua kotak
Contoh: Niklas Sule
Sule direpresentasikan sebagai bek tengah modern masa kini dengan badan yang terbilang cukup tinggi, dirinya hebat dalam duel udara serta memiliki akurasi passing di atas rata-rata pemain belakang Bundesliga.
Bersama timnas Jerman, Joachim Loew telah mempercayakan posisi belakang kepada pemain berusia 24 tahun tersebut bersama dengan Jonathan Tah dan Matthias Ginter. Bek tengah prototipe Bayern itu bisa membuat permainan menjadi lebih baik ketika dirinya diturunkan sebagai stater.
Posisi: Bek tengah (sweeper)
Jaring pengaman untuk stopper di sebelahnya
Selalu berusaha untuk menutupi celah saat pertahanan dibongkar
Kurang peduli dengan man marking manusia
Membaca game dari posisi terbaik
Bergabung dengan build up lini tengah saat menguasai bola
Contoh: Makoto Hasebe
Usianya memang sudah tak muda lagi, namun mantan kapten timnas Jepang ini memiliki segudang pengalaman di persepakbolaan Jerman serta kecepatan kakinya dalam menyapu bola masih sama bagusnya ketika membawa Woflsburg menjurai Bundesliga pada musim 2008/09.
Naiknya nama Luka Jovic, Sebastien Haller dan Ante Rebic, tidak lepas dari peranan mantan pemain Urawa Red Diamonds itu di lini belakang bersama David Abraham dan Evan N 'Dicka. Musim lalu, The Eagles berhasil menembus babak semifinal Liga Eropa.
Posisi: Bek tengah (quarter back)
Posisi defensif sentral yang sama dengan stopper
Lebih sering digunakan untuk formasi tiga pemain belakang.
Menguasai bola sama pentingnya dengan memenangkannya kembali
Wajib memiliki percaya diri tinggi
Wajib pintar mengirim umpan panjang dan akurat
Contoh: Mats Hummels
Menjadi pemain yang pernah berseragam Bayern Muenchen dan Dortmund, Hummels terbukti mampu bermain konsisten sebagai Stopper dan penyapu sekaligus. Kembalinya Hummels ke Signal Iduna Park musim ini, membuktikan dirinya masih yang terbaik dalam menjadi pertahanan Die Schwarzgelben selama 20 tahun terakhir.
Dalam perjalanan karirnya, Hummels sukses merengkuh 5 Bundelisga, 2 DFB Pokkal serta 1 Piala Dunia, membawanya sejajar sebagai salah satu bek terbaik Jerman bersama dengan Lothar Matthaus dan Franz Beckenbauer.
Posisi: Gelandang bertahan (ball winner)
Berada di depan pertahanan
Memenangkan bola kembali dengan tekel dan intersep
Menutup ruang yang ditinggal rekan setim saat mereka maju
Menganggu penyerang lawan
Secara fisik bugar dan ulet
Contoh: Thomas Delaney
Didatangkan oleh Dortmund pada musim panas lalu, pemain Denmark itu menambah kekuatan lini tengah Die Borussen bersama tandemnya, Axel Witsel. Dengan kecepatan berlari yang mencapai 21 mil per jam serta mampu melalukan teckel sempurna, membuatnya bisa memenangkan bola rata-rata 10 kali per game.
Catatan 41 pelanggarannya membuktikan dirinya cukup tangguh dan layak sebagai gelandang bertahan. Namun, pemain berusia 28 tahun tersebut tak memiliki catatan mendapat kartu merah. Dimusim lalu dirinya hanya mendapatkan tujuh kartu kuning.
Posisi: Gelandang bertahan (deep lying playmaker)
Berposisi di depan pertahanan
Playmaker kreatif
Mendistribusikan bola ke rekan tim, dekat dan jauh
Menyetel tempo tim
Mampu melakukan tekel, meskipun tugas sekunder
Contoh: Thiago Alcantara
Pemain timnas Spanyol yang kini menjadi maestro lapangan tengah Die Bayern usai ditinggal oleh Bastian Schweinsteiger.
Gelandang jebolan La Masia itu mencatatakan 2.916 sentuhan bola pada musim 2018/19, dan memiliki akurasi passing yang menembus 93 persen, Thiago hampir tak tergeser di posisinya sebagai gelandang playmaker.
Posisi: gelandang box to box
Berada di tengah lapangan
Sama-sama mahir menyerang dan bertahan
Mempertahankan penguasaan bola
Mundur untuk bertahan dan memblokir tembakan
Masuk ke kotak lawan dan mencoba mencetak gol
Contoh: Weston McKennie
Pemain yang lahir di Washington, Amerika Serikat itu adalah salah satu talenta yang menjanjikan di Bundesliga. Tidak ada gelandang yang bisa memenangkan lebih dari 101 sundulan selain McKennie musim lalu.
Bahkan dirinya juga beberapa kali dipasang dalam berbagai posisi yang berbeda, mulai dari bek sayap kanan, bek tengah dan sekali berada di depan. Hal itu tak lepas dari kebutuhan FC Schalke dalam penerapan taktiknya.
"Saya akan bermain sebagai kiper jika Schalke menyuruh saya," demikian kata McKennie.
Posisi: Wide midfielder (Gelandang melebar)
Memberikan lebar di lini tengah
Memberikan perlindungan defensif full-back
Menarik posisi rapat pertahanan lawan.
Dapat mengirim umpan silang dari posisi lebih dalam dibanding sayap
Menggabungkan kecepatan dan stamina
Contoh: Filip Kostic
Setelah mengalami dua degradasi bersama Stuttgart dan kemudian Hamburg, pemain Serbia itu bertranformasi menjadi salah satu gelandang yang patut diperhitungkan di Bundesliga bersama Frankfurt. Selama berseragam Frankfurt, Kostic berhasil menyumbangkan lebih dari 20 asisst serta membawa The Egales ke semifinal Liga Eropa musim lalu.
Dalam formasi 3-4-1-2 di Frankfurt, Kostic biasanya ditaruh sebagai left wing back, tapi kerap kali menjadi wide midfielder dalam penerapannya. 396 duel yang dimenangkannya musim lalu adalah nilai terbaik kelima di Bundesliga dengan nilai tujuh per pertandingan.
Posisi: Gelandang serang
Mendikte permainan dari belakang striker
Menciptakan peluang mencetak gol bagi penyerang
Teknik dan kreativitas sangat penting
Kemampuan menembak dari jarak jauh merupakan keunggulan
Secara historis dikaitkan dengan jersey No 10
Contoh: Marco Reus
Pemain yang setia bersama Dortmund ketika Lewandowksi dan Gotze memilih hengkang, Reus memiliki catatan yang fantastis sebagai pemain. Dengan 91 gol serta 85 assist sejak membela Die Borussen pada 2012, Reus layak mendapatkan predikat sebagai gelandang serang terbaik Bundesliga saat ini.
Posisi: Pemain sayap (winger)
Pemain posisi menyerang paling lebar
Berani bertarung duel one on one dengan bek sayap
Memberikan umpan silang ke dalam kotak
Menyambut umpan silang dari sayap yang berlawanan
Seringkali pemain tercepat di lapangan
Contoh: Jadon Sancho
Sancho mungkin hanya berusia 19 tahun, tetapi dirinya sudah menjadi pemain sayap yang paling mematikan di zaman modern. Mantan pemain Manchester City itu merasakan musim terbaiknya bersama Dortmund saat ini. Sancho menempatkan namanya dalam daftar pencetak gol terbanyak di posisi ketiga dengan raihan 17 gol dan membawanya ke posisi kedua dengan 16 assist sebagai pemberi umpan terbanyak di bawah Thomas Muller musim ini.
Posisi: False 9
Posisi di dekat gawang lawan
Menggantikan striker tradisional dalam kebanyakan formasi
Turun lebih dalam untuk menarik lawan keluar
Seringkali seorang gelandang yang diubah posisinya
Menggiring bola dan menciptakan peluang
Contoh: Mario Gotze
Kendati musim ini Gotze kehilangan sentuhan magisnya, pahlawan Jerman di Piala Dunia 2014 itu tetaplah yang terbaik di posisinya hingga sekarang.
Dalam 11 tahun karirnya sebagai pesepakbola profesional, Gotze telah meraih berbagai macam gelar bergengsi bersama klub maupun timnas Jerman. Namun masalah metabolik mengancam dirinya akan berakhir sebagai bintang muda yang gagal. Di musim ini, Gotze hanya bermain 120 menit dengan 7 gol dan 7 assist, sangat turun bila dibandingkan dengan penampilannya pada awal-awal musim 2010 hingga 2013.
Posisi: Forward
Dimainkan antara lini tengah dan striker
Membantu striker dalam mencetak gol
Sulit dikawal
Lebih serbabisa daripada target-man
Visi, keterampilan teknis dan kreativitas
Contoh: Thomas Muller
Pemain Bayern Muenchen ini bisa dikatakan sebagai ahlinya dalam menyerang atau setidaknya sebagai man in front of goal. Dengan penempatan posisi yang baik, insting serta kekuatan fisik yang luar bisa, Muller bertahun-tahun selalu menjadi pilihan utama Die Roten, bahkan di timnas Jerman hingga membawa Piala Dunia 2014 kembali ke tanah Jerman.
Hingga sekarang tidak ada pemain Jerman yang bisa mengemas 10 gol di dua Piala Dunia dengan 110 gol dan 124 assist di Bundesliga selama massa aktif bermainnya.
Posisi: Striker
Pemain terdekat ke gawang lawan
Bertanggung jawab untuk mencetak gol
Tahan bola sampai rekan tim bisa bergabung dengan serangan
Duel dengan bek lawan
Fisik yang kuat
Contoh: Robert Lewandowski
Bakatnya dipoles oleh Jurgen Klopp di Dortmund, mungkin itu adalah sesuatu yang tak akan pernah dilupakan oleh Lewandowksi hingga pensiun.
Dengan 162 gol dalam 190 penampilannya untuk Bayern, Lewandoswki membuktikan dirinya adalah sebagai salah satu striker paling mematikan di dunia saat ini. Bahkan raihan 34 golnya musim ini nyaris memecahkan rekor gol milik Gerd Muller. Lewandowski mampu mencetak gol dalam berbagai fungsi tubuhnya, yakni 28 persen adalah header, 15 persen kaki kiri, 57 persen kaki kanan.
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini