Sejarah Perkembangan Sepakbola
Libero.id - Sepakbola adalah olahraga paling populer di dunia, di era modern. Buktinya, tidak ada negara yang tidak memiliki klub sepakbola. Bahkan, jumlah anggota FIFA jauh lebih banyak dari PBB. Popularitas sepakbola juga bisa dilihat dari banyaknya orang yang bermain, menonton, maupun membicarakan sepakbola.
Tapi, tahukah anda bawah untuk menjadi olahraga yang digemari di berbagai belahan bumi, sepakbola membutuhkan perjalanan panjang dan berliku selama bertahun-tahun.
Sepakbola sering dijuluki sebagai permainan si kulit bulat. Olahraga ini sudah menjadi aktivitas pemersatu bangsa-bangsa di dunia. Hampir setiap perhelatan olahraga maupun event besar lainnya selalu menempatkan sepakbola sebagai salah satu hiburan yang disuguhkan.
Secara umum, olahraga sepakbola dimainkan dua tim. Setiap tim terdiri dari 11 orang sebagai pemain utama di tengah lapangan. Ada pula beberapa orang yang bertugas sebagai pemain cadangan di pinggir lapangan.
Sepakbola mengharuskan dua tim yang bertanding untuk mencetak gol sebanyak mungkin ke dalam gawang lawan agar dapat memenangkan pertandingan. Di sisi lain, para pemain bertahan akan berusaha untuk mejaga pertahanannya agar tidak kebobolan gol lawan.
Para pemain tidak diperbolehkan menyentuh bola dengan menggunakan tangan saat bermain di tengah lapangan. Aturan itu dikecualikan bagi penjaga gawang, yang berdiri di bawah mistar.
Perkembangan Permainan Sepakbola di Dunia
Secara historis, sepakbola dipercaya telah muncul di masyarakat sejak lama. Menurut ahli sejarah olahraga, sepakbola pertama kali berkembang di China sekitar abad kedua atau ketiga masehi.
Waktu itu, permainan seperti sepakbola telah dimainkan masyarakat China dengan cara menggiring bola kulit menuju gawang yang masih berukuran kecil. Saat itu, olahraga ini hiburan resmi di Kerajaan maupun di lingkungan masyarakat umum.
Seiring perkembangan zaman, sepakbola mulai berkembang ke berbagai tempat lain di bumi. Inggris menjadi salah satu negara di Eropa yang sangat akrab dengan olahraga ini. Bahkan, perkembangan sepakbola modern dimulai di tempat ini. Sepakbola berkembang dengan lapangan-lapangan di kampus dan sekolah.
Lembaga-lembaga pendidikan di Inggris kemudian menyelenggarakan pertandingan sepakbola. Selanjutnya, lahir Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) pada akhir abad 19.
Langkah Inggris disusul kelahiran FIFA pada 21 Mei 1904 di Paris, Prancis. Saat itu, ada tujuh negara (Prancis, Denmark, Spanyol, Swedia, Swiss, Belgia, Belanda) hadir dalam pertemuan yang diprakarsai Henry Delaunay dan Jules Rimet. Mereka sepakat membentuk induk organisasi sepakbola dunia.
FIFA memiliki tugas untuk mempromosikan sepakbola kepada dunia dengan slogan "Untuk Permainan, Untuk Dunia". Artinya, sebagai pemersatu bangsa-bangsa setelah terjadinya Perang Dunia II.
Hingga sekarang, FIFA masih mengatur dan mengelola olahraga ini. Mereka membuat peraturan sepakbola dan transfer pemain. Ada juga beberapa turnamen bergengsi seperti Piala Dunia atau Piala Dunia Antarklub. Lembaga ini juga bertugas untuk menerbitkan daftar peringkat dunia secara berkala setiap bulan.
Perkembangan Permainan Sepakbola di Indonesia
Khusus di Indonesia, permainan sepakbola dibawa langsung Bangsa Belanda. Di masa penjajahan, sekitar 1920, sepakbola hanya populer di kalangan elite Belanda.
Namun, lambat laun, sepakbola mulai menyentuh lapisan masyarakat pribumi. Sepakbola mulai dimainkan oleh banyak masyarakat, baik di perkotaan maupun di desa-desa. Organisasi-organisasi sepakbola, yang sekarang dikenal sebagai klub, bermunculan seperti jamur di musim hujan.
NIVB atau Nederlands Indisce Voetbal Bond merupakan organisasi sepakbola pertama yang didirikan oleh Belanda di Indonesia. Lalu, berbagai perkumpulan sejenis lahir di beberapa kota di Indonesia seperti Bandung, Solo, Surabaya, Magelang, Yogyakarta, Madiun, dan Jakarta.
Selanjutnya, beberapa pemuda pribumi yang dimotori Soeratin berinsiatif membentuk komunitas kepemudaan melalui sepakbola. Lalu, pada 19 April 1930, lahirlah Persatuan Sepakraga Seluruh Indonesia (PSSI). Kemudian, kata "sepakraga" diganti menjadi "sepakbola".
Pembentukan PSSI didahului dengan kelahiran beberapa klub sepakbola yang esksis hingga sekarang. Sebut saja PSIM Yogyakarta, PSM Madiun, PPSM Magelang, Persis Solo, Persib Bandung, hingga Persija Jakarta.
Dengan nama Hindia Belanda, Indonesia juga sempat mengirim tim ke Piala Dunia 1938. Tapi, bukan utusan PSSI, melainkan NIVB. Pemainnya juga gabungan orang-orang Belanda, Asia, dan Indonesia.
(atmaja wijaya/anda)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini