Donny van de Beek-Zlatan Ibrahimovic-Jaap Stam
Libero.id - Manchester United dan Ajax Amsterdam adalah dua klub terbesar dalam sejarah sepak bola, tetapi hanya segelintir pemain yang pernah bermain untuk keduanya. Antony akan menjadi yang kesepuluh.
Bergabungnya Antony ke Manchester United mengikuti jejak beberapa nama terkenal.
Sementara beberapa lebih sukses dengan satu dari yang lain, beberapa juga ada yang gagal. Siapa saja mereka dan seperti apa performa mereka? Berikut adalah delapan pemain hingga saat ini yang telah mewakili dua klub terkenal tersebut.
1. Frank Stapleton
Sosok legendaris asal Irlandia, Stapleton membuat lebih dari 200 penampilan liga di Arsenal pada 1970-an sebelum melakukan hal yang sama di Manchester United pada 1980-an.
Tetapi, pada 1987, dengan Sir Alex Ferguson melakukan pembersihan di Old Trafford, Johan Cruyff mengambil penyerang itu secara cuma-cuma alias tanpa bayaran.
2. Arnold Muhren
Muhren adalah orang yang mendorong Cruyff untuk mengontrak Stapleton. Pelatih asal Belanda itu pernah bermain dengan penyerang tersebut di Old Trafford di bawah Ron Atkinson antara 1982 dan 1985, di mana dia memenangkan Piala FA.
Sebelum itu, dia memenangkan Piala UEFA bersama Ipswich, bergabung kembali dengan Ajax di akhir pengalamannya di Inggris ketika dia meninggalkan Old Trafford.
Bersama Ajax Amsterdam, dia dua kali memenangkan Eredivisie bersama dengan Piala Eropa pada 1973. Faktanya, bersama dengan Danny Blind, dia adalah satu dari hanya dua pemain Belanda yang memenangkan setiap kompetisi Eropa.
3. Jesper Olsen
Pemain pertama yang pindah langsung di antara kedua klub, Olsen bergabung dengan Man United dari Ajax pada 1984.
Direkrut sebagai bagian dari rencana Atkinson untuk bisa mendapat gelar liga, Olsen menunjukkan kualitas di Manchester United. Tetapi, dirinya tidak dapat membantu mereka menjembatani kesenjangan untuk menjadi juara liga untuk pertama kalinya sejak Sir Matt Busby.
Dia akhirnya dipindahkan oleh Ferguson pada 1988, mendapatkan Piala FA di musim pertamanya untuk menunjukkan tugasnya di Inggris.
4. Jaap Stam
Jika Anda pergi ke Barat Laut Inggris dan bertanya kepada orang yang tidak dikenal di jalan apakah Virgil van Dijk adalah bek tengah Belanda terbaik dalam sejarah Liga Premier, mereka akan setuju dengan Anda atau menertawakan Anda dan menjawab dengan satu suku kata: Stam.
Legenda sepak bola asal Belanda ini adalah salah satu pesepakbola paling sulit untuk dilewati pada masanya, dan salah satu bek tengah terbesar yang pernah bermain untuk Manchester United.
Padahal, dia hanya bermain untuk klub selama tiga musim. Dia memenangkan Liga Premier tiga kali berturut-turut, dan tanpa dia treble pada 1999 tidak akan pernah terjadi.
Meskipun menjadi pemain PSV sebelum Old Trafford, dia menyelesaikan kariernya dengan satu musim di Ajax, di mana dia mendapatkan Piala Belanda lagi.
? Jaap Stam is the latest guest on our #UTDPodcast — listen to part one of our exclusive chat in the Man Utd app now ?#MUFC
— Manchester United (@ManUtd) March 7, 2022
5. Edwin van der Sar
John Terry tergelincir di tengah hujan, Van der Sar menangkis untuk menyelamatkan penalti Anelka dan tangannya yang besar terangkat ke udara untuk merayakannya; 21 Mei 2008 adalah kenangan khusus untuk semua fans Man United. Itu sebagian besar berkat kiper asal Belanda ini.
Van der Sar memiliki pilihan antara Old Trafford dan Juventus ketika dia meninggalkan Ajax pada 1999, dan dia memilih Manchester United dengan tepat. Selama sembilan tahun dari 1990 hingga 1999, Van der Sar membantu Manchester United meraih berbagai macam gelar. Saat ini dia ditunjuk sebagai CEO Ajax Amsterdam
6. Daley Blind
Jika Anda memberi tahu seseorang yang sama sekali tidak tahu apa-apa tentang sepak bola bahwa Blind adalah juara Eredivisie Belanda sebanyak tujuh kali bersama Ajax, tapi menurut Anda berapa banyak gelar Liga Premier Blind, dan yang mereka duga telah dimenangkannya di Manchester United? Lima? Tiga? Tentunya setidaknya satu?
Jawabannya, tentu saja, sama sekali tidak ada. Setibanya dari Ajax, dia bermain di Man United pada era Van Gaal yang aneh, tetapi juga ternyata di musim lalu Man United memenangkan trofi apa pun, bahkan mulai melawan Ajax di final Liga Europa 2017.
7. Zlatan Ibrahimovic
Sebelum menjadi seperti yang sekarang, Ibrahimovic muda yang percaya diri melakukan perdagangannya di Ajax untuk membuktikan dirinya ke level elite Eropa.
Di sana dia mencetak gol demi gol, begitu memesona sehingga membuatnya pindah ke liga yang 'lebih besar' menjadi tak terelakkan. Dia akhirnya meninggalkan petualangannya di Eropa bersama Juventus pada 2004.
Di Manchester United, Ibrahimovic membuat banyak orang percaya bahwa dia telah memainkan karier senjanya di Eropa dengan membantu Manchester United memenangkan Piala Liga dan Liga Europa. Tetapi, kemudian secara mengejutkan dia pindah dan membantu AC Milan kembali ke puncak sepak bola Italia.
8. Donny van de Beek
Transfer Van de Beek ke Man United dianggap adalah pembelian gagal. Tetapi, dengan adanya Erik Ten Hag yang sempat melatihnya di Ajax Amsterdam, pemain asal Belanda itu diharapkan bisa menemukan kembali performa terbaiknya.
9. Lisandro Martinez
Pemain asal Argentina itu tampil luar biasa di bawah Erik Ten Hag di Ajax Amsterdam, dan dalam pertandingan terbaru dia menunjukkan alasan bagus mengapa Erik Ten Hag membawa serta dirinya ke Manchester United.
Pemain berusia 24 tahun itu tampil sebagai man-of-the-match dalam kemenangan atas Liverpool dan membantu menjaga clean sheet melawan Southampton.
(mochamad rahmatul haq/yul)
17-12-2023 | ||
Liverpool | 0 - 0 | Manchester United |
09-12-2023 | ||
Manchester United | 0 - 3 | A Bournemouth |
07-12-2023 | ||
Manchester United | 2 - 1 | Chelsea |
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini