Nwanko Kanu-Arsene Wenger
Libero.id - Arsenal sedang bagus-bagusnya awal musim ini, walau mereka baru saja dikalahkan Manchester United dalam lanjutan Liga Premier di Old Trafford, Senin (5/9/2022) dini hari WIB.
Kekalahan itu membuat harapan The Gunners sirna mengulang musim The Invincibles 2003/2004.
Namun, ngomong-ngomong soal musim yang gemilang itu, Arsenal tak dapat dipungkiri memiliki skuad yang sangat mewah.
Mari sebut Thierry Henry, Dennis Bergkamp, Jose Antonio Reyes, tapi ada satu nama yang banyak dilupakan; Nwankwo Kanu.
Striker itu datang sebagai semacam pertaruhan, tetapi kemudian memiliki dampak besar bagi The Gunners. Bahkan, mantan pemain asal Nigeria itu sempat disebut Arsene Wenger sebagai pembelian tengah musim terbaik klub London Utara.
Selama di London, Kanu memenangkan cukup banyak gelar: dua gelar Liga Primer, dua Piala FA, dan satu Community Shield.
"Dia adalah pemain besar," kata Wenger. “Sungguh menakjubkan beberapa hal yang bisa dia lakukan.”
Namun, perjalanannya itu tak semudah ketika orang-orang tersenyum mengingat kehebatannya.
Wenger sebenarnya melabeli Kanu sebagai pertaruhan saat pertama kali mendatangkannya, tapi itu tidak ada hubungannya dengan bakatnya.
Itu karena fakta bahwa pemain Nigeria itu baru saja berjuang melawan masalah jantung yang mengancam akan mengakhiri kariernya sebelum benar-benar dimulai.
Baru saja memenangkan Liga Champions bersama Ajax Amsterdam, Kanu menjadi kapten Nigeria yang membawa negaranya meraih medali emas di Olimpiade 1996 sebelum akhirnya dibeli dengan harga besar oleh Inter Milan.
Dia memiliki dunia di kakinya, tetapi tiba-tiba dunia runtuh di sekelilingnya saat dia bersiap untuk memulai kariernya di Serie A.
Tes yang dilakukan menemukan bahwa dia memiliki masalah dengan jantungnya.
Tampaknya kariernya akan berakhir, tetapi setelah operasi di Amerika Serikat, dia kembali pada April 1997 dan kurang dari dua tahun kemudian - setelah hanya 12 pertandingan untuk Inter - Wenger memboyongnya.
“Dia melakukan segalanya selama enam bulan untuk mencoba membawa saya ke Arsenal,” kata Kanu.
“Pada saat tidak ada yang percaya pada saya, mereka bertanya 'Anda keluar dari rumah sakit, bisakah Anda bermain sepak bola?' Dia (Wenger) percaya padaku.”
“Ketika saya datang, saya tidak mengecewakannya,” ucap Kanu mengenang Wenger.
Kanu akan terus menulis dirinya ke dalam buku-buku sejarah di Arsenal, di mana dia akan selamanya dikenal sebagai 'King Kanu'.
Waktu Kanu di Arsenal berakhir pada 2004 setelah memainkan perannya dalam kampanye bersejarah Invincibles.
Invincibles 15 years ago. @arsenal ?? ? #gunners #premierleague #football @arsenal @joelbeya1 @thenffofficial @caf_online #nigeria #london #coyg #africa #arsenal pic.twitter.com/KwMqGxi5Rs
— Kanu Nwankwo (@papilokanu) May 15, 2019
Dia pergi ke West Brom sebelum bergabung dengan Portsmouth pada 2006, di mana dia akan mencetak gol kemenangan di final Piala FA 2008.
Dia menikmati enam tahun di Fratton Park sebelum mengakhiri karier legendarisnya. dia menghabiskan waktunya sejak melakukan semua yang dia bisa untuk menyelamatkan nyawa di negara asalnya, Nigeria, memimpin Kanu Heart Foundation (KHF) yang dia dirikan pada 2000.
Sejak diluncurkan, KHF telah menyelamatkan nyawa lebih dari 550 anak Nigeria dengan memberi mereka akses ke operasi jantung terbuka - tetapi Kanu tahu jumlah itu bisa lebih tinggi.
Itu sebabnya dia menghabiskan sebagian besar waktunya berkeliling dunia mencoba menyebarkan berita lebih jauh, sehingga dia bisa mewujudkan mimpinya membuka rumah sakit spesialis di pusat ibu kota Nigeria, Abuja.
Pekerjaan filantropis Kanu hanyalah alasan lain mengapa dia begitu dipuja di seluruh dunia.
(mochamad rahmatul haq/yul)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini