Libero.id - AS Monaco telah membangun salah satu tempat latihan paling unik di dunia. Jika umumnya, tempat latihan klub dibuat di wilayah yang datar, di tepi pantai, atau area pertanian, maka klub elite Prancis ini antimainstream. Mereka membangunnya di atas bukit kapur.
Tidak sulit menemukan alasan mengapa AS Monaco memilih membelah bukit untuk membangun salah satu fasilitas latihan sepakbola paling canggih di dunia. Itu karena wilayah Monaco sangat sempit, yang terdiri dari laut dan bukit.
Dengan pemandangan pantai yang menakjubkan dan tambang batu yang berada di sebuah distrik bernama Fontvieille, AS Monaco ingin mengintegrasikan kompleks latihan baru dengan ide hijau. Tempat ini menyatu dengan lingkungan, untuk memastikan pelestarian dan keberlanjutannya.
Bahkan, tanah yang diambil untuk pekerjaan digunakan adalah puing-puing bangunan yang digunakan kembali sebagai bahan konstruksi.
Ide untuk membangun La Turbie sudah sangat lama. Dan, empat tahun kemudian, dengan bantuan beberapa investor, pemilik klub, Dmitry Rybolovlev, mempersembahkan AS Monaco Performance Center yang baru di depan 200 tamu dan 40 jurnalis.
Di kompleks latihan seluas lima hektar itu terdapat tiga lapangan berstandar FIFA serta beberapa ruang baru yang didedikasikan untuk menunjang kebugaran pemain. Itu termasuk pusat medis dengan peralatan khusus pemulihan cedera.
Gedung utama di AS Monaco Performance Center dibangun dengan tujuh tingkat. Ini akan menjadi ruang kerja untuk tim dan manajemen profesional.
Tentu saja, pemain dan pendukung AS Monaco layak bangga dengan hal ini. Pasalnya, sejak Dmitry Rybolovlev mengambil alih klub, ada banyak hal positif yang terjadi. Sejak awal, taipan asal Rusia berusia 55 tahun itu ingin memberi AS Monaco alat kerja ultramodern untuk masa kini dan masa depan.
Tujuannya, menjaga para pemain dalam kondisi terbaik yang memungkinkan mencapai tingkat kinerja yang sejalan dengan proyek olahraga ambisius klub.
"Peluncuran AS Monaco Performance Center baru menjadi momen yang sangat penting dan bersejarah bagi klub kami. Itu adalah proyek besar, yang sulit dan ambisius, dan membutuhkan waktu lama untuk diselesaikan. Kami mulai mendiskusikan ide pusat pelatihan baru 10 tahun lalu," ujar Dmitry Rybolovlev di situs resmi klub.
"Sejak dimulainya konstruksi pada musim panas 2018, hingga selesainya bangunan pada Juni 2021, hingga pembukaan seluruh kompleks hari ini, empat tahun telah berlalu. Fasilitas baru memungkinkan AS Monaco menawarkan para profesional saat ini, dan di masa depan, generasi pemain berikutnya, kesempatan untuk berlatih dalam kondisi optimal," ungkap Dmitry Rybolovlev.
Meski berasal dari Rusia, Dmitry Rybolovlev menjadi sedikit pengusaha yang terhindar dari sanksi barat terkait invasi ke Rusia. Tidak seperti Roman Abramovich di Chelsea, Dmitry Rybolovlev dan AS Monaco tidak diusik pemerintah Monaco, Prancis, maupun Uni Eropa.
Hal ini bisa dimaklumi karena Dmitry Rybolovlev termasuk oposisi Presiden Rusia, Vladimir Putin. Dirinya juga sudah memiliki paspor Prancis yang sangat berharga dan memungkinkan Dmitry Rybolovlev terhindar dari sanksi barat.
"Sebuah halaman baru dalam sejarah AS Monaco dibuka hari ini. Pusat Pertunjukan ini, dilengkapi dengan fasilitas ultramodern dan banyak ruang yang didedikasikan untuk keunggulan, merupakan pernyataan niat yang kuat untuk Klub, untuk para pemain dan untuk semua orang yang mencintai AS Monaco," kata Pangeran Monaco, Albert II.
"Selamat kepada Tuan Dmitry Rybolovlev dan semua pemain klub atas keberhasilan proyek ini, yang akan memungkinkan klub kami untuk terus maju dan meraih bintang," tambah Pangeran Albert II.
"Saya yakin AS Monaco, melalui penampilannya, akan memberi kita banyak kebahagiaan. Saya juga ingin memberi hormat kepada semua tim yang berpartisipasi dalam pembangunan kompleks megah ini. Semua harapan terbaik saya untuk AS Monaco Performance Center," tambah pria yang sempat menjadi pemilik AS Monaco itu.
(diaz alvioriki/anda)
AS Monaco
Racing Club de Lens
Opini