Penasaran? Inilah Bayaran Wasit di Liga Premier 2022/2023

"Jumlahnya bikin banyak suporter geleng-geleng kepala.."

Analisis | 09 September 2022, 13:32
Penasaran? Inilah Bayaran Wasit di Liga Premier 2022/2023

Libero.id - Cukup adil untuk mengatakan bahwa pekan lalu menjadi pekan yang berat bagi ofisial Liga Premier. Sebab, ada beberapa insiden kontroversial yang dilakukan wasit. Diharapkan, akhir pekan nanti saat kompetisi elilte Inggris kembali bergulir, VAR kembali memberi penilaian yang obyektif.

Pekan lalu, sejumlah kontoversi tercipta di Liga Premier 2022/2023. Kontroversi itu termasuk menganulir gol penyama kedudukan West Ham United melawan Chelsea. Lalu, menggagalkan gol Newcastle United melawan Crystal Palace. Ada lagi menganulir gol Philippe Coutinho karena offside sebelum mencetak gol melawan Manchester City.

Ada pula melewatkan potensi kartu merah ketika Virgil van Dijk melakukan pelanggaran berbahasa Amadou Onana saat Derby Merseyside digelar di kandang Everton.

Jika hanya melihat kasus-kasus itu, wajar jika orang bisa berpendapat wasit Liga Premier jauh di bawah standar yang diharapkan. "Gangguan minimum, manfaat maksimum," sindir Alan Shearer tentang kelakuan VAR dan wasit Liga Premier pekan lalu.

Komentar Alan Shearer mengacu pada gol yang dianulir Newcastle United saat bermain imbang 0-0 dengan Crystal Palace. Saat itu, Joe Willock dinilai telah melanggar Vicente Guaita. VAR tidak mengetahui bahwa bek Crystal Palace, Tyrick Mitchell, telah mendorong Joe Willock ke gawang.

"Mereka seharusnya diberitahu untuk mengoreksinya dari operator VAR. Ini tidak pernah terjadi. Tidak pernah pelanggaran. Dan, saya tidak berpikir siapa pun yang telah memainkan permainan akan setuju dengan VAR dari Jared Gillett dan wasit, Andy Madley," ungkap legenda Inggris itu.

Gol West Ham United juga dianulir ketika Jarrod Bowen dituduh melanggar Edouard Mendy, sebelum Maxwell Cornet mencetak gol. "Kiper (Edouard Mendy) jatuh karena menyadari telah membuat kesalahan. Jarrod Bowen hanya melangkahi dia. Dia tidak mengganggu permainan," ungkap Alan Shearer.

"Kami melihat Michael Oliver tetap pada keputusannya ketika melihat monitor (untuk meninjau insiden penalti dalam kemenangan Bournemouth atas Nottingham Forest). Mengapa dia (Andy Madley) tidak tetap pada keputusannya? Ini adalah keputusan yang sangat mengerikan dan memalukan," lanjut Alan Shearer.

"Seperti yang terus saya katakan, VAR bukanlah masalah orang-orang yang menjalankannya. Pemain dan pelatih dari berbagai klub sepakbola saat ini dikecewakan oleh keputusan seperti itu. Itu adalah hari yang mengerikan. Anda bekerja keras sepanjang minggu untuk mempraktikkan apa yang anda pelajari di tempat latihan dan kemudian anda dikecewakan. Itu tidak benar," ungkap Alan Shearer.

Namun, dibalik semua kontroversi itu, wasit Liga Premier memiliki tugas yang sangat berat. Mereka harus membuat keputusan yang adil untuk kedua tim. Dengan tugas berat itu, tentu saja ada kompensasi besar yang diberikan kepada mereka.

Lalu, berapa bayaran wasit-wasit Liga Premier? Menggunakan data yang dikumpulkan Sportekz dan Sporting Free, wasit mendapatkan 1.500 pounds (Rp25,7 juta) per pertandingan. Itu di luar gaji tetap mereka yang bisa berkisar dari 70.000-200.000 pounds (Rp 1,2-3,4 miliar).

Gaji itu juga belum termasuk bonus tahunan senilai 38.500-42.000 pounds (Rp660-720 juta). Jadi, jika di rata-rata gaji tahunan wasit di Inggris pada 2021 adalah 25.971 pounds (Rp445 juta).

Bukan hanya wasit utama. Asisten wasit juga mendapatkan gaji 30.000 pounds (Rp514 juta). Mereka juga mendapatkan bayaran per pertandingan sebesar 850 pounds (Rp14,5 juta). Ada lagi, operator VAR mendapatkan 850 pounds (Rp14,5 juta) per pertandingan.

Dan, musim lalu, orang-orang seperti Martin Atkinson, Michael Oliver, atau Mike Dean dibayar hingga 200.000 pounds (Rp3,4 miliar). Mereka juga mendapatkan upah per pertandingan hingga 1.500 pounds (Rp25,7 juta).

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network