Graham Potter, Todd Boehly
Libero.id - Seperti yang sudah ramai diperbincangkan di media sosial, Graham Potter akhirnya ditunjuk jadi pelatih baru Chelsea. Masalahnya, pelatih sebelumnya, Thomas Tuchel, punya prestasi Liga Champions dan Piala Dunia Antarklub. Sedangkan pelatih sekarang, minim trofi.
Graham Potter diumumkan sebagai pelatih baru Chelsea pada Kamis (8/9/2022) malam WIB. Dia berhenti dari Brighton and Hove Albion untuk menerima tantangan Todd Boehly.
"Chelsea Football Club dengan senang hati menyambut Graham Potter sebagai pelatih kami yang baru. Dia akan bergabung dengan kami dalam kontrak lima tahun untuk membawa pelatihan progresif dan inovatif ke klub," bunyi pernyataan resmi manajemen The Blus di situsnya.
Graham Potter adalah pelatih asli Inggris kelahiran Solihull, 20 Mei 1975. Dia memulai karier kepelatihan pada 2011 dengan membesut klub Swedia, Ostersunds FK. Dia sukses mengantarkan Ostersunds FK promosi ke kasta tertinggi Swedia pada 2015. Lalu, Piala Swedia berhasil diraihnya dua tahun berselang.
Pada 2018, Graham Potter kembali ke Britania Raya. Dia direkrut Swansea City yang turun kasta ke Divisi Championship. Dia hanya bertahan satu tahun di sana sebelum dibajak ke klub Liga Premier, Brighton and Hove Albion.
Bersama Graham Potter, The Seagulls menjelma menjadi tim kuda hitam di Liga Premier. Dia berhasil membawa Brighton and Hove Albion ke pencapaian tertinggi di liga musim lalu (posisi sembilan dengan 51 poin). Prestasi lain menorehkan rekor kemenangan besar Brighton and Hove Albion di liga saat mengalahkan Manchester United 4-0.
Meski masih kalah level dari Thomas Tuchel, gaya permainan yang dikembangkan Graham Potter menarik minat Chelsea. Dia dikenal karena membangun tim yang memainkan sepakbola menyerang dengan passing lancar dalam penguasaan bola. Pemain-pemain asuhannya turut memberi tekanan kuat saat tidak menguasai bola.
Ciri khas tim asuhan Graham Potter adalah sering berganti sistem. Itu sangat tergantung pada lawan dan situasi. Formasinya, 3-4-2-1, 4-4-2, atau 4-1-4-1.
Graham Potter, arrived @ Cobham in order to sign the contract as new Chelsea manager. ??✅ #CFC@footballdaily ⤵️? pic.twitter.com/AmcxNCcmCN
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) September 8, 2022
Namun, fakta menunjukkan statistik Graham Potter biasa-biasa saja. Di Ostersunds FK misalnya, dia menjalani 221 pertandingan dengan 109 kemenangan, 56 imbang, 59 kalah, dan rasio gol 363:256. Sementara di Swansea City, dia menjalani 51 pertandingan, dengan 21 menang, 11 imbang, 19 kalah, dam rasio gol 78:68.
Untuk Brighton and Hove Albion, Graham Potter melewati 134 pertandingan dengan 42 menang, 43 seri, 48 kalah, dan rasio gol 161:72. Kecuali di Swedia, Graham Potter tidak pernah menyumbangkan piala. Beda dengan Thomas Tuchel bukan?
Chelsea Football Club is delighted to welcome Graham Potter as our new Head Coach! ?
— Chelsea FC (@ChelseaFC) September 8, 2022
(andri ananto/anda)
16-12-2023 | ||
Chelsea | 2 - 0 | Sheffield United |
10-12-2023 | ||
Everton | 2 - 0 | Chelsea |
07-12-2023 | ||
Manchester United | 2 - 1 | Chelsea |
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini