Byron Moreno, Pierluigi Collina
Libero.id - Wasit adalah sosok yang sangat vital dalam pertandingan sepakbola. Bertugas sebagai pemimpin pertandingan, korps baju hitam wajib berada di tengah. Dia harus adil dan sportif dalam memimpin pertandingan sepakbola agar kedua kubu yang bertanding merasa puas.
Dalam sepakbola, tidak sembarangan orang bisa ditunjuk sebagai wasit. Sang pengadil lapangan tersebut harus sudah lulus kursus resmi yang diadakan. Di satu sisi, wasit memiliki tingkatkan masing-masing sesuai kursus yang telah diikuti.
Cara menjadi wasit sepakbola di Indonesia
1. Wasit Lisensi C3-C1
Pada tahap pertama, seseorang yang ingin menjadi wasit, harus mengambil kursus wasit C3 atau dasar yang diselenggarakan oleh Asosiasi Cabang (Ascab) PSSI kabupaten atau kota. Setelah mendapatkan lisensi wasit C3 dan telah memimpin beberapa pertandingan dalam rentang waktu satu tahun, wasit bisa naik ke tingkat lanjut.
Wasit C3 bisa mengambil kursus C2 yang digelar oleh Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI. Materi kursus yang diberikan di tahap ini lebih banyak sesuai standar FIFA. Terdapat juga tes fisik yang menjadi salah satu syarat bagi wasit untuk bisa memimpin pertandingan dengan level lebih tinggi.
Setelah mengatongi lisensi C2, wasit tersebut bisa memimpin pertandingan sepakbola di tingkat provinsi, seperti Porprov atau Liga 3. Wasit lisensi C2 juga bisa bertugas dalam turnamen-turnamen resmi di tingkat provinsi.
Selanjutnya lisensi C1, wasit dengan lisensi ini bisa bertugas di level nasional seperti liga amatir. Untuk memimpin Liga 1 atau 2, sang pengadil lapangan tersebut bakal dilihat rekam jejaknya serta harus lolos program penyegaran wasit yang dilaksanakan PSSI sebelum kompetisi kompetisi dimulai.
2. Memiliki badan sehat dan fisik bugar
Berdasarkan Buku Penataran Wasit yang diterbitkan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), secara umum terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi wasit sepakbola di Indonesia.
a). Berbadan sehat dan harus memiliki penglihatan yang baik, serta tidak buta warna, baik total maupun parsial.
b). Berumur 24 sampai 40 tahun.
c). Lulusan SMA atau sederajat.
d). Melaksanakan janji wasit.
3. Wasit FIFA
Jika semua persyaratan di atas terpenuhi, wasit dapat meningkatkan kariernya ke jenjang lebih tinggi. Wasit yang punya rapor bagus sebagai di negara masing-masing bisa naik tingkat menjadi wasit FIFA. Dengan memegang status ini, dia bisa memimpin pertandingan-pertandingan internasional.
Untuk menjadi wasit FIFA dibutuhkan ujian lagi yang lebih berat. Selain itu, sang wasit harus sudah memiliki jam terbang memimpin pertandingan-pertandingan nasional seperti Liga 1 dengan baik dan benar. Nantinya, PSSI yang akan merekomendasikan seorang wasit untuk naik ke level FIFA.
(atmaja wijaya/anda)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini