5 Pemain yang (Mungkin) Menyesal Ballon d'Or Musim Ini Dibatalkan

"Ketika perbincangan tentang siapa yang terbaik musim ini muncul ke permukaan ternyata penghargaan Ballon d’Or tahun ini resmi dibatalkan."

Berita | 21 July 2020, 07:24
5 Pemain yang (Mungkin) Menyesal Ballon d'Or Musim Ini Dibatalkan

Libero.id - Perdebatan soal siapa pemain terbaik di dunia telah didominasi oleh Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo selama lebih dari satu dekade dan sekarang, tampaknya dominasi tersebut perlahan tapi pasti sudah mulai goyang dengan beberapa pemain berbakat lainnya bermunculan.

Dalam beberapa tahun terakhir, Liverpool dengan gaya bermain yang ‘Heavy Metal’ ala Jurgen Klopp, Mo Salah dan Virgil van Dijk tampil impresif. Banyak para fans di luar sana yang mengharapkan salah satu pemain mereka bisa memenangkan Ballon d'Or , namun sayang itu masih belum terjadi.

Kini, ketika Die Bayern memiliki kesempatan untuk meraih treble winners musim ini serta PSG yang juga berpeluang sedemikan rupa, banyak bermunculan spekulasi bahwa pemain-pemain dari kedua tim tersebut (Lewandowski dan Mbappe) yang akan memenangkan Ballon d'Or atau masih adakah kandidat lainnya?

Namun sayang sekali, ketika perbincangan tentang siapa yang terbaik musim ini muncul ke permukaan ternyata penghargaan Ballon d’Or tahun ini resmi dibatalkan.

Penghargaan pemain terbaik dunia versi majalah Prancis France Football, Ballon d'Or 2020, positif akan ditiadakan setelah majalah tersebut mengumumkan keputusan itu melalui laman resminya.

"Pada situasi-situasi luar biasa, peraturan-peraturan luar biasa. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, yang dimulai pada 1956, Ballon d'Or France Football tidak akan dianugerahkan pada 2020, karena tidak terdapat kondisi adil yang cukup," demikian pernyataan France Football.

Berikut ini, lima pemain berpeluang meraih Ballon d’Or andai saja tidak dibatalkan tahun ini.

1.Kevin De Bruyne

Libero.id

Kredit: mancity.com

Kevin De Bruyne bisa dibilang pemain terbaik yang pernah bermain untuk Manchester City. Bersama Sergio Aguero, David Silva dan Vincent Kompany, pemain Belgia itu mencetak banyak rekor di Etihad Stadium dalam beberapa tahun terakhir, baik itu individu maupun tim.

Sang maestro itu telah mengumpulkan 21 assist dan 13 gol di semua kompetisi dari 41 penampilan luar biasanya sejauh ini. 18 dari 21 assistnya ia buat di Liga Premier dan menempatkannya hanya tiga di belakang rekor Liga Premier milik Thierry Henry dengan 20 assist dalam satu musim, dan jika De Bruyne berhasil memecahkannya, maka penghargaan Pemain Terbaik dunia akan berpeluang datang kepadanya.

Kendati begitu, tentu masih banyak fans sepakbola yang tidak senang akan klaim tersebut, terutama penampilannya musim ini. Tapi, pada saat yang sama, bintang City juga dipuji oleh 3 mantan gelandang timnas Inggris,  Paul Scholes, Steven Gerrard dan Frank Lampard yang  akhir-akhir ini takjub dengan De Bruyne di Liga.

Ya kendati gelar Ballon d'Or dirasa terlalu berat, maka pemain 29 tahun itu paling tidak bisa masuk ke dalam FIFA World XI. Sekali lagi, andai tidak dibatalkan

2.Robert Lewandowski

Musim ini, Robert Lewandowski sedang dalam fase terbaiknya dalam urusan mencetak gol di persepakbolaan Jerman. Pemain Polandia itu mengantongi 34 gol dari 31 penampilannya di Bundesliga musim ini, melampui raihan gol milik Pierre-Emerick Aubameyang dan hampir melewati rekor gol milk Gerd Muller.

Lewandoswski juga memecahkan rekor Bundesliga dengan mencetak 16 gol dari 11 pertandingan pertama di musim 2019/20. Bundesliga sekarang sudah usai, Lewandowski tinggal fokus ke ajang Liga Champions dengan 51 golnya yang tak tertandingi musim ini, dimana 11 golnya berhasil ia jaringkan di kompetisi benua Biru tersebut dan saat ini, Lewandowski adalah pencetak gol yang paling mematikan dengan rata-rata per 48 menit di lapangan mampu ia konversikan menjadi gol.

Sederhananya, Lewandowski telah mendapatkan semua yang ia inginkan musim ini dan ia adalah pemain pembeda untuk kesebelasan Bayern Muenchen,  bahkan pada final DFB-Pokal melawan Leverkusen, Lewandowski berhasil mencetak 2 gol.

Jika mampu membawa Tim Bavaria meraih gelar Liga Champions keenamnya musim ini plus mampu mempertahankan rekor golnya di ajang trofi Berkuping Besar itu, Lewandowski layaka mendapatkan FIFA Ballon d'Or 2020.

3. Kylian Mbappe

Libero.id

Kredit: en.psg.fr

Kylian Mbappe telah menunjukkan bahwa dirinya ditakdirkan untuk menjadi superstar sejak dipercaya oleh Monaco di musim 2016/17. Pemain Prancis itu sekarang dipandang sebagai pewaris alami dalam dominasi Ronaldo dan Messi.

Mbappe yang kini berusia 21 tahun memegang rekor sebagai remaja paling mahal dalam sejarah sepakbola dengan kepindahannya menuju PSG, dengan Les Parisiens  harus merogoh kocek sebesar 180 juta Euro untuk mendapatkannya.

Memang, jika Mbappe ingin memenangkan gelar bergengsi, perjuangan dari PSG juga harus lebih keras dari tim Eropa lainnya. Sejarah mencatat bahwa hanya ada satu orang yang pernah memenangkan Ballon d'Or dari Ligue 1 yakni - Jean-Pierre Papin dari Marseille pada era 90-an, setelah itu La Liga dan Serie A yang mendominasi.

Bagaimanamupun juga, pemenang Piala Dunia itu telah mengantongi 30 gol dari 33 pertandingan untuk raksasa Prancis dan memenangkan gelar Ligue 1 selama empat tahun berturut-turut dalam karirnya. Musim ini Mbappe hanya memainkan 33 pertandingan karena Ligue de Football Professionnel (LFP) memilih untuk menghentikan Ligue 1 lebih awal, dan penghentian itu sebenarnya telah  merusak peluang Mbappe untuk bersaing mendapatkan Ballon d'Or.

4.Lionel Messi

Libero.id

Kredit: fcbarcelona.com

Sekarang pada usianya yang menginjak 33 tahun, Messi belum kehilangan magis-nya di depan gawang dengan menjaringkan 30 gol dalam 42 pertandingan di seluruh kompetisi. Sementara untuk di La Liga, Messi telah mengemas 25 gol. Bahkan Messi sudah menjadi pencetak gol terbanyak dalam sejarah La Liga dengan 444 gol dan melampui raihan gol Telmo Zarra.

Namun, satu masalah untuk Messi musim ini adalah penampilan buruk tim Barcelona di semua kompetisi, terutama dengan hilangnya mahkota La Liga yang direbut oleh Real Madrid. Pemain Argentina itu hanya memenangkan gelar Liga tahun lalu dengan memenangkan rekor Ballon d'Or keenamnya.

Sebenarnya kisah romansa antara Messi dan Blaugrana semakin klise dengan dirinya yang semakin berbakat atau lebih tepatnya menunjukkan bahwa dirinya adalah pemain paling berpengaruh di sana dan kesuksesan pun juga mengikuti, tapi di satu sisi  Barca semakin lama semakin larut dalam kehancuran secara tim.

Masa depan dari pemain benomor punggung 10 itu sendiri semakin tidak jelas dengan penolakannya untuk memperpanjang kontrak di Camp Nou. Tapi secara individual, Messi tetap dijagokan dalam pemilihan FIFA Ballon d'Or.

5. Cristiano Ronaldo

Sementara itu pesaing Messi, Cristiano Ronaldo terus menambah jumlah golnya dengan mencetak 30 gol dari penampilannya di Serie A.

Superstar asal Portugal ini mencatat salah satu penampilan terbaiknya sejak mencetak 35 gol dalam 36 pertandingan La Liga pada musim 2015/16.

Ronaldo juga sedang dalam perjalanan untuk mendaftarkan gelar Serie A back-to-back, yang berarti dirinya akan memenangkan setidaknya dua gelar liga di tiga liga utama Eropa. Mantan bintang Madrid itu masih memiliki sentuhan magis-nya di Liga Champions dan Juventus hanya perlu membalikkan defisit 1-0 mereka melawan Lyon untuk melaju ke perempat final.

Kemudian jika berbicara raihan gol, sama seperti Messi, pemain berusia 35 tahun ini masih jauh dari jumlah gol milik Lewandowski musim ini.

DIBATALKAN

France Football merinci alasan-alasan mengapa mereka tidak memberikan penghargaan itu pada 2020.

Pertama, karena tidak ada tahun tunggal kompetisi yang dapat diperlakukan seperti tahun biasa. Kedua, karena Ballon d'Or bukan hanya menjunjung nilai olahraga, namun juga keteladanan, solidaritas, dan tanggung jawab.

Hal yang menjadi sorotan France Football sebagai pihak yang menganugerahkan bola emas, yakni bergulirnya kompetisi di berbagai negara tidak dapat menjadi patokan. Ada kompetisi yang diperpendek, dan ada juga yang lebih panjang. Sehingga sulit untuk menghitung statistiknya secara adil.

Selain itu dari segi penghitungan, hanya Januari dan Februari yang dapat dipakai untuk menilai kinerja para pemain. Jumlah yang terlalu sedikit.

Terakhir, France Football mengatakan dari 220 juri yang tersebar di seluruh dunia, sebagian di antaranya mungkin terdistraksi atau fokusnya teralihkan akibat pandemi.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network