Remko Bicentini
Libero.id - Remko Bicentini lahir pada 1968 dan besar di Nijmegen, Belanda. Sejak usia empat tahun dirinya telah tertarik pada sepakbola dan Remko sendiri sudah menjadi bagian dari klub sepak bola di tanah kelahirannya sejak usia dini tersebut.
“Ternyata saya bisa menendang bola yang bagus dengan kaki kiri saya" ujar Remko.
Sejak itu, ia mengembangkan keterampilannya saat bersekolah. Ayahnya, Moises Bicentini adalah seorang pemain sepak bola asosiasi dari Curacao yang bermain untuk NEC di Belanda. Untuk alasan ini, ia juga memiliki kesempatan untuk bermain sepak bola profesional untuk NEC.
Remko Bicentini kini resmi menjadi pelatih nasional timnas Curacao sejak 2016 setelah menjadi asisten pelatih nasional.
“Ini adalah kehormatan besar dan ini merupakan tanggung jawab terhadap negara" lanjutnya.
Menjadi Seorang Pelatih
Menjadi pelatih berarti membuat rencana, membuat strategi dan cara untuk mengejutkan serta mengganggu lawan.
“Semua orang tahu apa itu sepak bola, tetapi untuk menyelidiki lawan, tidak hanya tentang sepak bola. Setiap negara memiliki disiplin ilmu yang berbeda yang Anda temui.”
Kurang lebih seperti itu lah tugasnya sebagai pelatih, yakni untuk menerjemahkan apa yang dimintanya ke para pemain.
Di Belanda, Remko Bicentini telah melatih tim sepak bola Paralimpiade selama enam bulan sekarang. Hal tersebut jelas merupakan pengalaman luar biasa lainnya yaitu tentang interaksi dan komunikasi dengan para pemain.
Juara Piala Karibia
Tim nasional sepak bola Curacao menjadi juara Karibia dari turnamen kejuaraan Piala Karibia pada 2017.
“Kami bekerja keras untuk itu. Saya pikir perasaan bahwa kami telah melakukan sesuatu untuk Curacao” ujarnya.
Remko merupakan bagian dari tim pemenang saat itu dan itu adalah pengalaman yang sangat membanggakan.
Remko telah melatih dan membimbing sejumlah besar pemain sejak hari pertama mereka menjadi bagian dari tim nasional. Dia percaya bahwa seseorang mungkin memiliki tujuan, tetapi sumber daya diperlukan untuk dapat mencapainya.
Yayasan Bicentini
Untuk memberikan kembali kepada masyarakat, Remko Bicentini memutuskan untuk memberikan materi dan pengetahuan sepakbola kepada anak-anak Curacao melalui sebuah yayasan. Yayasan tersebut bernama Yayasan Bicentini, dimana Remko ingin anak-anak selain bisa belajar sepakbola tetapi juga mengerti akan tanggung jawab.
(muflih miftahul kamal/muf)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini