Jose Mourinho, Robert Huth
Libero.id - Jose Mourinho merupakan pelatih sepakbola sukses di Eropa dengan segudang piala level domestik maupun internasional. Pria asal Portugal itu juga dikenal sebagai nakhoda yang banyak cerita unik. Salah satunya saat The Special One melempar medali kemenangan Chelsea di Liga Premier. Masih ingat?
Sebagai pelatih, Jose Mourinho menukangi beberapa klub besar Eropa seperti FC Porto, Chelsea, Inter Milan, Real Madrid, Manchester United, Tottenham Hotspur, dan AS Roma.
Di klub-klub tersebut, Jose Mourinho selalu meninggalkan cerita unik, aneh, tak biasa, yang beberapa diantaranya berkesan bagi banyak penggemar. Komentar-komentar Jose Mourinho juga membuat banyak telinga panas. Ekspresinya di pinggir lapangan juga selalu dinantikan.
Salah satu yang cukup ikonik terjadi pada akhir musim 2005/2006. Saat itu, Jose Mourinho melemparkan medali pemenang Liga Premier ke kerumunan pendukung The Blues. Rekaman saat Jose Mourinho melemparkan medalinya ke trubun Matthew Harding End menjadi momen ikonik dan semua orang berasumsi bahwa medali itu miliknya.
Ketika itu, banyak orang terkejut. Beberapa lainnya memuji aksi Jose Mourinho sebagai penghargaan terhadap para pendukung Chelsea. "Penonton di sini spesial. Mereka telah berkontribusi begitu banyak pada rekor yang kami miliki di kandang. Ini sangat istimewa di Matthew Harding Stand. Medali itu untuk semua orang," ujar Jose Mourinho saat itu, dilansir Sky Sports.
Daily Mail kemudian melaporkan, medali tersebut dijual oleh penggemar yang beruntung seharga 21.600 pounds (Rp355 juta) pada 2008. Ada lagi medali kedua yang kemudian dilelang seharga 16.800 pounds (Rp 276 miliar) pada 2010.
"Di Porto saya menyimpan medali untuk saya. Itu untuk Liga Champions dan itu hanya satu. Saya menduga, di masa depan, akan sulit untuk mendapatkan yang lain. Saya punya satu dari musim lalu di Liga Premier dan medalinya sama. Anda tidak bisa menyimpan semuanya," kata Jose Mourinho.
José Mourinho throws his 2005/06 PL winner's medal into the crowd of Chelsea fans to show his love for them.
One of us, forever. pic.twitter.com/MLYDBEUnpu
— Chelsea Pictures That Go Hard (@HardChelseaPics) September 27, 2022
Uniknya, beberapa tahun kemudian, terungkap fakta baru. Ternyata, medali itu milik Robert Huth. Neil Barnett, yang bekerja di klub selama 32 tahun sebelum hengkang pada 2018, memberikan fakta mengejutkan tersebut lewat sebuah cuitan di Twitter.
"Itu bukan miliknya. Itu milik Robert Huth. Dia tidak datang hari itu untuk memaksa pindah," tulis Neil Barnett di @NeilSpyBarnett.
It wasn't his. It was Robert Huth's who hadn't reported that day in order to force a move https://t.co/6V1BqZjMSS
— Neil Barnett (@NeilSpyBarnett) September 27, 2022
Jika anda ingat, Robert Huth adalah pemain belakang asal Jerman yang sebelumnya merupakan sosok inti di Chelsea. Tapi, dia kehilangan status starting line-up saat Jose Mourinho menjadi pelatih. Dirinya beberapa kali mendesak dijual, tapi klub selalu menghalagi.
Kemudian, selama musim 2005/2006, Robert Huth tampil dalam 13 pertandingan Liga Premier. Jadi, dia berhak mendapatkan medali pemenang. Sayangnya di tersingkir dari skuad di matchday terakhir. Dirinya kemudian memutuskan tidak datang ke stadion.
Absennya Robert Huth pada hari terakhir 2005/2006 ketika Chelsea sukses mengalahkan Manchester United 3-0 itu membuat Jose Mourinho sangat marah. Ketika diberitahu tentang medali Robert Huth, dia menerimanya. Lalu, saat selebrasi itulah momen ikonik melempar medali tercipta.
Beberapa tahun kemudian, Jose Mourinho juga mengakui jika itu adalah medali milik Robert Huth. "Orang yang beruntung akan pulang dengan ingatan yang luar biasa atau menghasilkan banyak uang di eBay. Seseorang memberi saya (medali) kedua (milik Robert Huth). Jadi, saya melemparnya," kata Jose Mourinho.
Setelah semua pesta berakhir, Robert Huth akhirnya benar-benar meninggalkan Chelsea. Dia menandatangani kontrak dengan Middlesbrough setelah ditransfer 6 juta pounds (Rp98 miliar). Selanjutnya, dia pindah ke Leicester City asuhan Claudio Ranieri dan menjuarai Liga Premier.
? 2003: Robert Huth
? 2004: Robert Huth
? 2005: Robert HuthThe only man to be named Chelsea Young Player of the Year multiple times. pic.twitter.com/r2ExEuWlCQ
— Squawka (@Squawka) April 22, 2019
(diaz alvioriki/anda)
16-12-2023 | ||
Chelsea | 2 - 0 | Sheffield United |
10-12-2023 | ||
Everton | 2 - 0 | Chelsea |
07-12-2023 | ||
Manchester United | 2 - 1 | Chelsea |
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini