Libero.id - Ukraina akan bergabung dengan tawaran bersama Spanyol dan Portugal untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030. Menurut laporan The Guardian, langkah tersebut dilaporkan telah disetujui oleh presiden negara yang sedang dilanda perang itu, Volodymyr Zelenskiy. 

Berdasarkan rencana, Ukraina – yang telah berada di bawah invasi skala penuh oleh Rusia sejak Februari – akan menjadi tuan rumah salah satu grup turnamen jika tawaran itu nantinya berhasil disetujui. 

Tapi, niat Ukraina, Spanyol, dan Portugal tak mudah karena mereka juga menghadapi persaingan yang ketat dari negara lainnya yang juga ingin menjadi tuan rumah turnamen empat tahunan itu. 

Negara-negara Amerika Selatan seperti Uruguay, Argentina, Paraguay, dan Chile telah mengajukan tawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia, seperti halnya juga Mesir, Yunani, dan Arab Saudi. 

Maroko juga telah menyatakan minatnya untuk menggelar turnamen setelah absen di Piala Dunia 2026, yang akan berlangsung di Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko. 

Empat negara Britania Raya juga telah memegang harapan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030. Namun, Republik Irlandia menarik diri dari proses penawaran awal tahun ini untuk fokus pada tawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Euro 2028 sebagai gantinya. 

Masih harus dilihat apakah Ukraina akan dapat menjadi tuan rumah pertandingan di Piala Dunia 2030, mengingat situasi yang tidak stabil di negara itu. 

Lebih dari 5.996 warga sipil tewas di Ukraina sejak Rusia menginvasi tetangganya awal tahun ini. Data itu menurut kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia. 

Sementara tim nasional Ukraina saat ini memainkan pertandingan kandang mereka di negara tetangga, Polandia, sementara liga domestik Ukraina berlangsung tanpa penonton. 

Namun, menurut The Guardian, ada keyakinan bahwa setiap masalah keamanan akan jauh berkurang dalam waktu delapan tahun ke depan. 

Ukraina sebelumnya menjadi tuan rumah bersama Euro 2012 dengan Polandia, yang dimenangkan oleh Spanyol. Sementara Piala Dunia 2022, yang akan diselenggarakan di Qatar, dimulai pada 20 November. 

(mochamad rahmatul haq/yul)