Kerusuhan
Libero.id - Satu orang meninggal setelah insiden bentrok suporter melawan polisi yang terjadi Gimnasia La Plata vs Boca Juniors di Stadion Juan Carmelo Zerillo, Argentina, Jumat (7/10) pagi WIB, dalam insiden yang melibatkan gas air mata.
Pertandingan Gimnasia vs Boca Juniors dihentikan wasit Hernan Mastrangelo pada menit kesembilan setelah gas air mata, yang ditembakkan polisi di luar stadion, masuk ke area dalam stadion.
Dikutip dari ESPN, kondisi itu membuat ribuan penonton, pemain kedua tim, hingga ofisial pertandingan mengalami sakit di bagian mata dan sesak napas. Ribuan suporter kemudian berusaha meninggalkan tribune dan masuk ke lapangan untuk mencari jalan keluar tercepat.
Insiden itu menimbulkan satu korban jiwa. Kepala Keamanan Provinsi Buenos Aires, Sergio Berni, mengatakan satu korban meninggal karena serangan jantung.
"Sayangnya ada satu orang meninggal. Dia meninggal karena serangan jantung, ketika ingin dipindahkan ke rumah sakit," ujar Berni.
Insiden antara suporter Gimnasia dengan polisi terjadi ketika laga Gimnasia vs Boca Juniors di Estadio Juan Carmelo Zerillo.
Kondisi suporter saling berdesakan di luar stadion dan memaksa masuk membuat polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet.pic.twitter.com/wtX4lpJtn3
— PanditFootball.com (@panditfootball) October 7, 2022
Kerusuhan terjadi di luar stadion antara suporter Gimnasia dengan polisi. Ribuan suporter Gimnasia yang tidak kebagian tiket berusaha masuk ke stadion untuk menyaksikan laga melawan Boca.
Polisi yang kalah jumlah memutuskan untuk melepaskan tembakan peluru karet dan gas air mata. Gas air mata itu kemudian terbawa angin ke dalam stadion dan menimbulkan kekacauan di laga Gimansia vs Boca.
"Anak saya yang masih 2 tahun tidak bisa bernapas. Kami semua pasrah dan khawatir terhadap orang-orang di tribune. Ini gila. Kami menjalani pertandingan sepak bola biasa, dan semua berubah menjadi seperti ini, merasakan orang terdekat kami hampir mati," ujar pemain Gimnasia Leonardo Morales.
Tidak ada suporter Boca Juniors yang hadir dalam insiden tersebut. Pemerintah Buenos Aires melarang suporter tamu hadir di setiap laga tandang sejak 2013 karena sering terjadi bentrok.
Insiden ini terjadi kurang satu minggu dari Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang.
(muflih miftahul kamal/muf)
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini