Kredit: realmadrid.com
Libero.id - Zinedine Zidane adalah legenda hidup Real Madrid. Kini dia kembali untuk meneruskan torehan gemilang, bukan sebagai pemain, tetapi sebagai pelatih. Zidane pertama kali dipercaya sebagai juru taktik hampir 4 tahun yang lalu, ketika ia mengambil alih tim utama dari Rafael Benitez.
Riwayat kepelatihannya dimulai dari musim 2015/2016, tapi sempat hengkang Juni 2018, dan kembali melatih pada Maret 2019 sampai sekarang. Zidane telah memenangkan lebih banyak gelar daripada pelatih manapun di lima liga top Eropa, dengan total 11 piala.
"Ketika kamu menjadi seorang pelatih kepala, semua hal terjadi atas kehendak mu, kamu yang membuat semua keputusan,” Kata Zidane dalam buku biografinya yang ditulis Frederic Hermel.
Dan Zidane telah memutuskan, dia memilih jalannya sendiri. Atas dasar itu, Zidane tampaknya sedang membangun era keemasan baru untuk Real Madrid, warisannya terbukti menjadi salah satu periode paling sukses untuk dikenang Madridista.
Berikut beberapa faktor yang menguatkan kenyataan bahwa Zidane sedang membangun imperium baru di Real Madrid.
1. Tiga Gelar Liga Champions Berturut-turut
Zidane telah menjalani 210 pertandingan bersama Madrid dengan 141 kemenangan, 26 kekalahan dan 43 seri. Dia telah memenangkan lebih banyak gelar daripada pelatih manapun di lima liga top Eropa, dengan total 11 piala, dan tiga merupakan gelar Liga Champions berturut-turut. Raihan itu dimulai dari musim pertama Zidane 2015/2016 dan dua musim berikutnya.
Itu sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah modern Liga Champions. Dan musim ini, kemungkinan Madrid untuk menambah koleksi gelar Liga Champions terbuka lebar. Syarat awalnya ialah menghentikan langkah Manchester City di babak 16 besar.
2. Sejumlah Gelar dalam 19 Bulan Awal
Ketika orang-orang sibuk berdebat tentang layak tidaknya seorang Zidane menyandang predikat pelatih terbaik Real Madrid sepanjang masa, dalam waktu yang relatif singkat, yakni 19 bulan, laki-laki Perancis itu memulangkan beberapa trofi ke Santiago Bernabeu.
Liga Champions (2), La Liga (2), Piala Super Spanyol (2), Piala Super Eropa(2), dan sebagai pelengkap Piala Dunia antar klub (1). Satu trofi yang masih belum bisa Zidane dapat adalah Copa del Rey, sesuatu yang juga tidak bisa dimenangkannya sebagai pemain. Zidane dan tim kalah dalam dua final yang dimainkannya pada tahun 2002 dan 2004.
3. Melewati Masa-Masa Sulit
Zidane berhasil mengangkat performa dan kepercayaan diri para pemain Real Madrid usai kasus “salah urus,” bukanlah perkara gampang. Zidane tahu tugasnya berat tapi dia punya kemauan dan kerja keras, dan itu terbukti berhasil. Di bawah asuhan Zidane, Madrid mulai keluar dari bayang-bayang dan dominasi rival abadi mereka yakni Barcelona.
Zidane membawa pulang dua gelar liga Spanyol dalam dua musim yang sulit. Pertama musim 2016-17, setelah lima tahun sebelumnya absen juara. Kedua,terjadi pada musim ini 2019-20, ketika paruh musim, Barcelona masih bercokol di posisi teratas, terpaut 2 poin dari Real Madrid.
Tetapi Zidane berhasil membalap Barcelona dengan sangat luar biasanReal Madrid mengumpulkan 31 poin dari kemungkinan 33 dari semua laga yang tersisa.
Semua itu tanpa bantuan dari beberapa pemain kunci seperti Eden Hazard yang sedang dibekap cedera. Tapi kecerdikan dan siasat Zidane menghendaki hal lain.
4. Berpotensi Lampaui Capaian Miguel Munoz dan Pep Guardiola
Setelah mengunci gelar La Liga ke-34 musim ini, Zidane telah melewati capaian Johan Cruyff, yang pernah memenangkan 10 gelar bersama Barcelona. Dan misi Zidane berikutnya adalah melangkahi capaian dari pendahulunya yakni Miguel Munoz dan pesaing dari Catalunya yakni Pep Guardiola, masing-masing dari mereka memenangkan 14 gelar bersama Madrid dan Barcelona.
Namun perlu dicatat bahwa Munoz membutuhkan 14 musim, ini artinya dalam hal tahun melatih Zidane lebih unggul. Sedangkan Guardiola melakukannya dari rentang waktu (2008-2012). Melihat betapa moncernya Madrid bersama Zidane, melampaui capaian Guardiola dan Munoz rasanya tak begitu sulit.
5. Meraih Duoble Winner Setelah 59 tahun
Real Madrid memang sering memenangkan trofi,tetapi sangat jarang Madrid meraih dua gelar sekaligus dalam musim yang sama.
Situasi berubah ketika Zidane datang. Real Madrid di bawah Zidane meraih dua piala sekaligus atau double winners pada musim 2107-18, dan itu adalah capaian yang sangat spesial, karena mengulang sejarah pada musim 1956-57, yang saat itu Marid mengawinkan gelar La Liga dengan Liga Champions.
Setelah penantian 59 tahun Santiago Bernabeu kembali gembira sebab Zidane mengakhiri fase melelahkan itu. Dan langkah selanjutnya, Zinedine Zidane akan menuju pembuatan sejarah baru bagi raksasa Spanyol.
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini