Antonio Conte-Alvaro Morata-N'Golo Kante
Libero.id - Masa tinggal Antonio Conte di Chelsea mungkin singkat, tetapi Conte masih berhasil memenangkan Liga Premier dan Piala FA di Stamford Bridge.
Conte tiba di Stamford Bridge pada 2016 hingga 2018 dan menemukan kesuksesan di liga setelah mempopulerkan formasi 3-5-2. Tahun keduanya hampir tidak berhasil, tetapi dia masih bisa mengalahkan Manchester United asuhan Jose Mourinho di final Piala FA sebelum dipecat.
Kami telah memeringkat setiap pemain di tim utama yang direkrut Conte untuk Chelsea dari yang terburuk hingga terbaik.
#11. Danny Drinkwater
Setelah membeli N'Golo Kante pada 2016, Chelsea kembali ke Leicester City setahun kemudian dan mendatangkan mantan rekannya di lini tengah seharga 35 juta pounds (Rp 523 miliar).
Dia menjadi berita utama, terutama karena menanduk rekan setimnya selama masa pinjaman di Aston Villa sebelum memulai perkelahian dengan pemain berusia 16 tahun dalam pertandingan U-23 tanpa pernah menunjukkan sedikit pun eksistensi di lini tengah Chelsea. Tidak diragukan lagi Drinkwater menjadi satu rekrutan terburuk Chelsea.
#10. Tiemoue Bakayoko
Bakayoko menjadi bagian penting saat Monaco berhasil mencapai semifinal Liga Champions pada musim 2016/2017. Namun, dia gagal sejak pindah dari French Riviera ke London barat.
Dikontrak seharga 36 juta pounds (Rp 537 miliar) pada 2017, gelandang agresif ini hanya membuat 29 penampilan Liga Premier dalam empat musim. Dia terdaftar mendapatkan sekitar 800.000 pounds (Rp 11,9 miliar) untuk setiap penampilan yang dibuat Bakayoko.
Masa peminjaman ke AC Milan, Monaco, dan Napoli belum menghasilkan sesuatu yang permanen, dan pemain Prancis itu bisa dibilang menjadi kekecewaan terbesar dalam daftar ini.
#9. Alvaro Morata
Harapan tinggi muncul pada diri Morata saat dia datang ke London, dan dia segera jatuh dari kutukan striker Chelsea yang tak terduga.
Pemain internasional Spanyol, yang dikontrak seharga 60 juta pounds (Rp 895 miliar) dari Real Madrid itu berjuang di depan dan kepercayaan dirinya menyusut dengan setiap kegagalan. Sulit untuk tidak merasa kasihan padanya.
Kepindahan sementara ke Atletico Madrid pada 2019, yang kemudian menjadi permanen, adalah demi kepentingan terbaik semua orang dan warisan Morata sebagai salah satu kegagalan terbesar sepanjang masa Chelsea bisa sedikit disingkirkan.
Alvaro Morata is among the Chelsea substitutes for tonight's game. #CFCTour
— Chelsea FC (@ChelseaFC) July 25, 2017
#8. Eduardo
Dalam tiga musim di Stamford Bridge, Eduardo tidak membuat satu penampilan di tim utama. Dia bahkan tidak menerima medali pemenang Liga Premier pada 2017.
Namun, kiper veteran itu memiliki nilai yang lebih baik daripada tiga pemain yang disebutkan di atas.
#7. Davide Zappacosta
Didatangkan seharga 28 juta pounds (Rp 418 miliar), dan bermain selama dua musim di Stamford Bridge, Zappacosta memenangkan Piala FA dan Liga Europa. Dia pun menjalani dua musim masa peminjaman, kemudian pindah ke Atalanta pada 2021.
Apakah Zappacosta sepadan dengan uangnya? Mungkin tidak. Apakah dia diselamatkan dari peringkat yang lebih rendah oleh ketidakmampuan orang lain? Hampir dipastikan.
#6. Michy Batshuayi
Meskipun menghabiskan lebih banyak waktu dengan pinjaman daripada memperkuat tim utama The Blues, Batshuayi mencetak satu gol setiap 93,3 menit. Dia bahkan menjadi aktor kemenangan melawan West Brom untuk merebut gelar Liga Premier musim 2016/2017.
#5. Willy Caballero
Tidak pernah cukup meyakinkan untuk mendapatkan tempat reguler, tetapi Caballero melayani tuannya sebagai penjaga gawang cadangan sejak bergabung dengan Chelsea pada 2017.
Penjaga gawang veteran ini membuat 38 penampilan untuk Chelsea sebelum dilepas pada 2021.
#4. David Luis
Luiz sudah menjadi pahlawan di Chelsea ketika Conte memutuskan untuk membawa bek itu kembali ke Stamford Bridge seharga 34 juta pounds (Rp 507 miliar) pada 2016.
Kehadirannya memantapkan pertahanan, dan Luiz berkembang dalam formasi baru Conte untuk memenangkan gelar liga dan mengamankan tempat di PFA Team of the Year musim 2016/2017.
Trofi Liga Europa dan Piala FA lainnya menyusul sebelum dia memutuskan untuk pindah pada 2019, mengikuti jalur yang semakin dilalui dengan baik ke Arsenal di mana dia secara tidak resmi dikenal sebagai 'Agent Luiz'.
#3. Anthony Ruediger
Setelah awal yang sulit, Ruediger akhirnya menjadi salah satu pemain terpenting Chelsea, dan kepergiannya ke Real Madrid musim panas ini disesalkan oleh semua orang di Stamford Bridge.
#2. Marcos Alonso
Alonso dibawa ke London pada hari batas waktu transfer seharga 23 juta pounds (Rp 343 miliar) dan dirinya menjadi salah satu pembelian yang sangat baik.
Dengan keahlian tendangan bebas dan keandalan membuatnya selalu dipilih oleh empat manajer Chelsea. Alonso membuat 212 penampilan dan mengangkat lima trofi untuk klub.
#1. N'Golo Kante
Dibeli pada musim panas 2016, Kante berada di jantung Chelsea saat memenangkan gelar Liga Premier setahun kemudian. Itu menjadi sebuah prestasi yang membantu gelandang mungil itu meraih penghargaan Pemain Terbaik PFA.
(diaz alvioriki/yul)
16-12-2023 | ||
Chelsea | 2 - 0 | Sheffield United |
10-12-2023 | ||
Everton | 2 - 0 | Chelsea |
07-12-2023 | ||
Manchester United | 2 - 1 | Chelsea |
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini