Libero.id - Eredivisie sebagai kompetisi paling tinggi di Belanda telah bertahun-tahun menghasilkan banyak pemain muda berbakat melalui klub-klub yang ikut di dalamnya. Ajax seperti tak pernah kehabisan stok pemain muda, mulai dari Johan Cruiyff, Ruud Krol, Marco van Basten, Clarence Seedorf, Jan Vertonghen hingga Frenkie de Jong adalah produk dari akademi mereka. Sementara Feyenoord punya Joop Hiele, Andre Hoekstra , Giovanni van Bronckhorst, Robin van Persie hingga Stefan de Vrij. Adapun PSV yang tak mau kalah menyumbangkan sejumlah nama seperti Ibrahim Afellay, Wilfred Bouma hingga Steven Bergwijn.
Namun, nyatanya tidak hanya 3 klub raksasa Belanda itu saja yang memiliki akademi pemain muda yang bagus, Sparta Rotterdam contohnya.
Tim yang kini tak pernah merasakan lagi gelar Liga di Belanda ini memiliki sejumlah alumni hebat yang sering dibeli oleh tim besar termasuk Ajax, Liverpool ataupun Manchester United.
Berikut 7 pemain hebat alumni akademi muda Sparta Rotterdam :
1. Jan van Beveren
Memulai kariernya dengan bergabung bersama akademi FC Emmen tahun 1959, van Beveren kemudian dibawa oleh manajemen tim muda Sparta Rotterdam di tahun 1965. Di usianya yang masih 20 tahun, van Beveren sudah menjadi pilihan utama di posisi penjaga gawang De Kasteelheren.
Di tahun 1970, banyak tim besar yang menginginkan jasanya, mulai dari Ajax, Feyenoord, PSV hingga Real Madrid juga rela mengantri untuknya. Transfernya ke Real Madrid mengalami kegagalan karena regulasi La Liga saat itu melarang adanya pemain asing dan pada akhirnya PSV lah yang memenangkan transfer teesebut.
Selama 5 musim beseragam Sparta, van Beveren telah mengemas 101 penampilan. Sementara karirnya di timnas Belanda juga cukup bagus dengan 32 caps berhasil ia bukukan, van Beveren juga merupakan rekan dekat dari legenda timnas Oranje, Johan Cruiyff.
2. Danny Blind
Peraih Dutch Golden Shoe tahun 1995 dan 1996 sekaligus ayah dari Daley Blind adalah pemain asli jebolan dari Sparta Rotterdam. Memulai karier profesionalnya pada tahun 1979 bersama The Castle Lords, Danny Blind muda sudah dianggap sebagai salah satu pemain belakang yang memiliki prospek cerah.
Selama 7 tahun di Sparta Stadion Het Kasteel, Danny telah mengemas 165 penampilan di Eredivisie dan mencetak 18 gol selama karirnya di sana. Karir mantan pelatih timnas Belanda itu mulai semakin meningkat mana kala dirinya dikontrak oleh Ajax, dimana dalam 13 musim membela de Godenzonen, Danny telah merasakan berbagai gelar bergengsi mulai dari Eredivisie hingga Liga Champions. Kini ayah dari Daley Blind itu tengah menganggur dan mungkin saja dalam beberapa tahun ke depan ia bisa kembali ke Sparta dan menjadi pelatih di sana.
3. Memphis Depay
Nama Memphis Depay mungkin lebih dikenal ketika ia berhasil membawa PSV menjuarai Eredvisie musim 2014/15 serta penampilannya bersama tim Oranje di ajang Piala Dunia 2014. Namun pemain yang kini bermain untuk Lyon itu sebenarnya adalah produk asli akademi Sparta Rotterdam.
Menimba ilmu selama 3 tahun di kota Rotterdam, yakni dari tahun 2003 hingga 2006, Depay kemudian hijrah ke Jong PSV di akhir tahun 2006. Di sana bakat Depay semakin terasah seiring kematangan usianya. Kini pemain bernomor punggung 10 di timnas Belanda itu telah menjadi sebagai salah satu penyerang terbaik di Eropa dan tak menutup kemungkinan, ia pindah ke tim besar lainnya seperti AC Milan ataupun pulang lagi ke Old Trafford.
4. Anwar El Ghazi
Dianggap sebagai salah satu sayap berbakat dari Belanda, El Ghazi sendiri memulai karier sepak bolanya bersama akademi Sparta Rotterdam di tahun 2009. Selama 4 tahun menimba ilmu di Het Kasteel, El Ghazi sudah diamati oleh scout muda Ajax yang sangat tertarik dengan bakatnya.
Pada tahun 2013, El Ghazi mengambil langkah besar dengan bergabung bersama tim muda Ajax, dan hanya berselang satu tahun El Ghazi sudah menembus tim utama The Lancers. Dalam 70 penampilannya bersama Ajax di Eredivisie, El Ghazi telah menciptkaan 20 gol. Lalu El Ghazi pindah ke Prancis bermain untuk Lille dan kini jasanya dipakai oleh tim Inggris, Aston Villa yang merayakan keselamatan mereka dari jurang degradasi Liga Premier.
5. Marten de Roon
Peran seorang Marten de Roon untuk Atalanta musim ini (2019/20) begitu luar biasa, dalam 45 pertandingan La Dea di semua kompetisi, pemain berusia 29 tahun itu tampil dalam 34 pertandingan, artinya ia hanya melewatkan 11 pertandingan. De Roon memang tampil sangat impresif di lini tengah Atalanta. Bahkan ketidakhadirannya dalam pertandingan, menurunkan persentase kemenangan anak asuh Gian Piero Gasperini.
Tapi jauh sebelum dikenal sebagai salah satu gelandang tengah terbaik saat ini, de Roon lebih dahulu bergabung dengan Sparta Rotterdam di tahun 2006. Menimba ilmu selama 4 tahun, de Roon baru bisa menembus tim utama De Kasteelheren pada akhir tahun 2010.
Tak butuh waktu lama, de Roon langsung bisa nyetel dengan persepakbolaan Belanda dan ia mendapat banyak perhatian dari pengamat sepak bola Belanda. De Roon kemudian hengkang ke Heerenveen di tahun 2012 dan sempat mencicipi Liga Premier bersama Middlesbrough sebelum kembali ke Italia bersama Atalanta. Ketika Ronald Koeman menukangi timnas Belanda, de Roon adalah nama pertama yang ia bawa dalam timnya.
6. Kevin Strootman
Sering dibandingkan dengan seniornya, Mark van Bommel, nasib Strootman tak begitu baik dengan dirinya selalu mengalami cedera dalam setiap musimnya. Tapi jauh sebelum bermain untuk dua tim dengan tradisi sepak bola yang kuat yakni AS Roma dan Marseille, Si Mesin Cuci terlebih dahulu mengembangkan bakatnya di Sparta Rotterdam. Strootman hanya menghabiskan waktu 1,5 musim di akademi sebelum menembus tim utama di tahun 2008.
Sparta yang kala itu dilatih oleh BooyFoeke Booy, memberikan kepercayaan penuh kepada Strootman dan hasilnya ia melaksanakan tugasnya dengan baik melalui tacklingnya yang bersih serta bisa mengejutkan lawan dengan golnya. Salah satu momen terbaiknya adalah golnya ke gawang Feyenoord dalam lanjutan Eredivisie musim 2008/09 yang berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Sparta.
Di timnas, Strootman melewatkan salah satu turnamen terpenting ketika tim Oranje bermain di Piala Dunia 2014. Beberapa hari jelang pembukaan turnamen, ia mengalami cedera ligamen yang parah saat membela AS Roma bertandang ke Napoli. Pada Euro 2021 mendatang, kemungkinan besar ia akan masuk dalam 23 pemain dibawa oleh Ronald Koeman.
7. Georginio Wijnaldum
Baru saja merayakan gelar Liga Premier ke-19 Liverpool, peran Georginio Wijnaldum untuk Jurgen Klopp dan tim sangatlah penting, apalagi 2 golnya saat melawan Barca di semifinal Liga Champions musim 2018/19, benar-benar menentukan nasib The Reds waktu itu. Kini ia sudah berada di peforma terbaiknya, bahkan dalam 4 tahun terakhir, Wijnaldum terus mengalami peningkatan.
Siapa sangka pemain bernomor punggung 5 itu adalah jebolan dari tim kuda hitam bahkan klub medioker di Eredivisie, Sparta Rotterdam. Wijnaldum memang lebih dikenal saat membela Feyenoord ataupun PSV, namun jasa dari The Red-White Gladiators itu tentu tak bisa dilupakan begitu saja. Wijnaldum menghabiskan waktu 7 tahun di akademi muda Sparta, mulai dari tahun 1997 hingga 2004, baru ia pindah ke akademi Feyenoord di akhir tahun 2004.
Bersama timnas Belanda, Wijnaldum berhasil membukukan 62 caps dan 18 gol, serta membawa tim Oranje ke peringkat ketiga pada Piala Dunia 2014 dan runner-up pada ajang UEFA Nations League musim 2018/19. Kini ia hanya perlu fokus mempersiapkan diri untuk Piala Eropa 2021 mendatang bersama Virgil van Dijk dan kawan-kawan.
17-09-2023 | ||
AZ | 2 - 0 | Sparta Rotterdam |
02-09-2023 | ||
Sparta Rotterdam | 1 - 1 | NEC |
27-08-2023 | ||
SC Heerenveen | 1 - 3 | Sparta Rotterdam |
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini